Hai, halo semuanya❤
Terima kasih masih mau bertemu.
Kalian apa kabar nih?
Siap dukung tim basket trisakti?Happy reading!
***
Gavriel menendang batu kecil di depannya. Perasaannya amat kacau beberapa hari belakangan ini. Ia sekarang tengah berada di lapangan untuk latihan basket bersama teman-temannya. Pertandingan yang Rey setujui dengan Mike akan berlangsung satu hari lagi, itulah sebabnya Rey meminta kepada tim basketnya agar melakukan latihan rutin.
Rey yang sengaja memperhatikan muka Gavriel sejak temannya itu datang hanya bisa menerka-nerka dalam hati. Entah ada masalah apalagi hingga membuat Gavriel seperti itu.
Saat latihan berlangsung sampai selesai, Gavriel sangat terlihat tidak bersemangat. Tebakan Rey pun tak jauh-jauh dari kedekatan dirinya dengan Alena. Ia sadar jika Gavriel juga menyukai Alena, akan tetapi Rey sama sekali tak memberikan Gavriel kesempatan.
"Gav, lesu banget mukanya, abis boker lo ya?" celetuk Haikal. Cowok ini memang suka sekali asal bicara.
"Atau lo kalah main game?" Angga juga sama. Selalu suka membuat Gavriel dongkol. Bukannya bikin tenang, Gavriel malah di buat semakin suntuk dengan kedua manusia rusuh di sampingnya ini.
Jason dan Bryan yang baru saja selesai berbenah diri ikut duduk. "Cewek lo mana Kal?"
"Bisa gak sih kalau lagi ngumpul kayak gini tuh gak usah nanya cewek gue mana, gue ini jomblo asal lo tau,"
"Helleh, paling abis di putusin lagi ceweknya yang dia kenal di instagram" imbuh Angga. Dia tahu persis bagaimana kebiasaan buruk Haikal, kenalan sama cewek kemudian setelah itu di ghosting.
"Kebalik sekarang, malah gue yang di ghosting" ucap Haikal sok nelangsa.
Tawa Jason tak tertahankan, "Kal, emangnya apasih yang lo harapkan dari virtual?"
"Yaa, gak ada sih." Haikal menjawab pertanyaan Jason dengan lesu.
"Udahlah, mending lo semua jomblo aja, gak usah punya pacar, ribet" tutur Angga. "Lagian jadi jomblo tuh enak tau, bebas. Cuma kesepian doang,"
"Yang punya pacar juga kadang kesepian, soalnya di biarin feeling lonely sama pasangan dan itu gak enak banget." tutur Byran menimpali.
Obrolan mereka tak henti sampai di situ saja. Ada saja topik yang selalu menyambungkan mereka, di tambah kelakuan Haikal yang sangat suka mengada-ada.
Melihat itu, Rey akhirnya memilih untuk menghampiri teman-temannya dan duduk di samping Gavriel.
"Besok, lo semua mau kan bantuin gue?" tanya Rey membuat semuanya menoleh kepadanya.
"Pasti. Kita-kita ga mungkin mau datang latihan kalau ga mau bantuin lo." ujar Jason di angguki yang lain. Sedangkan Gavriel, cowok itu hanya tertunduk tanpa mengeluarkan satu kata pun.
"Baru kali ini, Rey, gue liat lo sampai segitunya sama cewek." kata Gavriel tiba-tiba membuat Rey bungkam sejenak.
"Bahkan gue ga pernah mikir bahwa Alena, orang yang pernah lo bilangin gak bakal suka, jadi alasan lo buat lakuin semuanya. Termasuk menyetujui match kemaren,"
Rey sendiri seakan tak percaya dengan yang Gavriel katakan. Entah gejolak seperti apa yang tengah menggerogoti dirinya hingga ia hampir tidak sadar bahwa selama ini hanya Alena yang membuatnya menjadi tak karuan.
"Alena berharga banget buat gue sekarang. Gue akui di depan kalian semua, gue sayang sama dia."
Berguguran sudah harapan Gavriel, ia tersenyum paksa menanggapi Rey. Laki-laki itu kini beralih menepuk-nepuk pundak Rey. "Kalau gitu, jangan sakiti dia lagi. Karna gue tau gimana sakitnya dia pas lo tolak berkali-kali waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH! (Selesai)
Teen FictionAlena Valensia. Perempuan cantik, ceria dan sangat menyukai Mochi coklat. Fakta menariknya, Alena ternyata menyimpan perasaan suka terhadap kapten basket di sekolahnya yang di kenal ketus bin judes. Karna tak tahan dengan sifat dinginnya, Alena deng...