Chapter 1 {Prince Of Darkness}

26.6K 1.6K 181
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Yang puasa bacanya nanti saja ya 🙏🏻

BTS_FANFIC

DUNIA YAOI

Fanfic By : Youngiii

Twitter: Youngiii_Kim

Instagram: Youngiii_Kim

.
.

"Apakah kau tau iblis sesungguhnya itu seperti apa ? Apa kau berfikir bahwa iblis itu adalah makhluk yang menyeramkan ? Yang berasal dari dunia yang gelap ?

Biar ku beri tau kenyataannya.

Manusiapun kadang lebih kejam dari sosok yang kau anggap iblis.

Iblis yang menghasut, dan manusia yang terhasut dengan mudahnya. Iblis bukan pelaku, tetapi manusia yang terhasut adalah pelakunya. Mereka yang saling membunuh, mereka yang saling menghianati, dan mereka yang menjerumuskan diri mereka sendiri kedalam kejahatan.

Iblis yang memberi penawaran, dan manusia yang lebih kejam dari iblis yang akan memberikan segalanya demi penawaran itu.

Tidak semua makhluk yang berasal dari dunia kegelapan itu adalah sosok yang kau anggap iblis, Karena iblis yang sesungguhnya adalah manusia yang memiliki kejahatan yang keji.

Dunia kegelapan, yang dimana manusia menyebutnya neraka adalah istanaku, disana manusia yang kejam dan jahat disiksa oleh para pengikutku sampai kami akan memakannya"

_Pangeran Kegelapan_


.

"Aku hanya manusia yang terlahir tanpa kesempurnaan, aku terlahir dalam kesedihan bukan kebahagiaan. Aku berjuang sendirian dalam dunia yang kejam. Aku tak tau tujuan mengapa aku dilahirkan dan mereka selalu mengatakan aku adalah anak yang membawa kesialan.

Aku tak tau dosa apa yang telah aku perbuat, bahkan sebelum aku matipun, aku sudah berada dalam dunia yang gelap yang mereka sebut sebagai neraka"

_Jeon Jungkook_

.

.

.

.

Jungkook menunduk sambil menahan rasa sedih yang ternamat sangat, saat ibu sambungnya menatapnya benci
"Kau adalah anak yang terlahir dari kesialan, ibu kandungmu saja membuang dan meninggalkanmu, dan ayah kandungmu malah tak peduli padamu. Menyedihkan" hinanya, namja yang baru berusia 17 tahun yang berseragam itu tak berani mengangkat kepalanya, bukan karena ia takut tapi mentalnya sedari kecil sudah terlatih untuk tunduk pada keluarganya, sehingga ia tak bisa untuk melakukan perlawanan
"Aku bertanya-tanya, kenapa kau tak mengakhiri hidupmu yang tak berguna ini ?" tanyanya.

"Sudahlah eomma, bisakah anak sial ini tidak semeja makan dengan kita ? Aku muak selalu melihatnya!" ucap adik satu ayah namun berbeda ibu dengannya itu. Jungkook menatap jemarinya yang membiru, ia bukan hanya mendapatkan kekerasan mental tetapi juga fisik. Ia melepaskan sendok ia sedari tadi ia pegang
"Apa yang bisa kita lakukan padanya ? Iapun tak mati saja" gumam sang ibu sambung itu
"Dia nekat masuk SMU dengan mengandalkan beasiswanya ? Membuat malu saja, seolah-olah keluarga kita miskin. Lagian dia berharap jadi apa ? Dia fikir bisa merubah hidupnya ?" ejek adik seayahnya itu.

"Sampai matipun dia hanya akan membawa kesialan" tawa pelan ibu itu.

Jeon Jungkook siswa yang duduk tahun terakhir SMU, ibunya meninggalkannya sejak ia lahir dan membuangnya begitu saja pada ayahnya yang sangat tidak bertanggung jawab. Ia dirawat nenek dari pihak ayah sampai berusia 6 tahun, setelah neneknya tiada dia mengekor pada ayahnya yang memang sudah memiliki istri baru dan telah memiliki satu anak bersamanya. Ia tak tau harus kemana, anak sekecil itu masih membutuhkan orang dewasa untuk membesarkannya walau ayah maupun ibu sambungnya menolak dan menyiksanya habis-habisan. Ia tetap bersekolah dengan mengandalkan beasiswa dari tahun ketahun, yang ia punya hanya otaknya yang tergolong cerdas.

Jungkook berdiri, ia tak jadi sarapan bersama, walau dialah yang masak semua makanan itu, kalau dia tak masak dan membersihkan rumah mana bisa ia makan sampai saat ini. Itu salah satu alasan ibu sambungnya membiarkannya tinggal disana
"Lihatlah, dia seperti anjing yang pergi tanpa permisi" kesal sang ayah, pada hal itu adalah ayah kandungnya sendiri, tetapi ayahnyapun menganggapnya anak sial. Dikucilkan oleh keluarga sendiri adalah keadaan yang dimana sangat menyiksa batin. Jungkook tak peduli, ia tetap berjalan keluar dari ruang makan mewah itu dan pergi dari sana untuk keskolah.

.

/Hybe high school/

Sekolah adalah satu-satunya tempat dimana Jungkook bisa hidup seperti anak normal lainnya, ia punya teman dimana ia bisa bicara dan bercanda dengan mereka semua
"Jungkookie!" Senang Seokjin menyambut sahabatnya
"Selamat pagi kesayanganku! Pujaan hatiku!" Lebay Jimin seperti biasa ia menyambut Jungkook
"Jangan sentuh dia" Seokjin mendorong Jimin yang ingin memeluk Jungkook, namja itu selalu ambil kesempatan, Jungkook hanya tertawa pelan.

"Jungkook, lihat, ini seragam dan tas untukmu" Seokjin memberikan seragam dan tas untuk Jungkook, Kim Seokjin adalah sahabatnya sejak duduk disekolah dasar, sejak kecil ia selalu memberikan Jungkook seragam atau tas bekasnya yang bagus karena ia masih kecil dan tak bisa memberikan yang baru, tapi sekarang ia sudah bisa berbagi hadiah seragam atau tas barunya. Semua seragamnya dan perlengkapan sekolahnya sampai sekarang semua dibantu oleh Seokjin, Jungkook menatap seragam itu tak enak hati, ia merasa seperti benalu dalam hidup Seokjin
"Terima kasih" sedih Jungkook
"Jangan merasa seperti itu Jungkook, aku melakukannya karena aku ingin. Lagian kau selalu membantuku dalam banyak hal sejak kita kecil, bahkan semua seragam dan perlengkapan dariku itu tak sepadan dengan apa yang sudah kau lakukan untukku, bukankah itu yang dinamakan sahabat ?" senyum Seokjin, Jimin mengangguk setuju dan terharu, sebenarnya ia juga ingin memberikan Jungkook tetapi Jungkook menolak mentah-mentah, tapi kalau Seokjin pasti Jungkook selalu terima.

"Kau tau berkat les gratis darimu aku lulus masuk ke SMU ini dengan jalur prestasi! Bayangan betapa bangganya ayah dan ibuku waktu itu. Bahkan guru les pribadiku saja berhenti dan menyerah mengajariku" heboh Seokjin
"Kau itu pintar tapi malas" ucap Jungkook
"Kau emang the best!" kagum Seokjin, soalnya hanya penjelasan dari Jungkook yang bisa ia pahami. Seokjin melihat jemari Jungkook yang membiru, ia tak tau kenapa sejak kecil Jungkook selalu kesekolah dengan tubuh yang memar, ia selalu ingin menanyakannya namun ia tak enak hati.

"Kookie! Kau mau mengajariku juga ?" Mohon Jimin
"Jangan kook, otaknya sudah tak bisa terselamatkan!" ejek Seokjin, lagi-lagi Jungkook tertawa pelan melihat Seokjin dan Jimin malah berdebat.

.
.

/Dunia kegelapan/

"V!!" teriak sang ibu pada anak sulungnya dalam istana megah yang hampir tak ada cahaya, hanya cahaya remang-remang disepanjang istana itu dari setiap obor api dengan motif aneh yang menyala disepanjang dinding istana
"Apa sih ma ?" heran sang pangeran melihat ibunya marah setiap hari
"Apa sih yang kau mau ?! Semua calon istrimu habis kau makan! Kau harus menikah dan memiliki keturunan!" kesal sang ibu yang sekaligus menjadi Ratu penguasa kegelapan, saking kesalnya, ibunya mengeluarkan taring yang tajam
"Santai saja ma! Santai! Aku baru berusia
269 tahun, masih sangat muda" ucapnya
"Aku tak mau tau! Aku akan membawakanmu calon istri yang lain! Awas saja kalau kau memakannya!" ancam sang ibu
"Ma, aku tak bisa menahannya kalau aura jahatnya lebih kuat, itu rasanya sangat lezat!" ucap pangeran sambil menjilat taringnya
"Aku akan memilih orang yang tak bisa kau makan! Orang yang tidak memiliki aura jahat pada dirinya, aku akan meminta ayahmu mencarinya sekarang juga didunia manusia!" ucap sang ibu lalu menghilang dari istana putranya itu
"Umm ? Memang ada manusia seperti itu ?"

.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Prince Of Darkness {Tae_Kook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang