Halo gengsss!!
Time to update yeeyyy❤
Jangan lupa pencet bintangnya, oke? Oke?
Hehehe makasih.Happy reading!
***
Perihal rasa, tidak ada yang bisa memilih dengan siapa kita jatuh hati juga tidak harus ada alasan kenapa. Hanya saja bagi sebagian besar orang, menyembunyikan rasa adalah satu-satunya jalan agar tidak ada kerengganngan dalam hubungan pertemanan.
Penghuni kelas XII MIPA 1 di hebohkan dengan kedatangan siswi baru. Siswi baru tersebut masuk ke kelas bersama dengan Bu Dayana. Gadis dengan darah blasteran Jepang dan Semarang itu terlihat sangat antusias dengan suasana kelas di pagi ini.
"Selamat pagi, anak-anak." sapa Bu Dayana.
"Pagi Bu" jawab mereka.
"Hari ini, kita kedatangan teman baru. Dia pindahan dari salah satu sekolah di luar kota. Silahkan perkenalkan diri kamu, nak." Bu Dayana memberikan kesempatan kepada siswi baru tersebut untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
Dia maju selangkah lalu mulai berbicara.
"Halo teman-teman semua, perkenalkan nama saya Machel Pradipta. Kalian boleh panggil saya Machel. Saya harap kita semua bisa berteman baik."
Machel membungkukkan sedikit badannya pertanda ia telah selesai dengan perkenalan singkat tadi.
"Anak-anak, barangkali ada yang ingin kalian tanyakan tentang Machel?" ucap Bu Dayana.
Haikal dengan cepat mengacungkan tangannya, "Tipe cowok kamu yang bagaimana, Chel?"
Sontak Haikal di soraki sekelas.
"Dih, apaan lo main manggil Chal Chel Chal Chel aja. Anak orang baru masuk sekolah langsung lo terkam, dasar!" Angga mengusap kasar muka Haikal hingga membuat cowok itu kesal bukan main.
Bu Dayana menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan siswanya yang satu itu.
"Oh iya, hobi kamu apa, Machel?" tanya Bu Dayana.
"Hobi saya memanah, Bu."
Rey yang sedari tadi hanya menunduk diam seketika mengalihkan perhatiannya kepada Machel. selama bersekolah di sini ia baru mendengar ada siswi yang memiliki hobi olahraga memanah, lumayan menarik pikirnya.
"Lo kenapa?" Gavriel memperhatikan Rey yang tiba-tiba menatap Machel beberapa saat.
"Gak apa-apa."
"Kalau kata gue sih, masih lebih cantik Alena. Iya ga?" bisik Gavriel, ia berniat mengerjai Rey namun temannya yang satu itu hanya berdecak. Maklum, Rey terlalu kaku bin jutek.
"Wah, kamu hebat. Kebetulan di sekitar area sekolah ini ada tempat latihan memanah, kamu mungkin bisa berkunjung ke sana kapan hari. Kalau begitu silahkan duduk, nak, Machel."
"Iya bu."
***
Sebuah ruangan dengan cat berwarna silver di penuhi dengan kepulan asap yang sengaja di hemburkan ke udara, pemiliknya adalah Mike. Cowok itu tengah bersama dengan kedua temannya, Erick dan Theodore.
"Cewek yang lo ajak kenalan kemarin gimana, Mike?" tanya Erick.
Mike segera mematikan rokok dan melemparnya ke sembarang arah. "Lumayan, cuman gue belum tau dia sekolah di mana."
"Namanya siapa?" tanya Theodore.
"Alena, namanya Alena Valensia."
Theodore segera mengambil handpone dan mencari nama Alena di aplikasi instagram. Akhirnya setelah beberapa menit mencari, ia menemukan akun Alena dengan followers sekitar dua puluh ribu dan postingannya yang hanya beberapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH! (Selesai)
Teen FictionAlena Valensia. Perempuan cantik, ceria dan sangat menyukai Mochi coklat. Fakta menariknya, Alena ternyata menyimpan perasaan suka terhadap kapten basket di sekolahnya yang di kenal ketus bin judes. Karna tak tahan dengan sifat dinginnya, Alena deng...