38; Lines

258 28 3
                                    


JameSPotter posted their story

Seen by CassieGauntOfficial, HarryPotter_ and 20.230 others

***

Genevieve menatap Cassiopeia yang baru saha masuk ke dalam kamar, dia yang tengah duduk di meja rias dan memakai skincare mengangkat alis,

"Kau darimana?" tanya Genevieve, Cassiopeia meliriknya,

"Aku habis lari pagi," jawabnya, mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Genevieve kebingungan, Cassiopeia terlihat sangat aneh belakangan ini, dia jarang berbicara kepadanya, dia juga sering menghindar kalau ditanya dan akan menjawab dengan jawaban pendek, tak seperti biasanya. Dia membuka ponsel dan membuka aplikasi ungu, dia mengangkat alis melihat postingan story dari James Potter tentang sunrise dan heliophile dan bagaimana story-nya yang di post agak berdekatan dengan waktu Cassie memposting tentang lirik lagu Taylor Swift. Tapi Genevieve segera mengenyahkan perasaan itu, karena menurutnya sangat tak mungkin sahabatnya Cassie bisa bersama James Potter, dunia akan kiamat kalau itu terjadi.

Tak lama Cassie keluar dari kamar mandi kemudian menghampiri mejanya dan memakai skincare, Genevieve tetap dengan setia menunggu sahabatnya itu untuk selesai melakukan ritual pagi agar keduanya bisa pergi bersama, rasanya sudah lama sekali dia tak berjalan bersama Cassie.

"Evie, ayo pergi." Keduanya menenteng tas lalu pergi keluar, disana para murid Slytherin berada di ruang rekreasi, ada yang sibuk menunggu pacarnya, ada yang sibuk membuat PR di saat-saat terakhir, beberapa yang terlihat agak mabuk, mungkin karena ikut pesta yang diadakan Hufflepuff semalam.

Genevieve menyapa teman-teman mereka, Theon menarik pergelangan Genevieve untuk berjalan bersamanya yang dihadiahi putaran mata William Zabini,

"Nott, kau sangat... menjijikkan..." katanya, wajahnya merenggut jijik, dia lalu menatap Cassiopeia dan Felix, "tolong, Cassie dan Felix, kalian jangan berubah menjadi menjijikkan seperti mereka!"

"Kau sangat dramatis, Zabini!" Sembur Theon, mereka tertawa, Felix memutar matanya datar lengannya dia taruh di bahu Cassiopeia, keduanya berjalan lebih lambat dari teman-teman mereka.

"Kau baik-baik saja?" tanya Felix khawatir, dia melihat Cassiopeia yang tak bersemangat, Cassiopeia mengangguk menenangkannya, "kau tahu kau bisa menceritakan apapun padaku, 'kan?"

"Aku tau, 'Lix, aku baik-baik saja." Jawab Cassiopeia, Felix mengangguk walaupun dia tak percaya. Bagi Felix dan Cassiopeia, keduanya adalah sahabat baik, ada pembicaraan tentang perjodohan keduanya, dan sama seperti Genevieve dan Theon yang tidak keberatan, Felix dan Cassiopeia juga tidak keberatan.

James melirik murid Slytherin yang baru sampai ke aula besar, tatapannya sedikit tak suka melihat lengan Felix yang melingkari bahu Cassiopeia, tatapannya tajam, jika saja tatapan bisa membunuh mungkin Felix sudah berada dibawah tanah sekarang.

"James! James oi!" Fred mengagetkan James, si empu menatapnya dengan tatapan aneh,

"Apa?!"

Fred memutar matanya, "apa? Sejak tadi aku, Emily dan Maxwell memanggilmu tapi kau tak menyahut, apasih yang kau lihat?!"

Maxwell, Emily dan Fred mengikuti arah tatapan James, dan melihat Cassiopeia yang duduk bersama Felix, keduanya berbincang, sambil saling berbisik,

"Oooohh..." Maxwell dan Fred saling mengangguk, mengerti akan keadaan mengenaskan sahabat mereka, sementara Emily melirik Felix dan Cassiopeia lalu kearah James,

"Aku yakin mereka itu berpacaran," kata Emily membuat James melototinya, "apa? Kau mau berkata kalau aku salah? Kau tidak lihat bagaimana keduanya berada di dunia mereka sendiri? Lagipula bangunlah, James, masih banyak gadis disini yang mempunyai crush kepadamu, mimpimu tentang Cassiopeia tak akan pernah terwujud."

Maxwell dan Fred diam-diam melirik tensi antara James dan sahabat perempuan mereka, Emily, omongan anak perempuan Lee Jordan itu pedas tapi tak salah,

"Diam, Jordan, aku tak pernah memukul perempuan tapi kalau kau berbicara seperti itu lagi aku akan memukulmu!" Kata James, Emily mendengus, dia terlalu tomboy dan Ayahnya telah memasukannya ke bela diri taekwondo sejak kecil, dia sekarang sudah hampir sabuk hitam, bagaimana dia akan takut pada ancaman teri James?

"Seperti kau bisa menyentuhku saja!" Jawab Emily enteng, "kupatahkan tanganmu nanti dan kubuat wajahmu tak bisa dikenali Bibi Ginny dan Paman Harry!"

"Hei.." James ingin protes, tapi ditahan oleh Fred dan Maxwell, mereka tahu kalau Emily ini singa betina, salah omong saja James akan kehilangan gigi depannya,

"Sudah sudah!" Lerai Max, "lagipula, perkataan Emily ada benarnya. Kau itu banyak yang suka, kenapa masih berharap pada Cassiopeia yang jelas-jelas sudah punya pacar,"

"Iya, James, kau lihat itu?" Fred menunjuk seorang gadis dari meja Hufflepuff yang menatap kearah mereka, "itu Dorothea Mills, Hufflepuff, tahun keempat, dia punya crush kepadamu,"

Emily mengangguk, dia menunjuk gadis lain dari asrama Ravenclaw, "itu Joey King, tahun kelima, pernah meminta nomormu padaku tapi tak kukasih karena alasan privasi tentu saja."

"Ada juga gadis Slytherin, Xena Raymonds, tahun kelima, menitip salam." Lanjut Maxwell, "ayolah, bro, lupakan saja Cassiopeia, kau bukan seleranya."

Maxwell Wood sebagai sahabat James sebenarnya tak ingin meruntuhkan harapan sahabatnya itu, dan bahkan mengecilkan dia, tapi Max sadar, Cassiopeia dan James bagai bumi dan langit.

"Kalian sebagai sahabat seharusnya mendukungku!"

Emily menggeleng, "mendukung sahabat untuk berhalu adalah urusan para gadis, dan terakhir ku check kau bukan gadis, James."

The Blonde Beauty (James Sirius Potter Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang