" Kehidupan ini ibarat cerita pendek, maka janganlah berhenti ketika sampai pada bagian yang menyedihkan saja."
"Gimana, aku udah siap ni mau jemput kamu kesana." Tulis Hasbi pada pesan yang dikirimkannya bersamaan dengan sebuah foto.
"Iyaa, ayok. Sini, aku tungguin." Balasku.
"Beneran ya siap-siap. Aku otw kesana."
"Udah Ahh bi, buat aku mengkhayal terus. Kamu pasti sekarang lagi kerja, itu foto kapan? Pas kamu lagi mau kemana?" Balasku.
"Hehe, sabar ya. Tabunganku belum cukup, mahar kamu kan mahal." Balas Hasbi kembali.
"Apaan sih. Mana ada, siapa yang pernah minta mahar besar. Ga ada." Jawabku
"Iyaa anak kecil. Masa aku kasih kamu mahar cuma pake air putih, udah jauh-jauh jemput anaknya terus malah mahar seadanya. Nanti Abah kamu mikir gitu." Balas hasbi
"Anak kecil, anak kecil. Iya aku anak kecil, terus kenapa kamu mau nikah sama anak kecil." Jawabku
"Kalo aja aku disana, udah kucubit tuh pipi kamu." Balas hasbi gemas.
"Iyaa, sook atuh. Cubit aja." Jawabku menantang.
Mataku melirik pada jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 10.30. karna jarak kos yang cukup dekat dengan kampus, aku terbilang cukup santai ketika berangkat ke kampus. Beberapa menit sebelum jam perkuliahan dimulai, aku baru berjalan menuju kampus. Setelah meninggalkan Hasbi dan semua percakapan kami, aku bersiap untuk pergi ke kampus. Sambil berjalan keluar, aku teringat jika hari ini Abah meminta ku untuk pulang ke rumah. Mata kuliah yang seharusnya diisi oleh pak Riza siang ini kosong. Satu persatu teman-teman di kelasku mulai keluar kelas ketika mendengar kabar jika pak Riza tak bisa masuk. Aku dan Yumna masih tetap stay di kelas, Yumna yang tengah mencoba menyalakan laptop untuk mencoba memutar drama Korea yang ia tonton secara maraton itu. Membuatku merasa tertarik untuk mengganggu nya, aku terus bertanya dan mengajaknya berbicara. Dengan sabar nya Yumna menanggapi pertanyaan ku.
"Ehh yum. Itu cewek yang muka nya terlihat selalu sinis dan berperan jadi detektif itu, siapa sih nama aslinya?" Tanyaku.
"Ohh itu, itu pemeran utama nya. Nama nya Kim Go-eun." Jawab Yumna sambil terus memperhatikan layar.
"Ohh. Emang si Lee min ho itu ngapain sih muncul tiba-tiba disana pake acara naik kuda segala di tengah kota. Emang drama ini tentang apa?" Tanyaku lagi.
"Ehh kamu tau han sama Lee min hoo, kirain kan Hanun yang paling anti sama drama Korea ga tau sama satu pun aktor terkenal di Korea." Jawab Yumna meremehkan.
"Ehh tau dong aku. Kalo lee min hoo, masih lah aku tau. Sering banget soalnya muncul. Di iklan tv Indonesia aja dia pernah muncul kan." Jawabku.
"Ohhh." Jawab Yumna singkat, dengan eksperesi nya yang semakin serius menatap layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanun
SpiritualHanun, seorang mahasiswi yang juga anak dari seorang dokter yang telah mendidiknya dengan nilai-nilai Islami sejak kecil. Kehidupan Hanun dipenuhi dengan apapun yang diinginkan orang-orang selama ini. Hanya saja kehidupannya mulai berubah ketika sos...