#29 : inikah yang kumau

59 3 0
                                    

Aku kembalikan.
Ini aku kembalikan yang terakhir
Yang kusimpan jika rindu sosokmu
Masih kuputar berulang-ulang
Dia datang tiba-tiba
Lalu pergi tiba-tiba
Kadang aku berfikir
Apakah dia nyata
Atau
Hanya salah satu tokoh fiktif rekayasamu saja
Ini aku kembalikan
Dia pernah bilang
Obat patah hati adalah jatuh hati
Aku sempat jatuh hati padanya
Mungkin kemarin masih
Ternyata sakit, bukan hanya patah
Tapi malah luluh lantah
Sekarang aku sadar
Obat patah hati adalah memaafkan
Memaafkan kebodohan diri sendiri
Merelakan hati yang terlanjur tergores lagi
Ini aku kembalikan
Sepaket dengan rinduku yang sia-sia
Jika kamu masih bertemu dengan dia
Sosok yang dulu pernah datang ke kehidupanku. Tolong sampaikan
Kemarin aku masih merindumu
Kadang masih kucari sosokmu di dirinya
Ternyata tak pernah kutemukan lagi
Sekarang
Mungkin ini saatnya untuk benar-benar melepaskanmu
Dan menghentikan semua rinduku yang sia-sia
Ini aku kembalikan
Bersama semua kenangan yang kemarin
Masih enggan keluar dari otakku
Sehingga sekarang
Tak perlu lagi kumerindukan sosok itu.

Sebuah video berlatar rintik hujan, serta dedaunan yang kesana kemari mengikuti arah angin ditambah dengan rekaman suara yang terdengar syahdu membacakan bait demi bait kata yang mengisyaratkan banyak makna pada setiap kalimatnya.

"Punya headset?" Tanya hasbi

"Punya, buat apa? " Tanyaku.

" Coba ambil, dan dengerin ini. Buka dan denger video nya pake headset." Balas hasbi.

"Buat apaan, ga usahlah. Ini aku lagi dengerin langsung. " Jawabku sesaat menjeda video yang hasbi kirim.

"Heeh. Nanti di denger suami kamu mbak hanuunn." Jawab hasbi.

   Aku memang suka syair, terlebih lagi aku memang suka menulis sejak lama. Memahami makna disetiap kata adalah hobiku, bagiku mencari makna tersirat dalam sebuah kalimat adalah hal yang menarik. Membuat otakku bekerja, kali ini. Kali pertama ada seseorang yang mengirimkan ku sebuah video lengkap dengan suara serta kata-kata yang dirangkai sedemikian rupa. Tapi, aku tak mengenali suaranya. Bukan, ini terdengar bukan seperti suara hasbi, lalu siapa yang mengisi suara dalam video ini gumamku dalam hati.

"Ini kamu yang buat? Atau kamu ngambil dari media sosial. " Tanyaku.

"Itu aku buat 2 tahun yang lalu, memang betul itu bukan suara ku. Itu suara teman dekatku, aku sengaja datang ke tempatnya untuk merekam suara ini. Karna dia sendiri pekerjaannya adalah pengisi suara. Dia sudah terbiasa dengan pekerjaan semacam ini, dan untuk kata-kata nya aku sendiri yang memikirkan dan merangkainya. Kami merekam saat suasana hujan sedang turun, saat itu. 2 tahun yang lalu, saat aku sedang rindu rindu nya dengan sosokmu. Aku ga tau gimana cara mengatasinya, sampai aku tuangkan dalam video itu." Ucap hasbi.

"Beneran?? Bukannya itu buat istri kamu. " Jawabku meledek

"Mana ada. Kalo buat dia yang ada malah jadi perang. Nggak nyambung, tapi seriusan itu aku buat udah lama. Nih aku kirim buktinya. Bentar yah aku cari dulu. " Jawab hasbi sesaat mengirimkan sebuah video seseorang yang tengah merekam dengan alat perekam suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HanunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang