"Ahh Jisoo-ya, kau benar benar membuatku gila," Taehyung berguman lirih ketika pintu lift benar benar tertutup, ia menyeringai dan menunduk sambil memijat pangkal hidungnya.
Sesampainya Jisoo di apartment Soekjin, ia terduduk disofa dan kembali menangis. Rasa sesal dan kecewa meliputinya. Banyak hal yang ia pikirkan, ia juga sempat berprasangka buruk pada orang orang terdekatnya termasuk Soekjin dan bibi Han mengenai kenyataann yang ia terima hari ini. Ketika ia akan berpindah dari ruang tamu ke kamarnya, terdengar suara seseorang menekan tombol smart door lock dari pintu apartment Seokjin.
Jisoo mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar. Ia menanti siapa orang yang akan masuk, apakah Soekjin atau Irrene.
~Ceklek..
.
.
."Kau?!" Bagaimana bisa kau masuk kesini?"
"Kau pikir sedekat apa aku dan Jin Hyeong? Tidak ada rahasia diantara kami, bahkan hal yang tidak diketahui orang tentang Jin Hyeong aku tau."
Ya dia Taehyung, orang yang baru saja menerobos masuk kedalam apartemen Soekjin. Jisoo dibuat terperangah dengan Taehyung yang saat ini sudah berada dihadapannya. Padahal susah payah ia menghindar namun ternyata sia sia.
Taehyung berlalu melewati Jisoo menuju ke arah dapur. Selayaknya rumah sendiri, ia menuju lemari pendingin dan membukanya. Ia kembali dengan sebotol minuman dingin di tangannya.
~glup glup glup..
Ia melewati Jisoo dan menjatuhkan dirinya pada sofa diruang tamu."Ahh melelahkan sekali, kau mau?"
Taehyung menawarkan minumannya.
Jisoo hanya terdiam keheranan melihat sikap Taehyung. Ia berfikir laki laki ini sungguh keras kepala."Jika tidak ada yang ingin kau lakukan disini maka pergilah. Kau sudah sangat tidak sopan dengan menerobos masuk apartement orang."
"Hey orang yang kau maksud itu hyeong ku nona."
"Tapi tetap saja ada aku disini, aku seorang wanita kau tau?! Aku sendirian dan tidak ada Soekjin oppa disini"
"Ahh.. jadi kau seorang wanita? Coba pertegas kembali..Kau tipe wanita seperti apa? Apa kau wanita dewasa? Atau kau wanita yang masih kekanak kanakan?"
Taehyung menghampiri Jisoo, tiap langkahnya terkesan mengintimidasi sehingga Jisoo merespon dengan tubuhnya yang langsung melangkah mundur seiring dengan langkah maju Taehyung."Ahh..Maaf aku lupa, kau adalah wanita dewasa yang mandiri, kau bisa melakuan segalanya seorang diri. Hingga akhirnya kau terbiasa hidup dalam kesendirian. Ya kau sudah terbiasa dengan hal itu. Tapi apa kau pernah memikirkan perasaan orang orang yang mencintaimu? Mereka yang kau tinggalkan sangat merindukanmu termasuk... aku."
"Bukan aku yang meninggalkan mereka. Tapi mereka dan... kau" pernyataan Jisoo terjeda sesaat.
"Untuk itu aku kembali, aku kembali untukmu dan aku tidak berniat sama sekali untuk mundur sebelum aku mendapatkan milikku kembali."
Jisoo membuang wajahnya ketika mendengar penjelasan pertama dari Taehyung."Kau sedang dalam posisi dimana kau lebih mementingkan egomu diatas perasaanmu sendiri. Jika kau terus hidup seperti ini kau akan benar benar kehilangan kesempatan untuk merasakan cinta dalam hidupmu."
Jisoo berbalik memunggungi Taehyung, ia menahan tangisnya, tangannya mengepal erat, nafasnya terengah, ia tak bisa lagi melanjutkan perdebatan ini. Kepalanya teramat pening mendengar semua kalimat yang diucapkan Taehyung.
"Cukup, kumohon pergilah dari sini."
"Lihat, kau hanya bisa menghindar Kim Jisoo kau tak punya kemampuan untuk melawan dirimu sendiri. Sekarang aku tanyakan ini padamu, apa tujuannmu datang ke sini? Aku tak yakin jika kau hanya ingin hadir diacara pernikahan Jin Hyeong!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE || VSOO
RomanceKepulangan jisoo ke Seoul setelah 15 th lamanya disambut dengan kekacauan yang membuat ia berusaha untuk kembali ke LA. Kukira "Jangan membenci seseorang secara berlebihan, nanti akan berubah menjadi cinta" hanyalah sebatas ungkapan. Nyatanya...