Hai😍
Si kapten basket updated lagi nih.
Jangan jadi sider yaaa ga boleh😗Happy reading!
***
Mike tak langsung mengantar Alena pulang ke rumahnya, ia berniat mengajak perempuan itu ke salah satu tempat yang sangat ia sukai, pantai. Tempat yang selalu ia kunjungi jika sedang merasa jenuh dengan semua pekerjaan di kantor papanya yang turut ia kerjakan juga. Mike sebenarnya belum mau terjun dalam dunia perbisnisan, namun apa boleh buat, ia adalah anak tunggal laki-laki dan suatu saat nanti ia akan menggantikan posisi papanya.
Hal itu membuatnya harus pandai-pandai dalam mengatur waktu sekolah dan waktu saat ia ikut menemani papanya pada pertemuan juga rapat bersama kolega perusahaan lainnya.
"Andai lo tetep maksa buat pulang sendiri, lo gak akan liat sunset seindah ini." tutur Mike setelah duduk di pinggiran pantai bersama Alena. Alena memang sempat menolak untuk di ajak ke sini namun Mike mengatakan bahwa ia akan membiarkan gadis itu pulang sendiri. Alhasil, Alena berjalan mengikuti Mike dari belakang. Takut pulang sendiri apalagi ia belum terbiasa di sekitar pantai ini.
"Hm," ujar Alena singkat.
"Gue kalo ke sini selalu sendirian," kata Mike lalu berdiri dan menyingkat celana sekolahnya agar tak basah jika ada ombak.
"Temen-temen lo?"
"Ga, mereka lebih suka ke club."
Alena lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh area pantai, hembusan angin semakin membuat suasana di pantai ini begitu tenang. Hanya ada satu dua orang yang terlihat ikut menikmati jingganya matahari sore ini.
"Baru kali ini gue ke sini ngajak cewek, dan mungkin cuma lo, Al"
"Gue? Kok bisa? Pacar lo emangnya kemana?"
"Kalo gue punya pacar, gue ngapain ajak lo ke sini?"
Alena terdiam, benar juga.
Keduanya lalu berjalan beriringan di sepanjang bibir pantai. Alena kemudian melepas sepatunya, lalu berlari-lari kecil. Memang sudah lama ia tidak mengunjungi pantai, akhir-akhir ini dirinya terlalu sibuk dengan buku tentang bola basket yang ia pinjam di perpustakaan hari itu. Ia sibuk mempraktikkan bagaimana caranya agar ia bisa bermain bola basket seperti Rey, supaya sefrekuensi katanya.
Diam-diam, Mike terkekeh melihat bagaimana Alena berlari yang sebentar-sebentar berhenti memunguti kerang. Tidak salah ia mengajak Alena ke pantai ini, perempuan itu kelihatannya sangat menyukainya meski tadi sempat tidak mau.
"Al!" teriak Mike.
Alena berbalik badan dan menaikkan kedua alisnya.
"Sini dulu." Mike kemudian berjalan ke arah tempat duduk yang memang sudah di sediakan di sana. Sedangkan Alena yang sedari tadi sibuk dengan semua kerang yang ia pungut itu lantas duduk juga di sebelah Mike.
"Lo gak apa-apa kan kalo pulangnya terlambat dikit?" tanya Mike sambil menyugar rambutnya ke belakang. Alena sebenarnya takut, pasti mamanya sudah menunggunya di rumah. Apalagi ia masih mengenakan seragam sekolah.
"Ada yang mau gue omongin ke lo,"
"Soal apa?"
Mike merasa keluh dengan lidahnya, mendadak mulutnya tak tau harus berkata seperti apa. Ia mengajak Alena ke sini bukan hanya sekedar melihat matahari terbenam dengan segala keindahannya, namun ada maksud yang lain.
Mike ingin mengutarakan perasaannya pada Alena, dan ia berharap Alena bisa menerima.
"Soal kita," kata Mike lalu menunduk memandangi pasir putih, sepertinya Mike gugup. Alena yang belum mengerti maksud Mike pun hanya diam dan menunggu cowok itu berbicara kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH! (Selesai)
Novela JuvenilAlena Valensia. Perempuan cantik, ceria dan sangat menyukai Mochi coklat. Fakta menariknya, Alena ternyata menyimpan perasaan suka terhadap kapten basket di sekolahnya yang di kenal ketus bin judes. Karna tak tahan dengan sifat dinginnya, Alena deng...