ENOUGH FOR TODAY

417 47 2
                                    

Keadaan Jisoo didalam kamar sungguh kacau, ia tidak berani keluar karena ia tahu Taehyung masih ada diluar sana. Sekarang sudah menunjukkan pukul 18:00 dan Ia masih harus bertahan dengan dahaganya.

"Sedikit lagi Jisoo-ya kau pasti bisa"
Gumam nya untuk menyemangati dirinya sendiri. Sementara Taehyung mencoba merayunya untuk keluar namun tidak dihiraukannya.

"Jisoo-ya kau benar benar akan disana selamanya?" tak mendapatkan jawaban, ia meneriakkan kembali namanya. "Yaa Kim Jisoo??!

"Aku akan keluar jika kau pergi dari sini."

"Ckk..lupakan saja." Jawabnya. Kemudian ia berlalu meninggalkan pintu kamar Jisoo dan kembali ke sofa menyalakan kembali TV yang baru ia matikan sekitar 5 menit yang lalu.

Tut.tut.tut.. ceklek..
"Taehyung-ah..

"Ah Hyeong kau sudah pulang?"
Soekjin hanya mengangguk seraya memindai seluruh ruang apartemennya.

"Dimana Jisoo?

"Dia dikamarnya"

"Yang benar saja, apa kalian seperti ini dari tadi? Apa yang kau selesaikan?" Keningnya berkerut karena ia heran dengan jawaban Taehyung.

Taehyung tersenyum menatap Soekjin. "Hyeong karna kau sudah disini aku titip Jisoo-ku sebentar ya. Aku harus pergi menemui Jimin"

"Eyyy...Jisoo ku? sejak kapan dia menjadi Jisoo mu?"

"Sejak lama Hyeong dan diperjelas dengan kejadian tadi."

"Kejadian apa maksudmu?

"Kau tanyakan saja pada Jisoo. Hehe.. aah Hyeong Jika tidak ada kendala aku akan kembali secepatnya dan menginap disini."

"Apa kau tidak mau makan malam dulu bersama kami? Sebentar lagi Irrene akan datang."

"Tidak Hyeong, aku sedang terburu buru. Jimin menungguku."

Taehyung memakai kembali coatnya dan berjalan menuju pintu. "Sampai nanti Hyeong"

"Ya hati hati Taehyung-ah"

Hari itu merupakan hari yang sibuk bagi sebagian orang. Mereka dibuat kalang kabut untuk kedua kalinya. Bukan ingin menyalahkan siapa, melainkan waktu yang berjalan begitu cepat tanpa bisa dikendalikan. Banyak yang direncanakan, namun tak berjalan sesuai keinginan.
Lihat bagaimana semua menyusun rencana untuk membuat kondisi menjadi tenang. Hal ini dilakukan semata mata untuk membuat seseorang bertahan dalam kondisi yang tidak diinginkan.

Atas kondisi itulah Kim Ji Eun orang tua Jisoo dan Kim Seokjin memutuskan untuk memulangkan bibi Han ke Korea. Mereka khawatir tidak akan bisa menangani Jisoo yang begitu keras kepala. Paling tidak dengan adanya bibi Han disampingnya akan dapat membuatnya lebih tenang.

Soekjin berbicara dengan salah satu pegawainya yang saat ini sedang diberi tugas untuk mengatur kepulangan bibi Han.

Jisoo mendengar suara Soekjin diluar sana. Namun ia masih enggan keluar karena mengira masih ada Taehyung juga bersamanya.

Sementara Taehyung yang saat ini tengah mengemudikan mobilnya, menerima panggilan telp dari ibunya. Ia sampai melupakan bahwa ada seseorang yang menunggu untuk diberikan penjelasn tentang kejadian tadi siang.

"Aahh ibu, aku sampai lupa"

"Taehyung-ah.. temui ibu dirumah sekarang"

"Ya ampun ibu, apa kau tidak bisa bicara lembut pada anak tampanmu ini eoh? Rasanya telingaku ingin meledak"

"Dasar kau anak berandal! Segera pulang ibu ingin mendengar penjelasanmu"
Taehyung rasa malam ini ia benar benar tidak bisa kembali ke apartmen Soekjin.

"Baiklah ibu, aku akan pulang malam ini setelah aku menyelesaikan urusanku dengan Jimin,oke.." Panggilan telpon pun terputus setelah ibunya mendengar kepastian bahwa anaknya akan pulang kerumah malam ini.

Tiba diapartemennya, Taehyung mendapati Jimin yang tengah gusar, ia mondar mandir sambil menggigit kuku kuku jarinya.

"Kau kenapa?"

"Ahh Tae kau datang. Apa kau sudah membaca artikel tentangmu hari ini?"

"Apakah itu bagus?"

Jimin berkacak pinggang, ia membelalakkan matanya pada Taehyung seolah tak percaya dengan pertanyaan yang teramat santai dari sahabatnya itu. Jika tidak mengingat ia adalah seorang selebriti terkenal mungkin wajar saja ia menanyakan hal itu. "Kau pikir apakah bagus menemukanku dengan kondisi seperti ini?"

"Apa bedanya? Kau selalu seperti ini."

"Aah Tae kau benar benar ingin membuatku dipecat sajangnim ya?bagaimana bisa kau sesantai ini?"

"Tak perlu ambil pusing perkara kecil ini. Lagipula kau bekerja padaku kenapa kau harus dipecat olehnya?"

"Ckk,, lihatlah.." Jimin menyodorkan artikel lewat ponselnya. "Kau lihat kehebohan apa yang telah kau perbuat Tae? Satu negri ini sedang membicarakanmu."

"Wahh aku terlihat sangat keren digambar itu."

"Tae yang benar saja!? Apa kau tak bisa serius sebentar saja? Ini artikel kedua yang memuat tentangmu. Aku tak tahu bagaimana besok menghadapi sajjangnim."

"Tenang saja, aku yang akan menghadapinya besok."

Entahlah apakah Jimin patut berlega hati atau malah justru sebaliknya dengan pernyataan Taehyung barusaja. Yang jelas saat ini, banyak sekali hal yang harus diselesaikan oleh Taehyung atas kekacauan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.


ENJOY....

HATE TO LOVE || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang