Hai cinta-cintaaaa😍
Udah part 28 aja nih wkwk
Jangan lupa bintangnya yaaa oke?Happy reading!
***
Hari ini Gavriel sudah masuk sekolah. Selama lebih seminggu, akhirnya ia menginjakkan kakinya lagi tepat di depan gerbang. Alena, bola basket, ice cream coklat dan lapangan. Semuanya ingin Gavriel temui setelah jam istirahat tiba.
"Woi, Gav" itu suara Angga. Cowok yang dasinya di pasang di dahi itu tiba-tiba saja datang dan merangkul Gavriel. "Gimana nyokap?"
"Aman, udah baikan. Ga lama balik lagi ke rumah."
Angga ikut senang mendengar kabar tersebut. Mereka berdua lantas segera kenkelas untuk mengikuti pelajaran pertama. Gavriel kembali mengisi daftar hadir setelah beberapa hari tidak masuk dan mengikuti pelajaran.
Di sela-sela kegiatan belajarnya, Gavriel diam-diam membuka lahan instagram miliknya dan mencari akun Alena. Lama tidak bertemu dan Gavriel tidak sabar untuk mengajak Alena untuk bertemu dengan bundanya sesuai janjinya beberapa minggu yang lalu.
"Sstt, lo ngapain buka handpone?" ucap Angga setengah berbisik. Sedangkan Gavriel hanya menyuruh temannya itu untuk diam dengan memberikan instruksi kecil dengan tangan yang di tempelkan pada mulutnya.
Gavriel Vittorio Baskara
Al, gue udah msuk sekolah, ntar mkan bareng yuk di kantinRey yang kebetulan duduk di samping Gavriel ternyata melihat pesan yang di ketik oleh Gavriel. Sontak ia berdehem.
"Lo telat, gue udah ngajak dia duluan."
"Oh, jadi ini yang katanya ga bakal suka, eh tiba-tiba ngajak makan" celetuk Gavriel tanpa menengok ke arah Rey.
"Masih pagi, yakali kita berantem di sini, Gav."
"Hallah, kek lo menang aja kalo berantem sama gue."
Sudahlah. Gavriel sekalinya masuk sekolah sangat membuat Rey naik tengsi. Padahal, sejak berangkat dari rumah tadi, Rey sudah berencana untuk mengajak Gavriel sparing basket di lapangan. Kalau sudah begini, bukannya sparing mereka malah akan adu jotos lagi.
Jam istirahat berbunyi, satu per satu dari mereka beranjak keluar kelas. Tak terkecuali Gavriel. Laki-laki itu kini berjalan ke kelas Alena dengan senyum tipis-tipis berharap Alena mau menerima ajakan.
Namun, semua ekspektasinya itu buyar kala melihat Rey yang benar-benar menghampiri Alena. Mereka berdua tampak baik-baik saja seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Alena seperti lupa bagaimana Rey terhadapnya dulu, bagaimana ia menangis dan mengatakan semua kekecewaannya dulu. Kedua tangan Gavriel pun sontak terkepal, dirinya sangat ingin egois perihal memiliki perempuan yang satu itu. Sampai pada akhirnya, Gavriel pun mengurungkan niatnya untuk mengajak Alena ke kantin.
***
"Gue liat-liat, lo kok makin deket ya sama Rey? Katanya udah ga peduli, gimana sih."
Machel sengaja menghampiri Alena yang kebetulan sedang menaruh sesuatu di lokernya. Karna tak ingin meladeni Machel, Alena hanya diam dan sama sekali tidak mau membalas perkataan Machel kepadanya.
Akhir-akhir ini, Machel di buat geram oleh Alena. Pasalnya, Rey lebih memilih menemui Alena di banding dirinya yang selalu berusaha untuk mendekati Rey. Alasan lain yang semakin membuat Machel tidak suka dengan Alena adalah teman-teman basket Rey yang cenderung lebih akrab pada Alena. Pernah satu kali, Machel mencoba untuk bergurau dengan Haikal, Angga dan Gavriel akan tetapi kebanyakan dari mereka hanya diam dan sibuk dengan game di ponsel masing-masing. Bahkan samar-samar, Machel mendengar ucapan Haikal yang mengatakan bahwa Alena lebih enak di ajak bercanda, Alena lebih humble.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH! (Selesai)
Novela JuvenilAlena Valensia. Perempuan cantik, ceria dan sangat menyukai Mochi coklat. Fakta menariknya, Alena ternyata menyimpan perasaan suka terhadap kapten basket di sekolahnya yang di kenal ketus bin judes. Karna tak tahan dengan sifat dinginnya, Alena deng...