CAN'T WAIT

760 52 4
                                    

Ia sedang tak tenang, fokusnya hanya pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Padahal saat ini ia sedang terlibat meeting untuk proyek yang sebelumnya sudah dibicarakan dengan pimpinan agensinya. Bahkan Jimin sebagai manager juga diabaikan.
Setelah percakapannya bersama dengan Kim Seokjin pagi tadi, Taehyung berencana untuk menemui Jisoo hari ini. Namun disinilah ia berakhir. Pertemuan mendadak dengan Sajjangnim untuk mambahas kelanjutan kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Dalam hati ia mendumal, ini waktu yang tidak tepat untuk membahasnya karena membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mencapai kesepakatan. Sementara raganya sudah tak lagi ditempat. Taehyung seolah boneka yang hanya menganggukkan kepalanya memberi isyarat bahwa ia paham dengan yang disampaikan. Padahal pikirannya tengah bercabang. "Aku sudah memilih beberapa partner yang sekiranya akan cocok denganmu. Kau tinggal pilih saja." Kata sajjangnim.

"Jika aku sudah memilih apa meeting ini selesai?" Tanya Taehyung. "Tentu, dan artinya kau telah menyepakati kerja sama ini."

"Baiklah.." sambil beranjak dari duduknya Taehyung kembali berucap. "Aku percayakan semua padamu sajjangnim. Sekarang aku permisi dulu karena ada hal penting yang harus aku lakukan." Kemudian Taehyung beralih pada Jimin selaku manager nya untuk menghandle sisanya. Tanpa berlama lama Taehyung undur diri meninggalkan sajjangnin dan Jimin dengan wajah gamang. "Apa menurutnya ada hal lain yang lebih penting dari ini?." Jimin hanya berdeham memanggapi ucapan sajjangnim. "Baiklah boss kira kira siapa calonnya?"

"Tidak ada calon lagi, aku sudah menentukan partner untuknya."

"Siapa boss?"

"Yerin.." jawabnya singkat.
Mendengar nama itu telinganya terasa tersengat listrik. "Apa tidak ada kandidat lain boss?"

"Kau tak dengar tadi? Dia mempercakannya padaku. Jadi sudah selesai kau boleh pergi." Hilang sudah kesempatan negosiasi antara Jimin dan Sajjangnim. Lagi lagi sahabatnya itu merepotkannya. Dan ia akan mendapatkan akibat dari tindakan spontan yang dia lakukan tadi.

Taehyung berjalan tergesa, ia tak ingin kehilangan kesempatan bertemu Jisoo hari ini. Bahkan beberapa panggilan yang masuk ke ponselnya berkali kalipun ia abaikan. Ia mengemudikan mobilnya segera menuju pusat perbelanjaan yang dimaksud oleh Kim Seokjin.

Sementara ditempat lain, Jisoo dan Irrene masih berada disebuah restaurant bersama dengan Bibi Jihyo yang saat ini masih belum kembali dari toilet. "Jisoo kau tak apa? Jika merasa tak nyaman kita pulang saja." Tanya Irrene. "It's ok Oenni, kita bisa pulang setelah ini." Irrene hanya menanggapi dengan senyumnya.
Tak lama Bibi Jihyo yang sebelumnya pamit ke toilet pun akhirnya kembali.

"Bibi apa ada masalah? Bibi cukup lama tadi di toilet" tanya Irrene.

"Ahh tidak, tadi bibi bertemu dengan teman bibi dan kami berbincang sebentar". Ekspresinya berubah sumringah, Jisoo memperhatikan dan ikut tersenyum melihatnya.

Kemudian mereka kembali fokus pada santap siangnya. Sesekali saling bertukar cerita tentang kegiatan sehari harinya. Bibi Jihyo lebih mendominasi. Berbagi pengalamannya sebagai wanita yang sudah banyak makan asam garam dalam kehidupan pernikahanya. Tentu hal ini tak Irrene lewatkan. Ia menyimak dengan baik setiap kata yang bibi Jihyo sampaikan. Mengingat sebentar lagi statusnya akan menjadi seorang istri. Tak jauh berbeda, Jisoo pun mendengarkan dengan baik pengalaman yang bibi Jihyo bagikan. Ia sudah cukup dewasa untuk memahami semuanya. Toh suatu saat nanti ia pun akan menikah. "Jadi Jisoo kapan kau akan segera menyusul kakakmu?" Seketika Jisoo tersentak dengan pertanyaan bibi Jihyo barusaja. Begitu juga dengan Irrene.
"Aku masih fokus dengan karirku bibi." Sambil tersenyum kikuk Jisoo meresponnya. "Itu bagus, tapi jangan terlalu lama juga ya, karena bibi sudah tak sabar.."

"Maksud bibi?" Raut kebingunan pun muncul diwajah Jisoo. "Sudah.. kita lanjutkan saja makannya." Sela Irrene menengahi karena khawatir dengan perubahan sikap Jisoo.

Bibi Jihyo hanya tersenyum. Senyumnya kian merekah ketika netranya menangkap sosok yang ia tunggu sejak tadi. Dengan semangat ia lambaikan tangan memberi isyarat untuk mendekat ke arahnya.
Sementara Jisoo dan Irrene hanya menatapnya. Mungkin bertemu seorang teman lagi pikirnya.
.
.
.
.

"Ibu..kumohon berhenti menghubungiku untuk hal hal seperti ini, aku sedang ada urusan penting dan......"
.
.
.

Taehyung, sosok yang sejak tadi ditunggu oleh bibi Jihyo adalah Taehyung.

TBC...

VOTE DAN SPAM NEXT DISINI..

HATE TO LOVE || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang