Setelah selesai makan malam, Cassiopeia mengikuti Genevieve dan para teman laki-laki mereka.
"Aku sangat senang, kau akan mejadi teman asramaku!" Ucap Genevieve, Cassiopeia menatapnya,
"Apakah kau tidak punya teman asrama perempuan?" tanya Cassiopeia bingung, di Slytherin, mereka akan saling berbagi ruang tidur sampai mereka berada di tahun kelima, berterima kasih pada para alumni Asrama Slytherin yang mau membiayai semuanya.
"Tidak! Di angkatan kita, hanya aku yang merupakan gadis. Sisanya laki-laki. Kau tahu kan, pada waktu itu, orangtua kita masing-masing mendapatkan perintah Dark Lord untuk menikah sebelum perang dimulai agar Pureblood tidak punah? Ibuku mengandungku saat umurnya 16 tahun.
Sama denganmu juga, dan kebanyakan yang lahir di angkatan kita adalah Pria yang akan meneruskan nama keluarganya. Hanya aku yang lahir sebagai perempuan."
Cassiopeia mengangguk, dia baru menyadari kalau Slytherin seangkatan dengannya memang kebanyakan laki-laki. Hanya ada Genevieve sebagai gadis. Tetapi untunglah ada Genevieve, Cassiopeia tidak habis pikir jika hanya dia yang dikelilingi para anak laki-laki.
Ia mencoba menghapal seluk beluk kastil Hogwarts, agar dia tidak kesusahan nantinya. Cassiopeia juga sangat senang saat melihat rambut pirang platina kedua adiknya, iya, Scorpius dan Alexander sama-sama masuk Slytherin, bersama dengan adik perempuan Felix, Ashlynx Lestrange, Selezia Parkinson-Zabini, Thomas Avery dan Albus Potter.
Putra kedua Harry Potter tersebut benar-benar masuk Slytherin. Oh jangan lupa, betapa kagetnya orang-orang saat mengetahui bahwa Rose Malfoy ternyata benar-benar masuk Gryffindor, sementara keluarga Malfoy telah turun-temurun menempati asrama Slytherin.
Cassiopeia menggeleng sedikit, ternyata akan sangat mudah memberi pelajaran pada anak haram tersebut! Bisiknya dalam hati.
Sampai di depan patung Salazar Slytherin, seorang Prefek, Thania Fawley mengucapkan kata sandi "Sepent poison." Kemudian terbukalah pintu tersebut dan terlihatlah common room Slytherin yang megah.
Cassiopeia menatap sekelilingnya, warna hijau tua yang estetik membuatnya menghembuskan napas, merasakan aroma air asin, sangat elegan. Gadis itu bahkan bisa melihat sekilas beberapa ikan dan merpeople yang tengah berenang kesana kemari lewat jendela yang menghubungkan langsung dengan danau hitam. Sofa hitam yang elegan dekat perapian, tempat buku hingga meja bundar yang digunakan untuk belajar atau bermain monopoli juga ada. Ada juga pantry yang berada sedikit dibawah tangga. Cassiopeia tidak bisa membantu tapi berdecak kagum.
"Indah bukan?" Ucap Genevieve, "tunggu sampai kau lihat Dorm kita!" Lanjutnya, mereka duduk disana sedikit lebih lama, mendengar apa yang dikatakab Prefek Slytherin, Maxmillius Flint.
"Selamat datang di asrama Slytherin." Ucap Maxmillius, "kalian sekarang adalah bagian dari Rumah Salazar Slytherin yang terhormat dan akan sangat baik jika kalian bisa membuat bangga Asrama ini, karena kalian tidak akan pergi selama tujuh tahun." Beberapa anak menguap sebelum dihantam oleh buku yang entah muncul dari mana membuat mereka terbangun, Maxmillius memberi mereka tatapan tajam seolah-olah ingin mencincang mereka, membuat mereka bergidik ngeri,
"There's only five rules: 1- House unity comes before all things and since as a house you will be looked down upon by most of other houses, we must present a united infront." Lanjut Maxmillius,
"Kedua, konflik di dalam asrama harus tetap berada di dalam asrama, duel atau pertengkaran di luar asrama akan mendapatkan hukuman." kata Thania, seorang Prefek tahun ketujuh berdiri,
"Ketiga, jangan pernah tertangkap. Bahkan jika kau melakukan sesuatu, apapun itu selama kau tidak tertangkap basah, kami tidak peduli."
"Keempat, kesepakatan yang dibuat secara internal bersifat mengikat,"
"Dan terakhir, Tidak berarti tidak."
***
Setelah mendengar perkataan Prefek, Genevieve menarik Cassiopeia menaiki tangga,
"Kau akan sangat terkejut melihat dorm kita, Cas," ujar Genevieve, Cassiopeia tertawa dan menggeleng,
"Bukankah sama seperti dorm lainnya, Evie?"
Genevieve menggeleng, "tidak sama! Kau akan terkejut!"
Cassiopeia benar-benar terkesiap menatap dorm-nya. Dua tempat tidur luas dan nyaman yang saling berhadapan, dua lemari besar, serta dua meja untuk berdandan beserta cermin besar dan perapian.
"Whoah..." decaknya kagum, Genevieve atau Evie mengangguk, bangga pada dirinya sendiri,
"Lihat? Kau tidak akan percaya kalau kukatakan aku yang tinggal di tempat seluas ini sendirian selama dua tahun. Untunglah orangtuamu memasukanmu ke Hogwarts, atau aku akan benar-benar sendirian selama tujuh tahun!"
"Wow..."
"Benar... Wow!"
***
(Squad angkatan mereka... dan fakta bahwa Evie [Genevieve Selwyn] menjadi gadis satu-satunya yang dikelilingi para pria tampan di angkatannya sebelum kedatangan Cassie..., aku juga mau dikelilingi cogan macam ini!) // Btw, itu Rules-nya hanya imajinasi belaka gais. Bukan beneran👉👈
Vote dan comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blonde Beauty (James Sirius Potter Fanfiction)
FanficJames Sirius Potter menatap gadis itu dengan kekaguman yang tidak bisa disembunyikan dari wajahnya. Remaja yang sekarang berada di tahun ketiganya di Hogwarts merasakan kesenangan yang luar biasa. Terakhir kali dia melihat gadis berambut pirang puca...