"True love stories never have endings." – Richard Bach
Kini Taehyung telah tiba didepan kediaman Jisoo, tepatnya disebrang jalan rumahnya. Namun ia belum berniat untuk turun dari mobilnya. Dia masih mengamati kondisi sekitar dari dalam mobil. Matanya berbinar ketia ia melihat Jisoo keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil serta melajukan mobilnya menjauh dari rumahnya. Alih alih Taehyung mengikuti mobil Jisoo, ia justru keluar dari mobil nya dan dan berjalan menuju rumah Jisoo. Entah apa yang ia rencanakan. Idenya itu tiba tiba saja muncul dibenaknya.
Tokk..tokk..tokk..
Terlihat wanita paruh baya yang diyakini sebagai bibi Han membukakan pintu untuknya. "Selamat siang.." sapa Taehyung
"Maaf cari siapa?" tanya bibi Han kebingungan, pasalnya tak pernah ada orang korea yang menyambangi rumahnya selain Soekjin. "Bibi, saya Kim Taehyung.." Taehyung memberi salam sambil membungkukkan badannya. "Kim Taehyung???" Tanya bibi Han kebingungan
"Ya bibi, ini Kim Taehyung, Taehyungie, Taetae.." balas Taehyung sambil senyum..
Mata bibi Han berkaca kaca "Ya Tuhan... Taehyungie.. Bagaimana kau bisa tumbuh sebaik ini... Ya Ampun." Bibi Han merasa tak percaya bisa bertemu kembali dengan Taehyung setelah 15th lamanya. Dia terus memeluk Taehyung sambil sesekali mengusap kepalanya.
"Bibi, apa kau tidak menyuruhku masuk??" Tanya Taehyung.. "Maafkan bibi, bibi terlalu bahagia bertemu denganmu. Ayoo.. ayoo masuklah." Pinta bibi Han.
"Bibi bagaimana kabarmu?"Tanya Taehyung.
"Aku baik baik saja, jawab bibi Han,
"Lalu Jisoo??" Taehyung bertanya lagi
"Jisoo juga baik.." jawab bibi Han
"Taehyung-ah kau mau minum apa biar bibi buatkan.""Tidak perlu repot repot bibi."
"Tidak.. bibi sama tidak repot, bibi justru sangat bahagia bisa bertemu lagi denganmu.."
"Baiklah, air putih saja bi,"
"Kau jauh jauh kesini hanya meminta air putih??" Taehyung tersenyum menanggapai respon dari bibi Han.
"Jadi selama ini Jisoo dan bibi tinggal disini??" Taehyung bertanya sambil memperhatikan seisi rumah dengan cermat. Kegiqtannyabitu tak luput dari bibi Han." Yaa rumah yang cukup besar untuk ditinggali oleh 2 orang saja.""Pasti Jisoo dan bibi merasa kesepian,"
"Tidak Taehyung-ah.. Bibi tidak pernah merasa kesepian, karena ada Jisoo yang selalu menemani dan memberikan kebahagiaan untuk bibi. Ahh kalau kau datang lebih awal, kau pasti akan bertemu dengannya tadi."
"Tidak bi, aku kesini untuk bertemu dengan bibi. Aku- Taehyung menjeda kalimatnya, -ingin meminta bantuanmu."
"Bantuanku?? Apa yang kau inginkan nak?" Kemudian Taehyung menceritakan bahwa dia sudah bertemu dengan Jisoo namun dia masih merahasiakan identitasnya didepan Jisoo.
"Bibi, bantu aku untuk mendapatkan kembali Jichu kekasih kecilku.."
"Taehyungie, kau sudah dewasa rupanya, dan kau masih mengingat janjimu 15 th yang lalu pada jisso bahwa kau akan menikah dengannya." Bibi Han tersenyum mengingat kembali masa kecil mereka.
"Bibi, aku sudah menunggu terlalu lama, kini tekadku semakin kuat. Aku akan berusaha untuk mendapatkannya kembali. Karena itu aku meminta bantuanmu."
"Ya tae, 15 tahun sudah, bibi rasa kau akan menemui kesulitan didepan."
"Aku mengerti bi, Jin Hyeong sudah banyak bercerita padaku."
"Bibi hanya meminta agar kau mampu membuatnya bahagia, bibi percaya kau bisa melakukannya dan hanya kau yang mampu melakukannya. Jisoo bukan gadis kecil manis seperti dulu lagi, saat ini dia dikelilingi tembok kebencian sehingga tidak ada sedikitpun rasa cinta dan kasih sayang yang bisa menembusnya dari luar.
Dia selalu menyibukkan diri dengan semua pekerjaan untuk mengalihkan perhatiannya. Dia pergi bekerja pagi pagi sekali dan kembali lagi menjelang tengah malam. Begitu seterusnya, namun dia gadis yang kuat, dia tidak pernah mengeluh,lelah bahkan sakit. Bibi sangat bangga namun juga khawatir padanya. Terkadang bibi hanya bisa berkomunikasi dengannya saat hari libur seperti ini saja." Bibi Han menjelaskan secara gamblang pada Taehyung."Ohh iya satu lagi tae, dia masih memiliki trauma itu, dia bisa terkena panic attack, jika dihadapkan dengan situasi yang mengingatkan kejadian itu. Wajah pucat, keringat dingin,kepalanya pusing bahkan dia bisa jatuh pingsan. Bibi sangat khawatir jika itu terjadi padanya."
"Seberapa sering bi?"
"Dua bulan terakhir ini bibi mendapati sekali Jisoo mengalami itu, mungkin karena dia menyibukkan diri dengan kegiatan yang dia suka jadi bibi belum pernah melihatnya lagi dan semoga tidak akan pernah melihat lagi"
"Apa sudah coba dibawa ke psikiater? Maksduku mungkin terapi adalah langkah terbaik untuk membantu Jisoo." Bibi Han menggelangkan kepala. "Sudah beberapa kali bibi ajak ke psikiater, namun tidak ada keinginan Jisoo untuk keluar dari rasa traumanya. Ia mengelak bahwa dirinya memiliki trauma, dia membiarkan dirinya tersiksa. Jika Jin bersama kami mungkin kondisinya akan berbeda. Kini bibi juga menaruh harapan padamu nak,.."
"Baiklah bibi Han, aku akan berusaha membebaskannya dari traumanya."
"Bibi mempercayaimu.."
"Ngomong ngomong Jisoo pergi kemana bi? Tadi aku melihatnya pergi."
"Dia pergi ke supermarket untuk membeli sesuatu, Mungkin sebentar lagi dia akan kembali."
"Kalau begitu baiklah sepertinya aku harus segera pergi, aku tidak mau Jisoo melihat keberadaanku disini. Bibi berikan nomor ponselmu, ini akan memudahkanku untuk menghubungi mu." Merekapun bertukar no ponsel dan Taehyung pun pamit meninggalkan bibi Han.
Tak lama kemudian Jisoo kembali dengan menenteng belanjaannya masuk ke dalam rumah. Bibi Han bersyukur karena Jisoo tidak sempat bertemu dengan Taehyung.
"Bibi, apa tadi ada tamu?" Tanya Jisoo
"Tidak ada anakku, kenapa? Bibi Han menjawab seraya bertanya kembali pada Jisoo. "Tidak, aku melihat ada 2 gelas diatas meja itu." Mata bibi Han terbelalak, dia lupa merapikan gelas yang dipakai Taehyung minum tadi..
"Ya ampun bibi lupa, itu gelas bibi.""Bibi minum dalam 2 gelas?"
"Iyaa 1 teh 1 air putih biasa"
"Maafkan bibi Jisoo-ya" gumam bibi Han dalam hati. Jisoo hanya berlalu sambil mebenahi barang belanjaan yang ia beli dari supermarket tadi.
"Bibi Han, bagaimana jika malam ini kita makan malam diluar saja? Aku ingin merayakan keberhasilanku kemarin bersamamu."
"Baiklah, kemana kita akan pergi?"
TBC...
Serasa pengen selesein cerita ini cepet cepet.. doain semangat ya..
Btw selamat menyambut bulan suci ramadhan yaa..
And.. happy fasting genkz..
Saranghae..
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE || VSOO
RomanceKepulangan jisoo ke Seoul setelah 15 th lamanya disambut dengan kekacauan yang membuat ia berusaha untuk kembali ke LA. Kukira "Jangan membenci seseorang secara berlebihan, nanti akan berubah menjadi cinta" hanyalah sebatas ungkapan. Nyatanya...