"Datanglah ke kantor jika kau ingin membicarakan urusan bisnis denganku."
Dan dengan demikian disinilah Taehyung berada. Gedung KTV tempat ia ingin menemui Hyeongnya setelah pembicaraan lewat telp semalam. Sama hal nya dengan Jisoo yang saat ini juga berada di sana karena permintaan Seokjin. Mana tahu kalau dokumen penting akan tertinggal. Rupanya ini bukan suatu hal yang disengaja. Nyatanya mereka akan bertemu kembali untuk pertama kalinya setelah kejadian yang membuat Jisoo kehilangan wajahnya.Mereka tak henti dibuat tercengang. Setelah sebelumnya sosok wanita dengan visual paripurna yang tak diketahui identitasnya memasuki gedung, kini hadir visual lainnya yang membuat pagi itu benar benar luar biasa. Ini sangat menyenangkan jika dibayangkan, ketiga visual luar biasa akan berkumpul digedung yang sama dalam satu ruangan yang sama. Maksudnya Jisoo yang cantik akan menemui CEO KTV Seokjin yang tampan, ditambah dengan Taehyung yang gagah tak ada lawan.
Taehyung berjalan, tersenyum pada setiap orang yang menyapa. Tak perlu ditanya, kehadirannya pasti untuk satu tujuan yaitu menemui Hyeongnya. Ia berjalan melewati koridor menuju Lift pribadi yang biasa ia gunakan. Namun tak sengaja ia menoleh ke arah pintu lift umun yang terbuka. Sosoknya tertangkap mata. Jisoo berada dibalik tumpukan properti yang masuk bersamanya. Ia berbalik, dengan segera menghentikan pintu lift umum yang akan menutup. Dan ya.. ia berhasil masuk, menerobos diantara barang barang yang memenuhi lift tersebut.
Secepat kilat ia membawa tubuh Jisoo menghadap ke arahnya. Tak ia hiraukan bahwa ada orang lain bersama mereka di dalam lift tersebut.
"Kau membutuhkanku..?"
Kalimat pertama yang ia ucapkan ketika mata mereka bertemu. Jisoo menatap dengan terengah, keringatnya hampir mencuat dan bibirnya pucat. "Its ok, ada aku disini.." Tubuhnya mendekat, satu lengannya melilit pinggang Jisoo dan tangan lainnya mengusap wajah pucatnya dengan lembut. Jisoo tak berucap apapun. "Ahjussi, bukankan ada lift barang? Kenapa kau gunakan lift ini?" Taehyung terlihat sedikit geram, namun Jisoo mencengkram bajunya kuat. Seolah ingin menghentikan Taehyung. "Tolong bantu aku tepikan barang barangmu." Pintanya. Kemudian ia kembali pada Jisoo.
Ia memberikan kenyamanan dengan memberikan usapan lembut pada punggung gadisnya. "Atur nafasmu, jika tak bisa, tutup matamu anggap saja hanya ada kita disini." Taehyung berusaha membuat Jisoo senyaman mungkin. Menjatuhkan dagunya diatas kepala Jisoo. Kegiatan itu berlangsung cukup lama, hingga mereka tak menyadari pintu lift terbuka dan petugas property keluar dengan seluruh barangnya. "Maafkan aku.." ucapnya sambil membungkukkan badan pada mereka yang tak mempedulikan ucapannya. Ia pun keluar dengan menggelengkan kepala. Jisoo sudah lebih baik dari sebelumnya, ia tak lagi pucat, nafasnya pun sudah kembali beraturan. Hanya cengkaraman pada baju Taehyung saja yang belum ia kendurkan. Matanya terpejam, lucu dan menggemaskan. Tentu dengan baik Taehyung memanfaatkan waktu seperti ini bersamanya. Walaupun kekhawatiran itu tetap ada.
Ting...
Pintu lift terbuka menandakan mereka telah sampai di lantai tujuan.
"Sudah.." dengan lembut Taehyung berkata, kemudian Perlahan Jisoo membuka mata dan tersadar dengan posisinya yang tanpa jarak dengannya. Dengan cepat ia melepaskan diri dan keluar dari Lift namun tak tahu harus ke arah mana. "Kanan.." Taehyung mengarahkan dengan senyum gemasnya.Kim Seokjin pun terkaget melihat keduanya masuk bersama kedalam ruangannya. "Tak perlu kaget seperti itu Hyeong. Oiya tolong buat lift pribadi dengan dinding kaca." Jin mengerutkan keningnya dengan ucapan Taehyung. Sementara Jisoo langsung duduk menyandarkan badannya pada sofa empuk diruangan itu. Hal tersebut menarik perhatian Seokjin. "Ada apa? Sepertinya kau kurang sehat. Maaf telah memintamu datang."
"Tidak apa apa oppa, ini milikmu."
"Hyeong memang kemana orang suruhanmu sehingga kau meminta Jisoo mengantarnya? Kau tahu apa yang terjadi di lift tadi?" Geram Taehyung.
"Sudahlah jangan dibahas lagi, aku tidak apa apa." Kemudian ia meneguk air yang sebelumnya diambilkan oleh Seokjin. "Aku akan istirahat sebentar disini lalu pulang."
Seokjin tak berani lagi untuk bertanya, ia mengisyaratkan Taehyung untuk mengikutinya ke arah meja kerjanya. Dan disitulah Taehyung menjelaskan semuanya.
"Kau sudah ingin pergi?" Tanya Seokjin pada Jisoo. Jisoo hanya mengangguk.
"Tunggu, aku akan mengantarmu." Pinta Taehyung. "Tak perlu, aku sudah lebih baik. Dan tolong jangan ikuti aku. Lagipula aku tau kau ada urusan disini." Tolaknya yang membuat Taehyung bergeming karena memang kedatangannya ingin membahas hal penting dengan Hyeongnya itu. "Gunakan Lift umum sebelah kiri, aku sudah mengaturnya untukmu." Ya, Seokjin langsung meminta petugas mengatur 1 lift untuk Jisoo gunakan kembali ke Lobby. Jisoo pun pamit. "Kau tak perlu khawatir, ia akan baik baik saja." Seokjin mencoba menenangkan Taehyung. "Lalu hal penting apa yang membuatmu datang ke sini?""Mmm..hyeong, terkait kontrak iklan dengan perusahaanmu, bisakah kau tak menyetujui partnerku?" Tanpa berbasa basi, Taehyung langsung ke inti.
"Bukankan sebelumnya kau setuju? Aku menerima info dari sajjangnim mu. Jika harus diganti, sudah tidak mungkin, karena waktunya sudah makin dekat dan akan merepotkan untuk mencari penggantinya."
"Penggantinya ada Hyeong, kau tinggal meminta padanya." Taehyung memperlihatkan senyum smirk andalannya.
.
.
.
Seokjin pun menyadari maksud dari permintaannya. "Ahh.. yang benar saja.."TBC...
JANGAN LUPA VOTE..
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE || VSOO
RomanceKepulangan jisoo ke Seoul setelah 15 th lamanya disambut dengan kekacauan yang membuat ia berusaha untuk kembali ke LA. Kukira "Jangan membenci seseorang secara berlebihan, nanti akan berubah menjadi cinta" hanyalah sebatas ungkapan. Nyatanya...