Chapter 21: Pindah Kelas.

20 15 3
                                    

____________
Uang memang bukan segalanya, tapi hampir segala hal membutuhkan uang.
~Garry Alexandre.
_____________
***

Pintu ruangan terbuka dan muncul Garry yang berjalan santai, duduk di sofa, kemudian menatap tatapan kepala sekolah yang terlihat tak sabar menunggunya bicara.

"Gue mau pindah ke kelas Larry," ucap Garry setelah cukup lama terdiam.

Kepala sekolah sedikit terkejut dengan perkataan Garry barusan, pasalnya, bukan itu yang ingin dia dengar. "Loh, ada apa tuan muda? Bukankah kelas sebelumnya baik-baik saja?"

Garry mendengus kecil, tatapannya datar. "Anda mau melakukan pembangunan satu gedung lagi, bukan? Nanti gue usulin."

Kepala sekolah mengulum bibir, menahan senyum gembiranya. "Ah, bukan seperti itu, tuan muda. Memang benar ... ah, baiklah, saya akan mengurusnya."

Garry beranjak dari sofa dan pergi keluar begitu saja. Setibanya dia di lorong kelas Clara, terlihat cewek itu tengah mengobrol bersama Indah dan teman-temannya.

Cih, ular cobra. Maki Garry dalam hatinya.

Ia masuk ke kelas tersebut tanpa rasa malu dan duduk tepat di depan bangku Larry. Clara dan Indah yang menyadari kehadiran cowok itu pun terdiam.

Belum lagi reaksi siswa kelas lainnya yang berteriak histeris saat tau Garry berada di kelas mereka. Mereka mengambil banyak foto bahkan mengadakan Live dadakan di sosial media mereka.

"Gar, tumben ke sini?" tanya Indah penasaran, meski dalam hatinya ikut berbunga-bunga karena sosok pujaan hatinya ada di depan mata.

Garry melirik dengan ujung matanya sekejap sebelum beralih ke Clara. Cewek yang ditatap barusan pun menghindari kontak mata dengannya.

Garry tersinggung dengan sikap Clara barusan. Apa-apaan, dia menolak kehadiran gue di sini?

"Lo nggak mau ngomong sesuatu?" tanya Garry kemudian.

"Ng-Nggak, nggak ada."

"Ya udah."

Garry berbalik badan ke arah papan tulis. Berpose bertopang dagu dengan banyak flash gawai memotretnya. Mereka bahkan memberi kode ke Clara untuk minggir.

Clara yang tak mengerti kode itupun menoleh ke Indah, berharap Bestie barunya itu akan menjelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara yang tak mengerti kode itupun menoleh ke Indah, berharap Bestie barunya itu akan menjelaskan.

"Kita minggir dulu ya, dari pada kena amukan masa. Mereka emang kek gini kalo Garry ada di kelas mereka."

Indah mengajak Clara pergi, tapi Garry dengan cepat memegang lengan gadis itu. "Mau kemana? Lo harus di sini, nemenin gue," kata Garry dengan nada kecil.

"Nggak mau." Clara menggeleng cepat, nadanya juga ikut kecil.

Tanpa sadar, ia malah memandangi pelototan mata Garry yang seseram hantu tengah kuburan. Nyalinya seketika ciut dan perlahan kembali duduk. Indah yang melihat itu hanya berdecak kesal dalam hati dan pergi secara diam-diam. Melewati kerumunan siswa norak yang bahkan tidak pernah melihat cowok tampan saja.

I'm not Your Doll [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang