36; one for the Sorrow

377 36 3
                                    

Hening

Cassiopeia memandang ke sekeliling Kastil ini dan semuanya hening. Tak ada suara tawa, maupun teriakan dari penghuni rumah yang biasanya begitu bergema, untuk pertama kalinya Cassiopeia merasa kalau Kastil mereka yang selalu mereka banggakan terasa begitu besar dan dingin.

Gadis itu menggigit bibirnya agar tak terisak, dia masih belum menerima kalau Ayahnya telah pergi. Tidak ada lagi Ayahnya yang memanjakannya, mengapa Kai harus pergi seperti itu? Cassiopeia bahkan belum sempat mengucapkan selamat tinggal. Ia ingin ayahnya.

Terdengar suara ketukan pintu kamar, Cassiopeia melihat Esmeralda yang memakai pakaian hitam khas berkabung disana, Ibunya terlihat sangat tak baik-baik saja, Ibunya yang selalu terlihat cantik kini nampak pucat,

"Hei, bolehkah mum masuk?" tanya Esmeralda, senyum tipis di bibirnya, senyum itu tak terlihat cantik seperti biasanya, Cassiopeia tak pernah melihat ibunya seperti itu,

"Silakan..." jawabnya menghapus airmata, Esmeralda masuk ke dalam kamar Cassiopeia dan menutup pintunya, dia menghampiri anak gadisnya yang begitu dibanggakan oleh Kai, Esmeralda duduk di kasur putrinya, tangannya meraih Cassiopeia dan membawa gadis itu ke pelukannya, Cassiopeia yang tak bisa menahan tangisan pun tumpah di pelukan Ibunya, Esmeralda merasa hatinya sangat sakit, dia menggigit bibirnya agar tak ikut terisak melihat keadaan putrinya.

Di antara semua anak-anaknya, Cassiopeia pastilah yang paling merasakan sakit, karena anak itu begitu dekat dengan Kai, Cassiopeia tahu segalanya tentang perceraian Esmeralda dan Draco, dan hanya Cassiopeia yang paham rasa sakitnya.

"Kenapa dad harus meninggalkan kita, mum?" Cassiopeia menangis tersedu-sedu, Esmeralda hanya bisa diam dan merasa bersalah, itu salahnya karena tidak hati-hati, jika saja bukan untuk melindunginya, Kai tidak akan menjadi tembok penghalang agar sihir dari Linwood menghantamnya,

"Maafkan mum..." ujar Esmeralda berbisik, tapi Cassie menggeleng,

"Jangan begitu, ini bukan salah mum juga."

***

Keluarga Gaunt menghabiskan sisa musim panas mereka dalam keadaan berduka, mereka tak membuka pintu rumah mereka lagi sejak pemakaman Malakai Gaunt. Esmeralda memasuki stasiun King's Cross bersama ketiga anak-anaknya, sekali lagi keluarga itu menarik perhatian banyak orang, Esmeralda memeluk anak-anaknya satu persatu.

"Apakah ada sesuatu yang kalian lupakan?" tanya Esmeralda, ketiga anak itu menggeleng, Scorpius memegang tangan Esmeralda,

"Jaga diri mum baik-baik," ujarnya membuat Esmeralda tersenyum tipis, dia mengangguk pada Scorpius, Cassiopeia tersenyum, padahal Esmeralda juga akan menyusul mereka ke Hogwarts, tapi semenjak kepergian Ayah mereka, rasanya berat sekali meninggalkan Ibu mereka.

Ketiga anak Gaunt itu memasuki kereta, mereka lalu mencari kompartemen kosong dan duduk disana, masing-masing mengambil buku dan membacanya, Cassiopeia akan melanjutkan tahun keempat sementara kedua adiknya akan melanjutkan tahun kedua mereka.

Para murid-murid berlalu-lalang diluar kompartemen mereka dan selalu mengingip ketiga anak Gaunt tersebut, lalu saling berbisik diantara mereka, dan pergi.

Tiba-tiba pintu kompartemen mereka diketuk, ketiga anak keluarga Gaunt melihat anak-anak Potter, khususnya James tengah tersenyum lebar kearah mereka, Albus, Scorpius dan Alexander saling melambaikan tangan,

"Hi semuanya!" sapa James riang gembira, Cassiopeia tak menghiraukan remaja itu yang tampaknya bertambah tinggi saja, rambut coklat tuanya nampak makin lebat dan suaranya lebih berat, musim panas membuat pertumbuhan anak-anak laki-laki begitu pesat.

Cassiopeia bisa melihat beberapa murid perempuan yang melirik tubuh atletis James Sirius Potter, membuatnya memutar bola mata dan berfokus pada bukunya.

The Blonde Beauty (James Sirius Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang