Sebab sang khalik memanglah dzat yang maha pengasih lagi penyayang. Sayangilah mahluk disekitarmu maka kamu akan disayangi
Tiba-tiba saja aku terbangun, seakan tidur ku panjang sekali kali ini. Hasbi, umi. Mereka nyata adanya, tapi cerita poligami dan semuanya hanya khayalan yang terus datang dalam mimpiku,
Hanun..
"Jangan telat makannya, ini ibu udah masakin sayur katuk biar ASI mu lancar. Kasihan kan husein kalo ASI kamu seret terus." Ucap ibu dari balik pintu yang sedari tadi aku tutup. Rupanya hari semakin siang.Hai, assalamualaikum.
Sekangen itu aku ke kamu sampai ku beranikan diri menanyakan kabarmu, kenapa, kenapa kita ga allah takdirkan membangun rumah tangga impian kita bersama? Sampai saat ini aku masih saja mempertanyakan hal itu, jika saja kita benar allah takdirkan bersama. Mungkin keluarga diatas sunnah yg ingin kita bangun akan terasa begitu indah, kamu tau. Pernikahan ku yang sekarang membuat ku menjadi orang asing, aku belum menemukan sosok rumah yang sebenarnya pada dia. Semua seakan mengalir begitu saja, dan kini aku tengah kecewa dengannya. Kajian rutin yang ingin selalu aku datangi secara langsung tak pernah kami laksanakan bersama, semua hanya perbincangan semu di awal taaruf. Sementara kajian dirumah kami sendiri saja tidak pernah terdengar dari lisannya, kami berdua sibuk masing-masing Dengan perihal dunia. Aku ingin dibimbing, dipaksa dalam ibadah semacam ini seperti kata mu dulu, yang senang sekali datang ke kajian ustad salaf secara langsung.
Hari demi hari aku coba untuk mensyukuri pernikahan kami, tapi kami terlalu banyak menghabiskan nya dgn bertengkar. Tak ada niat nya menuntun ku untuk lebih dekat kepada Nya, dia hanya sekedar mengingatkan tanpa ada usaha lebih. Bahkan dia sendiri pun tak ada niatan memperbaiki bacaan alquran nya, aku pernah membicarakan hal ini kepadanya, tapi respon nya selalu sama. Datar, tak ada semangat menggebu seperti yang kutemukan darimu ketika berbicara perihal agama. jujur aku iri pada keluargamu. Yang sepertinya terlihat tawadhu dan bersahaja sekali, sementara aku disini. Meskipun suamiku cukup perhitungan dalam uang tapi tetap saja rasanya selalu kekurangan. Tahajud berjamaah, simak hapalan bersama ataupun mengadakan dan membahas kajian mandiri di rumah pun tidak pernah ada yang terwujud. Semua itu hanyalah harapan dan tujuan kita yang rasanya sulit sekali bisa diwujudkan bersama suami ku ini.
Ingat sunnah yang ingin kita jalankan lainnya, kita ingin mempunyai keturunan yang banyak dan shaleh shaleha. Tadinya kupikur aku akan punya banyak anak yang berdekatan, seperti keluarga sunnah lainnya. Tapiii, dia selalu merasa di beratkan dengan anak. Meskipun setiap kali aku tanya dia selalu menjawab tidak pernah menganggap atau merasa begitu, namun aku tau dari cara nya menjawab, dia bahkan ingin menunggu anak pertama kami ini berumur 4 atau 5 tahun dulu baru menambah lagi. Ya lagi lagi semua tak sejalan, jujur aku sedih. Dan setiap kali aku sedang sedih pasti aku selalu mengingatmu, mengingat perkataanmu. Mengingat semua hal yang seperti terasa sebuah kebetulan namun selalu pas, seakan telepati kita selalu tersambung dan tersampaikan.
Sekarang aku bingung, aku selalu belajar untuk bersyukur dan merapikan kembali hatiku yang seakan di porak porandakan oleh rencana allah yang selalu menyimpan misteri dibaliknya.Sudah 2 tahun usia pernikahan kami, tapi nahkoda dirumah ku bukanlah hasbi seperti khayalanku selama ini. Aku mengenalnya melalui seorang ustad, hingga akhirnya kami menikah. 6 tahun
Sejak perkenalan singkat ku dengan hasbi, kini cerita kami sudah berada pada penghujungnya. Hasbi memang sempat menghubungiku 2 hari sebelum akad nya. Bahkan setelah itu pun hasbi tetap menghubungiku, dan terus bertanya bahkan masih mencari tau informasi mengenai diriku. Sampai sebuah undangan kusebarkan di media sosial ku, hasbi seakan menghilang dan memblokir semua akses komunikasi kami termasuk media sosial ku tempat awal dimana kami saling bertukar CV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanun
SpiritualHanun, seorang mahasiswi yang juga anak dari seorang dokter yang telah mendidiknya dengan nilai-nilai Islami sejak kecil. Kehidupan Hanun dipenuhi dengan apapun yang diinginkan orang-orang selama ini. Hanya saja kehidupannya mulai berubah ketika sos...