"What lies in a lie is NOT a lie" -Syed Sharukh
Taehyung mengumpat, merutuki kebodohannya sendiri karena meninggalkan Jisoo ditengah kerumunan orang yang begitu padat. Mempercepat langkahnya menerobos kerumunan orang sambil meneriaki nama Jisoo disana.
Sementara Jisoo hanya berdiri diam sambil menutup rapat wajahnya dengan kedua telapak tangannya, tubuhnya kian lemah. Ia hampir terhuyung karena terdorong salah seorang pengunjung "Aku akan terjatuh, Seharusnya aku tidak mengikuti nya.." Air matanya lolos, Jisoo membatin dalam hatinya. Ketika tubuhnya hampir saja terkulai lepas dari pijakan kakinya.
Deg...
Dengan cepat lengan besar itu menangkap tubuhnya yang hampir terjatuh. Jisoo memejamkan mata, air matanya keluar, dengan wajah pucat serta keringat dingin yang terus mengucur di keningnya.
Taehyung menarik kuat tangan Jisoo yang ia kepalkan didepan dadanya. Dengan cepat ia membawa Jisoo ke dalam dekapannya seolah memberikan gadisnya perlindungan dengan menekan erat kepalanya pada dada bidangnya.
Jisoo masih menangis dalam diam, kelopak matanya terpejam erat. Sementara Taehyung memperlihatkan penyesalannya, ia terus memeluk tubuh Jisoo dan mengusap lembut surai hitam rambutnya. Tak sadar air matanya pun meluncur mulus dipipinya, Taehyung menundukkan kepala, seakan ingin membenamkan nya pada bahu gadisnya.
"Maaf..maaf Jisoo-ya..Maaf.. Sungguh..Ini salahku.." Hanya kalimat penuh penyesalan yang Taehyung ucapkan.
Suaranya parau dan makin bergetar membisikkannya ditelinga Jisoo.
Jisoo dalam kondisi lemah namun masih bisa menyadari kekhawatiran Taehyung. Ia merasakan penyesalan dari Taehyung.
Hatinya bertanya tanya kena Tahyung sekhawatir itu. Terlintas ingin mendapat penjelasan darinya. Apa daya ketakutan dan rasa lemah tubuhnya mengalahkan keinginannya untuk mengucap kata.Sementara Taehyung tak ada niat untuk melepas pelukannya, justru Jisoo merasa dibuat nyaman, bersandar pada dada Taehyung seraya mendengarkan detak jantung Taehyung yang berdentum cepat namun kian melambat pada akhirnya.
Entah sudah berapa lama mereka berpelukan ditengah kerumunan orang. Tak dihuraukannya tatapan orang yang berlalu lalang melewati mereka."It's Ok.. It's Ok Jisoo-ya..
Ada aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu.." Suara Taehyung mengalun lembut, tangannya bergerak memberi tepukan lembut pada punggung Jisoo untuk memberikannya ketenangan.Ini pertama kalinya Jisoo kembali pada kondisi traumatiknya didepan orang asing. Namun si orang asing ini dengan mudahnya menenangkannya, padahal jika ia sedang dalam kondisi ini, akan memakan waktu lama untuk bisa kembali seperti sedia kala. Pernah suatu ketika saat Jisoo terkunci dalam ruangan, Jisoo tak sadarkan diri sehingga harus dirawat di RS 3 hari lamanya.
"V-Ssi.." Suara yang masih terdengar lemah menginterupsi ditengah hangatnya mereka yang saling berpeluk tubuh.
"Hmm..? Taehyung menjawab lembut."Kaki ku pegal.."
"Apa??!!" Taehyung hanya terkekeh gemas mendengar pernyataan Jisoo.
Ia tersenyum lebar dan makin memeluk erat gadisnya itu karena gemas sebelum akhirnya Taehyung mengendurkan pelukannya untuk memudahkannya menatap wajah gadisnya dan tersenyum. "Kau lelah? mau pulang sekarang?"
Jisoo hanya mengangguk lemah. "Baiklah ayo kita pulang." Ajak Taehyung.Mereka berangsur meninggalkan keramaian. Taehyung tak membiarkan ada jarak sedikitpun pun diantara mereka. Kali ini Taehyung benar benar menjaga Jisoo bahkan tadi sudah ditawarkan untuk menggendongnya sampai lobby namun ia menolak.
Mereka menunggu mobil diantarkan oleh petugas parkir valley. Sementara menunggu, Taehyung enggan melepas lengannya yang kini melingkar erat di tubuh Jisoo.
"Aku sudah tidak apa apa V-ssi"
"Tidak kau masih lemah"
Tak lama mobil merekapun terparkir mulus dihadapan mereka, Taehyung membukaan pintu untuk Jisoo dan dengan behati hati membantu Jisoo duduk dikursinya, perlahan memasangkan seatbelt padanya dan mengelus pipi kirinya seraya berucap "kita pulang ya.." teramat lembut ucapan Taehyung barusaja.
Jisoo merasakan keanehan pada tubuhnya saat menerima semua perlakuan Taehyung barusaja. Bingung baginya, terlebih bagi Jisoo Taehyung adalah orang asing yang baru ia kenal beberapa hari lalu. Ingin mengeluarkan mode galak namun apa daya tubuh Jisoo masih sangat lemah. Sementara Taehyung langsung menjalankan mobil nya perlahan. Sesekali pria itu menatap gadisnya untuk memastikannya baik baik saja.
Jisoo menghadap jendela mobil dengan mata terpejam, mungkin Taehyung fikir Jisoo tertidur. Dirasakannya tangan kiri Jisoo menghangat karna tiba tiba Taehyung mengaitkan jamarinya erat dengan jemari Jisoo. Jisoo terkejut, namun hanya pasrah karna tidak memiliki kekuatan untuk memberontak yang akhirnya memudahkan Taehyung kian mengusap lembut punggung tangan Jisoo dengan ibu jarinya.
Ia mencoba memberikan kenyamanan agar gadisnya terlelap dalam tidurnya. Dan benar, Jisoo memang benar benar terlelap, namun Taehyung tidak ingin melepaskan kaitan tangannya. "Jichu-ya.. kau milikku selamanya"
Lirih Taehyung yang sesekali menatap lekat kekasih hatinya.***
Pukul 01:15 mereka tiba dirumah. Waktu yang cukup lama untuk mereka habiskan bersama tentunya. Taehyung tidak tega membangunkan Jisoo. Akhirnya Ia mengetuk pintu, dan membawa belanjaannya terlebih dahulu, Bibi Han yang membukakan pintu kebingungan melihat keberadaan Taehyung seorang diri.
"Bibi Han, biarkan pintunya terbuka," seraya meletakkan belanjaannya di dalam
"Taehyung-ah dimana Jisoo??"
"Ada bi, dia tertidur, kelelahan.
Aku tidak mau membangunkannya,"
Aku akan memindahkannya ke kamar, tidak apa apa kan bi?""Baiklah, hati hati.."
"Hmm.." Taehyung mengangguk dan tersenyum. Ia pun mengankat Jisoo, menggendongnya ala bridel, menapaki tangga menuju kamar Jisoo kemudian membaringkannya perlahan. Sesekali Taehyung mengelus pipi Jisoo dengan lembut. "Maafkan aku.." lirih Taehyung.
Perlahan Ia menepis jarak wajahnya dengan Jisoo, menyatukan hidung mereka dan..~cupp..
Taehyung mengecup lembut bibir Jisoo serta beralih mengecup kening Jisoo dan dengan ucapan selamat tidur darinya. "Selamat tidur Jichu-ya"
Dibawah bibi Han sudah siap menerima penjelasan dari Taehyung. Namun cukup lama Taehyung terdiam. Seolah tengah mengatur emosi yang berkecamuk pada dirinya.
Atas dasar khawatir, bibi Han memberanikan diri bertanya pada Taehyung. "Taehyung-ah.. ada apa?" Tak terbendung lagi, tangis Taehyung pecah namun ia masih berusaha menahan agar tak terdengar suara tangisannya. Air matanya mengalir deras. "Minumlah, tenangkan dirimu dan ceritakan pada bibi"."Aku takut bi, aku hampir mencelakainya
Aku lalai, aku bodoh" Taehyung merutuki dirinya sendiri. Ia menceritakan secara detail kejadian yang menimpa Jisoo tadi."Terimakasih Taehyung-ah, bibi semakin yakin kau orang yang tepat untuknya. Tetaplah bersamanya, jaga dia dan jangan pernah meninggalkanya"
"Aku mencintai Jisoo bi, aku tidak akan meninggalkannya"
Bersamaan dengan kalimat terakhir itu, sepasang mata terbelalak kaget mendengar pernyataan tersebut. Jisoo yang terbangun dari tidurnya merasa ingin menyegarkan tenggorokan keringnya dengan segelas air. Ketika tiba tiba langkah nya harus terhenti di tangga setelah mendengar pernyataan mengejutkan dari Taehyung. Jisoo mengurungkan niat nya dan bergegas kembali masuk ke kamar.
"Tidak, tidak mungkin, apa secepat itu perasaannya padaku??" Jisoo hanya berjalan mondar mandir didalam kamarnya sambil menggigit kuku kuku jarinya. Beruntung dia tidak mengetahui masalah yang sebenarnya. Entah berapa lama ia terjaga dari tidurnya memikirkan ucapan Taehyung yang tak sengaja didengarnya.
Again..
More vote for more chapterBye..Saranghae..
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE || VSOO
RomanceKepulangan jisoo ke Seoul setelah 15 th lamanya disambut dengan kekacauan yang membuat ia berusaha untuk kembali ke LA. Kukira "Jangan membenci seseorang secara berlebihan, nanti akan berubah menjadi cinta" hanyalah sebatas ungkapan. Nyatanya...