Chapter 2 {Tumbal}

12.9K 1.3K 65
                                    

By : jeoncino ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By : jeoncino ❤️

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Jungkook berjalan di trotoar jalan, setiap ia pulang sekolah ia harus berjalan kerumah, hal itu sudah biasa baginya, ia melihat disebuah layar besar diatas gedung kini ditampilkan gambar ayahnya. Ya, ayahnya adalah salah calon kandidat presiden tahun ini. Dan tak ada yang tau bahwa itu ayahnya, bahkan ayahnyapun tak sudi mengakuinya. Dimata publik ayahnya adalah sosok yang baik hati dan dermawan. Tetapi hanya Jungkook yang tau bagaimana kekejaman ayahnya itu.

Ayah yang gila akan kekuasaan dan kedudukan. Ia bisa berakting sebagai manusia yang baik hati dengan sempurna hanya untuk mendapatkan dukungan agar ia terpilih menjadi pemimpin negara. Itu terbukti karena voting ayahnya makin naik, kemungkinan besar ayahnya akan terpilih tahun ini.



.
.

Ayah Jeon kini masuk kedalam ruangan khusus miliknya, dimana ia mengunakan ruangan itu untuk menyembah penguasa kegelapan. Sudah sangat lama ia melakukan semua ritual mengerikan itu untuk mendapatkan semua keinginannya dengan mudah.

Ayah Jeon membuat lingkaran api dalam ruang gelap yang luas itu, didalam sana terlihat banyak lukisan dan gambar-gambar dari simbol-simbol yang aneh, ia mengambil pisau dan mengiris telapak tangannya sendiri, dan menumpahkan darahnya didalam lingkaran api sebagai persembahannya. Api itu semakin menyala membentuk lingkaran.

"Aku menyembahmu, datanglah padaku penguasa kegelapan" ucapnya dan berlutut dihadapan lingkaran api itu.

.
.

/Istana kegelapan/

"Kudengar kau memakan calon istrimu lagi ?" tanya sang Raja menatap putra sulungnya yang kini menjadi sosok pangeran pewaris tahtanya, dia adalah anak dari Ratu utamanya dari hampir ratusan selirnya, pangeran itu memasang wajah bosannya, ia adalah satu-satunya putra raja yang tak memiliki rasa takut apapun termasuk pada ayahnya sendiri yang kini menjadi pemimpin disana
"Mereka semua enak, ibu memberikanku manusia yang rasanya lezat" jawabnya santai
"Aku sudah memberikanmu hampir seribu calon dan kau habis memakannya, sungguh kurang ajar" dingin sang ayah
"Dia sangat rakus" heran sang ibu yang berada didekat sang Raja.

"Bawakan aku manusia yang seperti ibu katakan, manusia yang tidak memiliki aura yang jahat, yang tak enak untuk dimakan" ucapnya duduk diatas tahta Raja walau ia masih seorang pangeran, sang Raja hanya menatap datar putranya yang kurang ajar itu
"Aku harus pergi, pengikutku sepertinya sedang memanggilku" ucap pemimpin dunia kegelapan, dan sesaat kemudian ia menghilang dari sana.

Sang pangeran tersenyum miring melihat ayahnya telah pergi
"Berhenti kurang ajar pada ayahmu V!" tegur sang ibu melihat putranya duduk diatas tahta Raja yang dimana tempat duduk itu tersusun dari tengkorak manusia
"Ini akan menjadi milikku dan tahtaku" senyumnya.

.
.

Ayah Jeon terus memanggil penguasa kegelapan, hingga angin berhembus disana dan dari lingkaran api lebat itu kini muncul sosok Raja kegelapan, dengan jubah hitam, juga taring, dan matanya yang berwarna merah menyala. Siapa bilang iblis itu menyeramkan ? Raja kegelapan saja terlihat begitu tampan. Tak heran iblis dengan mudah membuat manusia terkecoh olehnya.

"Ada apa kau memanggilku ?" tanyanya berdiri diantara api yang kini mengelilinginya
"Aku meminta penawaran padamu" ucap ayah Jeon masih berlutut menyembah iblis itu, hingga sang iblis tertawa, tawa yang siapa saja yang mendengarnya akan merinding takut
"Apa yang kau inginkan dariku ?" tanyanya menatap rendah manusia yang kini berlutut padanya
"Kekuasaan, aku ingin menang dalam pemilihan presiden tahun ini" ucapnya penuh ambisi membuat sang iblis kembali tertawa senang, ia menjilat taringnya seolah mendapat persediaan makanan yang lezat, aroma jahat manusia itu membatnya sangat lapar
"Akan kuberikan, tetapi aku tak pernah memberikan sesuatu dengan cuma-cuma!" ucapnya menatap manusia itu dengan tatapan dingin.

"Apa yang anda inginkan dariku ?" tanyanya
"Berikan aku anakmu, anakmu yang belum tersentuh oleh siapapun" pinta sang iblis membuat ayah Jeon terdiam shock
"Kenapa ? Kau tak ingin ? Tapi aku tak suka penolakan, dan aku tak mau sia-sia datang kesini hanya karena kau memanggilku" iblis itu mendekat, kini dua tanduk besar di kepalanya muncul menandakan ia sedang marah, taringnya makin memajang, ia menganggkat satu tangannya, walau tanpa menyentuh ia bisa mengangkat manusia itu hingga melayang.

"Baik! Baik! Aku akan memberikan satu anakku!" ucap ayah Jeon hingga iblis itu menurunkannya dengan kasar
"Jangan buang-buang waktuku! Aku akan kembali malam ini, dan serahkan anak itu sebagai persembahanmu!" ucapnya, dan kemdiai ia menghilang dalam api yang menyala keras itu.

.

.

Jungkook menatap ayahnya malam ini, tiba-tiba saja ayahnya memanggilnya
"Appa ? Ada apa ? Aku sudah selesai menyiapkan makan malam" ucap Jungkook
"Kau harus ikut denganku"
"Kemana ? Kita mau kemana appa ?" tanya Jungkook saat ayahnya tiba-tiba menyeretnya dengan paksa
"Appa! Kita mau kemana!!" Panik Jungkook saat perasaannya makin buruk.

Ayahnya menyeretnya masuk keruang bawah tanah rumahnya yang selama ini jadi ruangan pribadi ayahnya yang rahasia. Jungkook nampak shock melihat semua simbol aneh dalam ruangan remang-remang itu, bahkan banyak gambar-gambar yang mengerikan
"Appa! Jangan bilang appa menyebah setan ?" kaget Jungkook menatap ayahnya tak percaya, saat ayahnya mulai menyalakan api dalam bentuk lingkaran, Jungkook ingin lari, ia takut, ia berusaha membuka pintu tapi ayahnya sudah mengunci pintu itu.

Jungkook rasa, ayahnya sudah tak beres
"Appa! Lepas!!" Panik Jungkook saat ayahnya menariknya dan membaringkannya disebuah papan panjang, dan mengikat tubuhnya disana hingga Jungkook tak mampu bergerak, ia terus memohon belas kasihan sang ayah namun ayahnya tak peduli walau ia menangis memohon.

"Appa!! Apa yang kau lakukan!! Kenapa kau lakukan ini padaku ?" tanya Jungkook diantara tangis sakit hatinya, ayahnya hanya diam dan memilih mengiris telapak tangannya mengalirkan darah itu disebagian tubuh anaknya yang terikat. Jungkook tak bisa mendengar apa yang ayahnya katakan, itu sebuah mantra pemanggil iblis.

Berapa saat kemudian, angin kencang bertiup disana pada hal jelas-jelas ruangan itu tertutup rapat, Jungkook sampai tak bergeming melihat sosok pemimpin kegelapan yang kini muncul dihadapannya. Iblis itu tersenyum padanya, namun senyum yang mengerikan diwajah yang tampan, dia adalah raja dari segala kegelapan. Jungkook makin putus asa dan ketakutan saat ayahnya berkata.....

"Dia adalah anak yang akan menjadi tumbalku untuk penguasa kegelapan"

"Aku menyukainya, dan putraku juga akan menyukainya, tumbal yang sepadan dengan permintaanmu" ucap iblis itu berjalan kearah Jungkook yang tak bisa berkata apapun saking takutnya, hanya air mata ketakutan yang mengalir keluar dari matanya yang indah
"Aku menerima penawaramu, akan kupastikan kau akan terpilih menjadi pemenang dalam pemilihan presiden tahun ini, dan kau akan berada dalam gelimang harta, dan ingat walau kau memiliki tumbal, tetapi kau harus tetap menyembah bangsaku, kau tak bisa keluar ataupun kabur saat kau memutuskan menyebah kami" ucapnya, lalu ia menganggkat Jungkook
"Sangat cantik" gumamnya, ia rasa anak itu akan cocok dengan putranya yang keras kepala
"Appa! Appa!!!" teriak Jungkook saat ia merasa iblis itu menganggkat tubuhnya, tetapi ayahnya malah berlutut menyebah sang iblis yang kini membawanya pergi.

.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Prince Of Darkness {Tae_Kook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang