Haaiiii gengss❤
welcome to my story!!!
Sebelum baca jangan lupa pencet bintangnya ya hehe makasih.Gatau kenapa kalo ngeliat cowok main basket damagenya gada otakkk!!
Oke happy reading, cantik!
***
Seorang cowok tengah mendrible bola di tangannya dengan sangat lincah, ia menerka-nerka strategi bagaimana yang harus ia lakukan agar bolanya bisa masuk ke net lawan. Ia melangkah pasti dengan bola yang masih ia kuasai, sang lawan rupanya masih berusaha merebut namun tidak mendapat kesempatan sama sekali.
"FOKUS!!" teriak Pak Andri di sudut lapangan.
"OPER BOLANYA, ATUR SERANGAN!"
Satu lemparan dan akhirnya ...
GOL!!
Sorak-sorakan pun bergemuruh di lapangan basket SMA TRISAKTI pagi itu. Para chearleaders tak ketinggalan kompak memberikan semangat. Tim basket Trisakti memperoleh kemenangan dengan skor yang lumayan tinggi.
Mereka ber-enam lantas melakukan tos sebagai tanda selebrasi atas apa yang mereka dapatkan, piala pun berhasil mereka raih di pertandingan kali ini. Sebuah awal yang baik dan semoga selalu seperti ini.
"Good job guys, tim kita menang lagi!!" kata pak Andri selaku pelatih basket. Semuanya mengangguk dengan senyum yang merekah.
"Dan ini semua berkat lo" ucap salah satu temannya sambil menepuk-nepuk pundak cowok tadi.
"Ga lah, ini semua karna kita. Kita semua adalah tim yang hebat." katanya.
Dia adalah Rey Mahardika, kapten basket Sma Trisakti yang dikenal dengan kepiawaiannya dalam olahraga bola basket. Tinggi badannya 178 cm dengan kulit yang begitu bersih dan putih, memiliki hobi fotografi juga sangat menyukai Mochi rasa coklat.
"Kalian semua harus tetap kompak seperti ini, tetap rajin latihan dan jaga sportifitas." ujar pak Andri, sang pelatih.
"SIAP PAK!!!" kata mereka serempak.
"Oke silahkan istirahat. Bapak mau ke kantor dulu." pak Andri pun berlalu meninggalkan kerumunan.
Di sisi lain, ada Mike yang merasa marah dan tidak terima atas kekalahan timnya. Mike juga merupakan kapten basket dari Sma Baratayuda. Dari dulu memang ia tidak bisa mengalahkan Rey dan teman-temannya. Alhasil, dia selalu mengedepankan ego dalam bertanding.
"Liat aja, next battle gue bakalan ngalahin lo." ucapnya mengepalkan tangan.
"Santai bro, dia menang karna sekolahnya tuan rumah. Anggap aja kita ngalah," ujar Erick.
"Omongan Erick ada benernya, kita kalah karna kita ngalah. Tenang aja Mike," cetus Theodore menepuk pelan pundak Mike.
Mike menyunggingkan senyumannya mendengar perkataan temannya itu. Dalam hati, ia menyimpan emosi yang begitu besar terhadap Rey. Dia benar-benar tidak bisa mengimbangi langkahnya saat berhadapan dengan Rey.
"Mendingan cabut aja dari sini. Gue emosi liat mereka!" Mike akhirnya berjalan menjauhi lapangan di ikuti temannya.
"Ga ada sesi foto-foto nih?" tanya Gavriel yang sedari tadi memegang piala.
"Bentar, gue ambil kamera dulu." Rey segera berlari menuju pinggir lapangan dan mengambil kameranya di tas yang sengaja ia bawa dari rumah. Keringat cowok itu sudah membasahi sebagian bajunya. Ia menyugar rambutnya ke belakang dan itu benar-benar membuatnya terlihat maskulin.
"Wih, kece banget, gue yang take siniin kameranya." heboh Gavriel yang segera meletakkan pialanya. Di antara mereka, memang hanya Gavriel dan Rey yang hobi fotografi. Rey pun memberikan kameranya pada Gavriel dan ikut bergabung lagi dengan temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCRUSH! (Selesai)
TeenfikceAlena Valensia. Perempuan cantik, ceria dan sangat menyukai Mochi coklat. Fakta menariknya, Alena ternyata menyimpan perasaan suka terhadap kapten basket di sekolahnya yang di kenal ketus bin judes. Karna tak tahan dengan sifat dinginnya, Alena deng...