6. CANDLE LIGHT DINNER

1.2K 93 1
                                    


Halo, kalian semua apa kabar?
Siap baca? Bintangnya jgn lupa, oke?

Happy reading!

***

08135263xxx:
Gue udah dapet izin buat jalan sama lo, buruan turun.

Kedua alis Alena berkerut membaca pesan dari nomor yang tak di kenal tersebut, bersamaan dengan itu mamanya tiba-tiba membuka pintu kamar.

"Al, di bawah ada Mike cepetan siap-siap." pinta Yura pada anaknya. Ternyata si pengirim pesan adalah Mike, tapi sejak kapan Mike mengetahui nomor handponenya? Ah paling minta sama papa William.

"Apaan sih ma, gak mau ah, suruh pulang aja." Alena langsung membungkus dirinya dengan selimut tebal miliknya.

Kelakuan Alena itu membuat Yura geram di tempatnya. "Nih anak, ya ampun." ia dengan sigap menarik selimut anaknya.

Karna Alena adalah anak yang tidak mau membantah perkataan orang tuanya, akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka ia menuruti mamanya itu untuk segera bersiap.

Buyar sudah rencananya untuk begadang dan menonton drama korea lagi.

Yura membantu Alena untuk memilih dress yang cocok untuk anaknya kenakan malam ini. Pilihannya jatuh pada dress berwarna hitam selutut dengan sedikit sentuhan glitter di bagian bawahnya.

Setelah beberapa menunggu, Mike dan papa William di buat terpaku dengan Alena yang turun dari tangga dengan dress tersebut. Tak lupa dengan sedikit polesan di wajah cantiknya.

Mike pun segera berpamitan kepada William dan Yura, ia megulurkan tangannya dan mulai menggenggam tangan Alena.

Mike tahu persis bagaimana ia harus memperlakukan gadis dengan dress hitam di depannya ini, berbeda dengan perempuan lain yang ia kenal sebelumnya. Berasama Alena, Mike merasakan hal yang berbeda, ia seperti menemukan tempat pulang setelah persinggahannya selama ini.

"Hati-hati, jaga putri saya sampai kembali lagi ke rumah." pinta William lalu menepuk-nepuk pundak laki-laki yang berada di sampingnya.

Alena Valensia, anak perempuan kesayangannya itu tak akan pernah ia biarkan terluka sedikitpun, Alena adalah semesta bagi kedua orangtuanya, dan kebahagiaannya akan selalu menjadi prioritas.

Tak ada percakapan berarti dalam perjalanan dua anak remaja itu, hening menyelimuti suasana mobil setelah pamitan tadi. Mike berusaha menetralkan keadaan tapi lagi-lagi saat ia melirik Alena, mulutnya tiba-tiba kelu tidak tau harus mengatakan apa.

"Sial, lo kenapa cantik banget."

Setelah memarkirkan mobil, Mike segera turun dan dengan cepat beralih membuka pintu mobil untuk Alena. Mike begitu mengistimewakan perempuan yang saat ini sedang bersamanya.

"Makasih." ucap Alena.

Sebenarnya ia sedikit kaget dengan semua perlakuan Mike kepadanya, baru kali ini merasa begitu di spesialkan. Berbeda saat ia berada di dekat Rey, tapi mau bagaimana pun Alena telah jatuh sejatuh-jatuhnya kepada kapten basket dengan sejuta pesonanya. Termasuk sifat cueknya sekalipun.

Mereka memasuki restoran tersebut, Alena berjalan sedikit pelan karna sepatu heels yang juga di pilihkan mamanya tadi terlalu tinggi. Aish, kalau seperti ini ia bisa-bisa terjatuh.

"Sebelah sini, Al." Mike menunjukkan ruangan yang sebelumnya di reservasi olehnya. Ia juga meminta kepada karyawan restoran agar mengosongkan ruangan tersebut dan hanya menyisakan satu meja untuknya dan Alena. Musik mengalun dengan indah, ruangan itu juga penuh dengan lampu-lampu kecil yang sengaja dihias di atas langit-langit.

UNCRUSH! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang