ANOTHER SURPRISE

419 53 1
                                    

15 Menit sebelumnya..

Setelah Taehyung meninggalkan gedung agensinya, ia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia terlihat sangat bersemangat melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul yang mulai terlihat agak lengang dibandingkan dengan 10 menit sebelumnya. Sebuah lagu diperdengarkan dan sambil disenandungkan olehnya 🎵17 by pink sweat.🎵.
.
.

Drrttt drtttt ...
Dering ponsel itu mengusik kenikmatan Taehyung kala menikmati lagu itu.

"Taehyung-ah, apa kau sibuk? Cepat datang temui ibu sekarang di..."

Suara wanita disebrang sana langsung terhenti ketika Taehyung langsung menginterupsi nya.

"Tidak bisa Ibu, aku sedang ada urusan penting dan aku sangat terburu buru"

"Yaa urusanku juga penting bahkan sangat penting, segera temui ibu di .......(memberitahu tempatnya)

"Ibu kumohon minta tolong yang lain saja"

"Dasar berandal kau pikir orang lain bisa melakukannya? Kalaupun bisa ibu tidak rela kalau bukan kau orangnya. Cepatlah!!"

Taehyung frustasi mood nya yang sejak tadi baik seketika berubah. Dia mengusap wajahnya kasar. Terang saja walaupun Taehyung orang yang terlihat cuek, namun kata kata dan permintaan ibunya tidak akan pernah dibantahnya.

"Tunggu sebentar. Bukankan aku memang akan kesana?? Apa Ibu sedang berada di tempat yang sama dengan Jisoo?? Ah sudahlah" Ia tidak berfikir panjang, tak ada kecurigaan juga dalam benaknya. Yang ia fikirkan hanyalah secepatnya menemui Jisoo. Tak lama mobil yang ia kendarai memasuki kawasan parkir mall tersebut.
.
.
.

"Baiklah, karena lokasinya sama maka aku akan menemui Ibu terlebih dahulu setelah itu aku langsung meminta ijin untuk menemui Jisoo." Taehyung bergegas untuk menemui ibunya.

Sementara  ditempat ketiga wanita itu santap siang, bibi Jihyo terlihat sangat bahagia dengan usaha yang menurutnya akan berhasil memberikan kejutan untuk anaknya.

"Ibu dimana? Ahh baiklah aku kesana sekarang." Suara Taehyung disebrang ponsel sana mambuat Bibi Jihyo terlihat makin tak sabar dengan reaksi keduanya setelah dipertemukan. Seulas senyum terpatri dibibirnya. Tak ada rasa curiga dari kedua gadis itu, mereka hanya melanjutkan makan siangnya dengan tenang.
.
.
.
"Ibu..kumohon berhenti menghubungiku untuk hal hal seperti ini, aku sedang ada urusan penting dan......"


"Uhukk..uhukk.. Irrene tersedak melihat sosok Taehyung yang tiba tiba muncul dihadapan mereka. "Irrene kau tak apa apa nak? Minumlah". Bantu bibi Jihyo. Taehyung-ah kemarilah duduk samping Ibu."

Taehyung sendiri tak bisa berkata kata. Lidahnya kelu. Raut kepanikan terpampang nyata pada wajahnya. Sementara Jisoo!? Jangan ditanya lagi bagaimana responnya ketika melihat Taehyung. Nafasnya saja bahkan tercekat. Ia terkejut dan sangat bingung dengan situasi yang sedang ia hadapi saat ini. Irrene pun tak bisa berbuat banyak, hingga akhirnya ketiganya pun terdiam. "Tae..Taehyung...??!" Jisoo bertanya lirih namun masih terdengar oleh yang lain.

"Jisoo-yaa Bibi adalah orang yang menjadi tempat luapan kerinduan Taehyung pada mu nak, yaa mungkin setelah Seokjin tentunya. Bibi tak menyangka bisa mempertemukan kalian disini, bibi sangat bahagia. Ya ampun anak berandal ini masih saja suka merengak ketika dia menceritakan tentangmu pada bibi." Taehyung masih diam duduk dihadapan Jisoo, sesekali membasahi bibirnya yang kering karena gugup. Ia menengadahkan kepalanya menghela nafas panjang, namun matanya terpaku pada sosok gadis yang tengah menahan air matanya agar tak jatuh. Melihat wajahnya yang merah padam membuat Taehyung semakin merasa bersalah. Jisoo mencengkram kuat tangannya diatas pangkuannya.
Tubuhnya memberi perintah untuk segera beranjak dari kursinya.

"Oenni..sepertinya a-aku melupakan sesuatu. Mmm bibi maaf aku harus segera pamit karena a-ada yang harus aku selesaikan.." Dengan terbata bata Jisoo berusaha untuk beranjak tanpa menghilangkan kesopnannya.

"Tapi Jisoo-ya.. Taehyung baru saja tiba apa kau tidak ingin berbincang dengannya dulu?"

"Ibu..." Tegur Taehyung.

"Apa..?" Jawab bibi Jihyo bingung.

"Maafkan kami bibi, sepertinya aku harus menemani Jisoo"

"Ya ampun padahal kita baru saja bertemu dan jarang sekali bisa sampai menikmati makan siang bersama seperti ini."

"Oenni aku akan pulang sendiri, aku tidak apa apa, nikmatilah makan siang nya, Bibi aku permisi, lain kali biar aku saja yang mengajakmu makan siang, terimakasih.."

Jisoo berlalu dengan tergesa gesa meninggalkan mereka, pikirannya sangat kacau. Ia merasa telah dihianati dalam hal ini, dia berjalan tanpa arah tujuan berusaha menjauh dari kejadian yang tak terduga tadi. Yang ia pikirkan hanya bagaimana caranya segera pergi menjauh dari kekacauan yang terjadi saat ini.

"Ibu kenapa ibu tak beritahu aku dulu kalau akan mempertemukan aku dengan Jisoo?"

"Ibu hanya ingin memberi kalian kejutan, lagipula kau sangat lamban, jika melihat Jisoo tumbuh secantik itu, ibu mana yang rela membiarkan anaknya menunggunya terlalu lama. Tapi apa ada masalah diantara kalian??"

"Aku punya cara sendiri bu, kumohon setelah ini jangan ikut campur lagi, Ibu tenang saja ya"

"Taehyung-ah kurasa kau harus menyusul Jisoo secepatnya, jika aku yang menyusulnya maka sudah pasti aku akan kehilangannya". Irrene menyela percakapan antara ibu dan anak tadi.

"Baik Noona." Taehyung pun bergegas menyusul Jisoo. "Sepertinya setelah ini bibi Jihyo menunggu  penjelasan dari Taehyung." Gumam irrene dalam hati.





TBC...
Selamat mengulang part sebelumnya😁
Jangan Lupa banyakin Vote.. dan

Spam NEXT disini..

HATE TO LOVE || VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang