GET YOURS

1.4K 170 7
                                    

"Love that doesn't turn you stupid, is no love." Abhijit Naskar

Esok paginya, Taehyung, Jimin dan rekan artis lainnya sarapan pagi dihotel tempat mereka menginap sambil membicarakan rencana 5 hari kedepan. Tentu saja meja mereka terpisah. Taehyung hanya dengan Jimin sementara yang lainnya tetap bergabung. Bukan hal baru jika Taehyung bersikap seperti itu. Meski demikian meja mereka tetap berdekatan sehingga sesekali mereka masih terlibat percakapan dengan yang lainnya.

"Baiklah sekarang bagaimana? Apakah ada yang akan tetap tinggal untuk 5 hari kedepan?" Tanya manager Yerin.
Yerin yang mengetahui Taehyung akan pulang lebih cepat ke korea langsung menjawab, "aku pulang saja ke korea, aku rasa sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan disini"

"Bukankah kau yang terlihat sangat berusaha untuk mendapatkan liburan disini? Kenapa tiba tiba ingin pulang?" Rose bertanya lugas pada Yerin.

"Aku juga sepertinya tidak bisa lama disini, barusaja managerku mendapat telp, jadwal pemotretan ku dimajukan." Jungkook menambahkan penjelasan nya.
"Bagaimana dengan mu Rose??"Tanya managernya. "Kalau begitu aku ikut pulang saja, jawab Rose.

"Chh tidak punya pendirian" sindir Yerin

"Bukankah kau yang tidak punya pendirian? Sejak awal aku tidak pernah mengiyakan tawaran pak Boss untuk berlibur disini". Rose merasa menang karena memang benar ia tidak berminat untuk berlibur ditempat ini.

"Ok berarti sudah dipastikan bahwa kita semua akan kembali ke korea secepatnya." Manager Yerin berucap. "Tidak kita akan kembali sore ini, aku sudah booking tiket pesawatnya untuk kita semua." Jawab manager Jungkook.

"Aah Hyeong, sejak tadi kau tidak mengeluarkan pendapatmu. Kau setuju kan jika kita kembali sore ini ? Tanya Jungkook pada Taehyung karena Sedari tadi Taehyung hanya menikmati sarapannya.

Taehyung menatap Jimin dengan senyuman seringainya. "Apa?? Kenapa kau menatapku seperti itu? Tanya Jimin
"Apa tiketnya sudah selesai kau booking??" Tanya Taehyung

"Sudah, kita tinggal berangkat saja." Jawab manager Jungkook.

"Oke, batalkan satu tiket untukku, aku akan pulang sendiri besok atau lusa."
Semua orang terkaget termasuk Jimin.
Taehyung berdiri dari kursinya sambil membungkukkan badannya dan berucap, "Terimakasih atas bantuannya dan hati hati dijalan" Taehyung berlalu meninggalkan mereka yang masih tertegun di meja makan.

Jimin pun ikut berdiri, dan meminta maaf kepada yang lain. "Maafkan aku, sepertinya aku juga butuh penjelasan darinya."

"Apa apaan dia?? Sikapnya sangat menjengkelkan" ketus manager Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum menatap Taehyung yang sudah berlalu. "Dia terlihat keren, aku menyukai sikapnya, dia lugas dan tegas menentukan pilihan, seperti tidak terikat apapun. Lagipula kau yang yang terlalu terburu buru hyeong, memesan tiket tanpa melakukan konfirmasi lagi." Jungkook melirik managernya sambil melanjutkan sarapannya. Bagaimana dengan Yerin?? Jangan ditanya, wajahnya merah bagai gunung yang siap memuntahkan laharnya kapan saja.

Rose hanya tersenyum menyeringai melihat sikap Yerin. "Baiklah aku akan packing terlebih dahulu, Yerin-ah.. kuharap kau tak akan pernah bosan dengan sikapnya". Rose berlalu sambil menepuk bahu Yerin dan tertawa.

Sementara Jimin mengejar sahabatnya dan mencecar dengan berbagai pertanyaan. "Tae apa yang kau lakukan? Kau yakin dengan keputusanmu? Dan mengapa kau memintaku untuk kembali dengan mereka? Sebenarnya apa yang kau rencanakan??" Saat ini Jimin sedang panik, karena ia tau dengan keputusan Taehyung ini maka akan ada seseorang yang membutuhkan pertanggung jawabannya setelah ia tiba di Seoul nanti.

"Jimin-ah kumohon sekali ini saja bantu aku.."

"Ya.. ini sudah yang keseribu kali kau meminta ku untuk membantumu, dengan dalih sekali ini saja!! Tapi kau terus menerus memintanya padaku, sebenarnya apa yang kau rencanakan bodoh?"

Taehyung hanya tersenyum miring melihat kekhawatiran sahabatnya itu.
"Tenang saja, aku akan pulang setelah ini"

"Kau membuatnya semakin rumit Tae, kau yang berbuat dan aku yang harus mempertanggung jawabkannya didepan pak Boss nanti."

"Kau bilang saja aku masih berlibur disini."

"Tidak semudah itu Tae, kau pikir ia akan percaya begitu saja?? Dia pasti akan mencecarku dengan berbagai pertanyaan."

"Aku yakin kau pasti bisa menjawabnya Jimin-ah.."

"Terserah kau saja Tae, lalu apa rencanamu setelah ini?"

"Apalagi? Ya menemui kekasihku.."

"Ya ampun.. temanku benar benar sudah gila.."

"Jimin-ah bisakah kau bantu aku untuk pesankan tiket pesawat dan sewakan kendaraan untukku? Aku ingin pergi."

"Kemana?"

Taehyung hanya membalas dengan senyuman jahilnya. Tampaknya malam itu saat Taehyung mengikuti Jisoo sampai ke hotelnya, Taehyung sempat masuk kedalam hotel hingga ke meja receptionist untuk menanyakan tentang Jisoo. Tentu Jimin tidak mengetahuinya karena ia sudah terlelap didalam mobil.

Ia beralasan ingin mengantarkan barang milik Jisoo yang tertinggal, namun niatnya ia urungkan mengingat Jisoo terlihat sangat lelah tadi. "Mungkin besok aku akan kembali lagi saja karena ini sudah sangat larut."
"Tapi Tuan, jika tidak ada kendala sepertinya besok pagi Nona Jisoo checkout dari hotel"

"Benarkah? Baiklah besok saja kutemui dirumahnya. Terimakasih". Taehyung pun sudah bertekad dan ia meminta Kim Soekjin untuk mengirimian alamat Jisoo di LA.

Jimin hanya diam menatap Taehyung dan mengerutkan dahinya. Apa dia sudah akan membuka identitas nya didepan Jisoo pikirnya.

"Baiklah akan kupesankan tiket dan kendaraan untukmu. Tapi aku tidak akan ambil resiko, aku pesan kendaraan beserta supirnya sekaligus."

"Terserah kau saja." Jawab Taehyung.
"Aku butuh secepatnya, kalau bisa sekarang." Jimin hanya mengangguk sambil berkutat dengan ponselnya.

"Lalu rencana kau kembali ke korea?"

"Besok atau lusa mungkin."

"Baiklah, kutinggalkan beberapa helai baju saja disini, sisanya biar ku bawa pulang.Kabari aku jika kau sudah tau pasti tanggal kepulanganmu. Aku akan memesankan tiket pesawat untukmu."

"Ooh Park Jimin, terimakasih kau memang yang terbaik.. Tapi apa tidak apa apa aku tidak mengantarmu ke bandara?"

"G w e n c a n a", mengeluarkan kata itu dengan penekanan. "aku bersama mereka, dan..ambil kembali milikmu itu secepatnya, aku tidak ingin melihatmu seperti orang yang kehilangan akal."

Taehyung tersenyum, "terimakasih Jimin-ah.."

Niat yang baik memang selalu dipermudah jalannya. Tau akan seperti ini kenapa tak dari dulu saja pikirnya.

TBC...

Hai genkz, aku usahain upload walaupun lama ya, karena lagi banyak banget kegiatan.

Untuk itu mohon supportnya biar rajin dan cepet uploadnya jangan lupa klik bintang. Masa yg ngevote seperempatnya  aja ngga ada dari yang baca.. hiks hiks sedih akutuh..
Toh ngga ada ruginya buat kalian cuman klik bintang. Justru malah jadi penyemangat buat penulis supaya bikin cerita lebih menarik lagi.

Jadi please mau di cerita manapun, milik siapapun jangan lupa vote nya. Karena itu berharga banget buat kita kita..

Otree genkz..
saranghae..

HATE TO LOVE || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang