19. Midnight Encounter

477 66 7
                                    


Cassiopeia berdiri di tower Astronomi memandang kearah langit bagai sedang menghitung bintang. Ia menarik napas dalam sebelum membuangnya lagi dengan kasar. Tangannya mencengkram erat perkamen yang kusut. Itu adalah surat yang tadi sore dikirimkan untuknya, dengan lambang M yang besar khas keluarga Malfoy dan burung hantu keluarga itu. Ia menghela napas lagi dan lagi. Ini sangat menyebalkan. Cassiopeia tidak mau pergi menghabiskan satu minggu liburan musim dinginnya bersama Ayahnya dan wanita itu tapi Kai dan Esmeralda juga mengatakan kalau keduanya akan sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, sesuatu tentang mencari tanaman untuk ramuan terbaru yang akan mereka ciptakan.

Ia juga bingung, apakah Draco sudah memberitahukan tentang mereka kepada wanita itu dan anaknya yang menyebalkan ataukah ini akan menjadi kejutan yang tidak menyenangkan.

"Apa yang kau lakukan disini malam-malam?" tanya sebuah suara, Cassiopeia melirik orang yang baru datang, James Sirius Potter dengan senyuman 100 watt yang menyebalkan, Cassiopeia heran kenapa anak ini selalu sangat bersemangat, bukankah dia juga merasakan rasa capek setelah seharian berlarian kesana kemari dan menghadiri kelas yang membuat otak lelah? Cassiopeia sendiri ingin langsung tidur, jika ia tidak mendapatkan surat itu di tengah makan malam dan membutuhkan tempat yang tenang untuk membacanya serta meluapkan emosi jika perlu.

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini malam-malam?" Bukannya menjawab, Cassiopeia balik bertanya, James memberikan senyuman bersemangat itu lagi, dia lalu mengelus-elus rambut coklatnya yang tidak rapih, membuat rambut itu lebih berantakan,

"Kau sangat peduli padaku, eh?" tanya James percaya diri membuat Cassiopeia ingin membenturkan kepalanya ke dinding, darimana, Cassiopeia bertanya-tanya, darimana Putra sulung Harry Potter tersebut bisa mendapatkan ide kalau Cassiopeia peduli padanya? Cassiopeia hanya membalikkan pertanyaannya, bloody hell.

"Terserah dirimu," ucap Cassiopeia kelelahan, bahkan berbicara dengan Putra sulung Ginny Potter tersebut memakan energinya, dia merasa energi si sulung Potter tersebut membuat dirinya kelelahan seketika, apalagi dia memang tidak bisa tidur dengan cukup karena sibuk membuat essay ramuan yang ngomong-ngomong harusnya dibuat oleh keduanya. Dia lalu melipat surat dan memasukannya ke kantung jubahnya, Ia membenarkan rok hitamnya, dan mencoba berjalan melewati James, kata kuncinya adalah mencoba.

"Surat apa itu?" tanya James ingin tahu, dia dan Cassiopeia sudah bisa dianggap teman karena keduanya berbicara lebih dari lima kali, benarkan? 'Kan?

"Bukan urusanmu!" Jawab Cassie ketus, dia lalu beranjak dari tempatnya dan ingin pergi, "minggir!"

"Heh? Tak perlu seketus itu, Cassie-boo, kau tahu kan kalau aku bisa menyimpan rahasia."

Cassiopeia memicingkan matanya ke arah James, James untuk kesekian kalinya terpaku melihat mata hijau indah tersebut, Ia berdiri kaku,

"Kau menyimpang rahasia? Kau? James Sirius Potter yang terkenal akan kejahilannya seantero sekolah? Kau?" Kata Cassiopeia sinis,

"Tentu saja, aku," James membalas dengan percaya diri, dia menepuk-nepuk dadanya, "aku sangat pintar menyimpan rahasia, bahkan Fred mempercayakan rahasia besarnya padaku kalau dia mempunyai crush pada Genevieve Selwyn dari tahun pertama."

Cassiopeia mendengus dan tertawa geli menatap James, pandai menyimpan rahasia, katanya? Dia tadi secara tidak langsung telah membeberkan rahasia sahabat sekaligus sepupunya pada Cassiopeia,

"Oh, ya ampun, Potter!"

James mendengar suara tawa gadis pirang dihadapannya, tawa gadis itu sangat indah, James bahkan berani bersumpah kalau dia mendengar suara bunyian bell, bukannya tawa Cassiopeia Gaunt. James bisa melihat kerutan di pinggir mata gadis itu yang berbentuk bulan sabit saat Ia tertawa, atau lesung pipinya, bahkan bibir pink serta semburat merah muda di wajah gadis itu tidak luput dari pandangannya. James juga tidak melewatkan bagaimana rambut pirang gadis itu sedikit terbang dibawa angin malam, dan tanpa James sadari, James jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada gadis Slytherin yang sarkastik dan pintar, yang memiliki senyuman secerah sinar matahari, dan tawa bagaikan alunan bel gereja yang indah, yang membuat James tanpa sadar ikut tertawa bersamanya.

James tidak sadar kalau dia jatuh hati... dan jatuhnya sangat cepat!

Author's Note:

Maafkan author yang bersalah ini, guys atas lamanya update😭😂 aku sibuk... sibuk liburan wkwkwkwk.

Semoga suka! Love You all!

The Blonde Beauty (James Sirius Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang