STUBBORN

395 67 1
                                    

Taehyung seolah tersesat ditengah pusat perbelanjaan tersebut. Matanya memindai setiap sudut namun belum ditemukan juga sosok Jisoo yang menghilang beberapa saat lalu.

Sementara Jisoo yang masih awam dengan tempat baru, tak ingin membuat dirinya semakin bingung dengan kondisinya yang penuh kegalauan. Ia memaksa tubuhnya untuk terus berjalan meninggalkan tempat itu. Langkahnya terhenti disebuah kursi panjang, mendudukkan tubuhnya disana menelaah kejadian yang barusaja terjadi. Otaknya berfikir keras menemukan jawaban namun hanya air mata yang didapat menorobos keluar dari pelupuk matanya. Helaan nafas ditariknya beberapa kali untuk menetralisir perasaan nya yang berkecamuk kala itu.

Sejemang ia tersadar bahwa tak seharusnya ia berdiam sesaat, kembali membawa tubuhnya beranjak dari tempat duduknya sebelum akhirnya tangan kekar dengan cepat menggapai lengannya kuat. Tubuhnya terhentak menghantam seseorang yang menariknya. Seketika ia meremang melihat sosok yang masih menggenggam erat lengannya. Taehyung lelaki itu yang menarik Jisoo kedalam pelukannya, ketika tubuhnya memberontak, Taehyung justru makin mengeratkan pelukannya. "Lepaskan aku!!" Lepaskan!! Permintaan Jisoo tak diindahkannya sedikitpun. Ia kian mendekap tubuhnya, menyesapkan wajahnya pada bahu gadisnya kian dalam. "Sebentar, sebentar saja Jisoo-ya."

"Kumohon lepaskan aku. Biarkan aku pergi."

"Kubilang sebentar, biarkan saja seperti ini, kau boleh marah padaku bahkan memukulku setelah ini." Seketika hening, seakan kedua tubuh itu menyatu dalam kebekuan, Jisoo membiarkan Taehyung merengkuh erat tubuhnya.

"Kumohon biarkan aku pergi.." suaranya teramat lirih dan parau tersirat kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan oleh gadis itu. Taehyung menyadarinya namun ia tak bergeming dengan ucapan Jisoo baru saja.

"Kumohon, kau.. siapapun namamu lepaskan aku dan biarkan aku pergi. "
Suaranya tercekat, seakan tak sanggup lagi satu katapun keluar dari mulutnya.

"Jisoo-ya, berhentilah bicara, aku bisa menjelaskan semua nya padamu. Percayalah ini semua salah paham."
Keduanya terdiam tak ada perlawanan lagi yg diberikan oleh Jisoo.

"Kau membuatku tersadar bahwa aku hanyalah orang bodoh yang berusaha memastikan pertanyaan yang tidak pernah ada jawabannya, Chh.. kau sungguh menyedihkan Kim Jisoo." Jisoo bermonolog pada dirinya sendiri.

Taehyung melongggarkan rengkuhannya, tak pelak ucapan Jisoo barusaja menggetarkan hatinya. Kekecewaan yang dialami gadisnya akan menjadi kesulitan tersendiri baginya untuk meyakinkan agar menerimanya kembali dalam hatinya. Tak membiarkan Jisoo larut dalam tangisannya, Taehyung langsung membawa Jisoo menuju mobilnya. Ia mencengkram erat pergelangan tangan Jisoo yang masih memberikan perlawanan namun sia sia. Hingga akhirnya Taehyung berhasil membawa masuk Jisoo ke dalam mobilnya. Jisoo kembali berusaha untuk lari darinya, namun seketika ia berhasil dibuat gentar oleh gertakan Taehyung.
"Diam! Turuti aku kali ini atau kau akan tau akibatnya." Wajahnya memerah dengat raut wajah menegang,kilat matanya begitu mengintimidasi.
Taehyung tak bermaksud untuk membentak Jisoo, namun ia sudah kehabisan akal untuk merayunya agar ia mau menuruti permintaannya.

Oh Jisoo lupa kalau Taehyung semenakutkan itu jika sudah marah. Kala itu Taehyung pernah melawan anak yang badannya jauh lebih besar darinya, saat itu anak anak nakal mengganggu Jisoo dan Taehyung seorang diri melawannya tanpa ada Soekjin. Meskipun demikian ia berhasil mambuat kalang kabut anak anak yang mengganggu Jisoo saat itu.

Jisoo membeku, matanya membendung cairan sebening kristal yang siap ditumpahkannya kapan saja. Saat ini ia hanya bisa mengikuti Taehyung. Ia hanya berusaha mengabaikan sosoknya dan benar benar tak menganggap Taehyung ada disisinya. Taehyung sendiri merasa bersalah setelah perlakuannya pada Jisoo barusaja.

Namun jika tidak demikian Jisoo akan terus melawan bahkan akan lari darinya.
Taehyung makin dibuat gusar setelah menyadari bahwa Jisoo saat ini tengah menangis dalam diam. Setiap ucapan atau pertanyaan yang Taehyung lontarkan selalu Jisoo abaikan. Ia hanya memandang ke arah luar jendela, seolah membangun benteng pertahanan, ia menolak sentuhan apapun dari Taehyung.
Jisoo seolah memasang pagar tak kasat mata antara ia dan Taehyung.

Entahlah Taehyung tak mau ambil pusing dengan sikap Jisoo. Yang ia pikirkan saat ini hanya membawanya bersamanya.


BONUS....
Buat yg udah sabar nungguin...

Jangan lupa vote dan comment..

HATE TO LOVE || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang