Mereka melalui sekolah dengan santai, entahlah, Cassiopeia sedikit menarik diri dari teman-temannya, jangan salah paham, dia menyayangi teman-temannya tapi mereka terkadang terlalu ingin tahu dan terlalu khawatir, maka disinilah dia, duduk sendirian di tower astronomi dengan buku novel di tangannya.
Cassiopeia terlalu fokus membaca saat seorang anak kecil berambut coklat menghampirinya,
"Kak Cassie?" Suara itu membuat Cassiopeia berhenti, dia mengangkat kepala dan memberi tatapan dingin pada pemilik suara itu, rasa tidak suka menjalar keseluruh ulu hatinya, dia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengontrol emosinya dalam sesaat,
"Iya, Rose?" balasnya, suaranya datar, dia berharap anak itu pergi dari hadapannya dengan cepat karena dia benci sekali melihat wajahnya,
"Aku hanya ingin duduk bersamamu, bolehkah?"
Tidak! Suara di pikiran Cassiopeia terdengar tapi gadis itu memberikan senyuman kosong pada Rose,
"Silakan."
Rose duduk dekat dengan Cassiopeia, dia juga membawa bukunya sendiri,
"Apa yang kak Cassie lakukan sendirian disini?" tanyanya, Cassiopeia mengangkat buku, Rose yang melihat itu mengangguk, "aku sedang ingin sendirian karena sahabatku... maksudku mantan sahabatku sangat jahat!"
"Benarkah?"
Cassiopeia pura-pura tertarik, dia menarik ujung rambutnya dan memainkannya,
"Aku sangat tidak suka dengan kelakuannya yang sok itu, apalagi sejak kedatangan Diane Fontaine kesini! Dia berubah!"
"Apa yang berubah?" tanya Cassiopeia lagi, dia tahu dia tak seharusnya tertarik pada masalah murid tahun dua, tapi dia juga kurang kerjaan,
"Dia jadi sering mengikuti gaya Diane Fontaine dan dia juga membicarakanku dari belakang!"
Cassiopeia mengangkat alisnya, "benarkah?"
"Ugh, aku sangat tidak suka! Diane Fontaine itu sangat menyebalkan! Dia sangat egois-"
"Dan sahabatmu juga, siapa namanya, Lily, Layla? Lori?"
"Namanya Lila Spinnett!"
Cassiopeia mengangkat tangannya, sedikit terkejut karena ledakan amarah dari gadis tahun kedua di dekatnya itu,
"Maaf-maaf..." ujar Cassiopeia sedikit kaku, "kalau aku jadi kau, keduanya sudah habis ditanganku!"
"Maksud kak Cassie?"
Cassiopeia memutar bola matanya jengah melihat betapa polosnya anak itu, "kau itu kenal baik dengan James Potter dan Fred Weasley, benar? Dan kroni-kroni mereka,"
"Emily Jordan dan Maxwell Wood?"
"Iya," Cassiopeia mengangguk, "mereka dikenal sebagai prankster terbaik di generasi ini dan kau mempunyai koneksi dengan mereka,"
Rose terlihat tertarik, "jadi?"
"Jadi, kalau aku jadi kau, ku adukan saja sifat Fontaine dan Spinnett pada James atau Fred lalu membuat mereka memprank gadis-gadis itu," kata Cassiopeia, senyum simpul, Rose terlihat agak bingung,
"Tapi..."
Cassiopeia sekarang mengerti kenapa gadis itu tidak masuk Slytherin meskipun dia adalah Malfoy, dia terlalu lembut, meskipun punya amarah juga,
"Tapi apanya, Rose? Mereka menjahatimu, kau harus membalas mereka!"
Rose mengangguk, dia terlalu mempercayai Cassiopeia dan menganggap gadis yang lebih tua itu kakaknya sendiri, jadi dia tahu Cassiopeia tak pernah salah, dia mengangguk pasti dengan penuh tekad kali ini, dia lalu berdiri dan berlari meninggalkan Cassiopeia, tanpa mengucapkan sepatah kata terima kasih pun, Cassiopeia memutar bola matanya, kemudian dia juga ikut berdiri meninggalkan tempat itu.
***
Cassiopeia berjalan santai, menikmati waktu luangnya sendirian sebelum sebuah suara berteriak memanggil namanya, dia berbalik dan segera memberhentikan orang yang hampir menubruknya,
"Kau kenapa, Evie, berlarian seperti itu?" Cassiopeia bertanya, sedikit khawatir pada sahabatnya yang tak biasa berlari, apalagi berlari sendiri seperti dikejar oleh setan dan tak ada sahabat laki-laki mereka yang mengekori,
"Aku punya gossip panas untukmu, Cassiopeia!" Evie berkata dengan penuh semangat, dia bahkan menarik tangan Cassiopeia menyuruhnya duduk di dekat bangku yang ada di taman,
"Gossip apa yang bisa membuat seorang Genevieve Selwyn yang anggunly tiba-tiba berubah seperti orang kesetanan seperti ini?" Cassiopeia bertanya mengejeknya tapi Genevieve hanya memutar matanya,
"Janji kau tidak kaget?"
Kini giliran Cassiopeia yang jengah, "apasih? Ayo katakan!"
"Aku mendengar rumor dari Hortensia Greengrass yang mendengarnya dari Kylie Salvatore yang berkata kalau dia mendengarnya dari Fred Weasley yang juga mendengarnya dari Amarylis Shafiq yang melihat kalau James Potter berciuman dengan seorang gadis misterius di tower Ravenclaw saat Ravenclaw mengadakan pesta tadi malam!"
Cassiopeia membuka mulutnya tapi tak ada suara yang keluar, otak jeniusnya berlarian mencoba mencari tahu siapa itu Hortensia Greengrass, Kylie Salvatore dan Amarylis Shafiq yang dimaksud oleh sahabatnya,
"Warten sie, siapa itu Hortensia Greengrass, Kylie Salvatore dan Amarylis Shafiq yang kau maksud?"
Genevieve menepuk dahinya, "Cassie, kau mengabaikan gajah di dalam ruangan!" Dia mencecar Cassiopeia karena gemas dengan sahabatnya, "intinya adalah, James Potter dikabarkan mencium seseorang tadi malam!"
"Ah," Cassiopeia mengangguk, dia sedikit merasa tidak nyaman tapi dia memilih untuk mengabaikan perasaan aneh itu, "laku juga dia ternyata." Ujarnya pada Evie, dengan tawa aneh, jika saja Genevieve tidak tenggelam dalam dunia gossipnya dia mungkin sudah melihat kalau tawa sahabatnya itu aneh dan dipaksakan sekali,
"Iya, bisa laku juga dia!" Genevieve menyetujuinya, "tapi aku tidak menyangka ada gadis yang suka padanya."
Cassiopeia memutar bola matanya, "dia tengah dalam masa puber, dan kau tak lihat bagaimana dia mendapatkan perhatian dari para gadis-gadis?"
"Kau benar juga," Genevieve mengangguk, dia lalu menatap Cassiopeia dengan tatapan menggoda, "tumben kau notice dia? Kau juga suka ya dengan penampilan barunya Potter?" Genevieve lalu menyenggol bahu Cassiopeia,
"Hah? Aku? Yang benar saja?" Cassiopeia menggunakan segala kontrolnya untuk tidak bersemu merah sekarang, dia terkekeh dengan sangat terpaksa,
"Suka juga tak apa, itu hal yang normal, tau, apalagi di umur-umur seperti kita, hormon puber kita sangat tinggi, wajar saja suka lawan jenis."
"Kau bicara apasih, Evie? Aku tak mengerti, lagipula siapa yang menyukai orang menyebalkan tukang prank seperti dia, tak akan pernah menjadi aku!" Jawab Cassiopeia ketus, Genevieve tertawa,
"Ya hati-hati saja nanti menjilat ludah sendiri baru tau rasa," kata Genevieve, membuat Cassiopeia memuta matanya lagi, entah sudah berapa kali dia memutar bola matanya seharian ini,
"Sudah-sudah, sejak kapan Potter jadi topik gossip kita?"
Genevieve mengangguk, keduanya lalu beralih topik dan membicarakan tentang lagu-lagu Taylor Swift dan Lana Del Rey, melupakan topik tentang James Potter yang punya pacar baru.
***
Author: Mbak Cassie kalo suka mah ya suka aja atuh.
Cassiopeia: *ngelemparin author pake batu* sini lo sini!!
Author: maap mbak!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blonde Beauty (James Sirius Potter Fanfiction)
Hayran KurguJames Sirius Potter menatap gadis itu dengan kekaguman yang tidak bisa disembunyikan dari wajahnya. Remaja yang sekarang berada di tahun ketiganya di Hogwarts merasakan kesenangan yang luar biasa. Terakhir kali dia melihat gadis berambut pirang puca...