Prince Of Darkness {Tae_Kook}

Chapter 6 {Isi Istana Kegelapan}

.
.

Jungkook terduduk lesuh didalam kamar pangeran, ia menatap dua mahkota yang kini berada diatas salah satu meja, mahkota itu adalah milik pangeran dan miliknya. Ia sudah tak tau sudah berapa lama ia berada dalam istana mengerikan itu, ia sudah tak bisa membedakan siang dan malam karena tak ada matahari, bulan, maupun bintang disana, Yang Jungkook lakukan hanya melayani pangeran ketika pangeran itu mengunjunginya, ia merindukan hidupnya dibumi, ia merindukan matahari, ia merindukan bulan, dan ia merindukan semua teman-teman sekolahnya. Ia merasa sangatlah kesepian. 

Jungkook turun dari atas tempat tidur, ia memutuskan untuk keluar ruangan itu sendirian untuk pertama kalinya. Ia membuka pintu besar itu, dan melihat lorong istana yang panjang dengan obor api disetiap dindingnya. Sangat menakutkan bagi manusia sepertinya berada disana, ia memberanikan dirinya berjalan menelusuri lorong meyeramkan itu, dan melihat jendela demi jendela disana, diluar jendela hanyalah kegelapan dan kosong, ia melangkahkan kakinya kesalah satu jendela dengan rasa penasaran, semua yang ia lihat diluar adalah kegelapan, kosong, dan semua berwarna hitam tanpa bisa melihat apapun, ia mengulurkan tangan namun ia refleks menariknya kembali, karena ia tiba-tiba merasakan kesedihan, amarah, kekecewaan, dendam, kehampaan dalam waktu bersamaan.

"jangan mengulurkan tanganmu keluar" ucap pangeran tiba-tiba muncul dibelakangnya
"apa itu tadi ?" tanya Jungkook kaget
"yang kau lihat diluar itu adalah kegelapan yang berasal dari semua perasaan manusia, dari kesedihan, dendam, kebencian, dan amarah mereka, juga kehampaan" jelasnya
"tempat ini mengerikan"
"tentu saja, ini neraka bukan surga" heran pangeran
"apa ini sungguh neraka ?" tanya Jungkook
"kau tak percaya ? ikut denganku, aku tau kau sedang bosan sekarang" jawab sang pangeran berjalan pelan hingga Jungkook mengekorinya.

Pangeran itu berhenti disebuah pintu dan ia mengibaskan tangan kanannya hingga pintu tinggi nan besar itu terbuka, Jungkook memudurkan kakinya saat itu adalah ujung istana dan didepan sana hanya kegelapan tanpa pijakan lagi, namun samar-samar Jungkook bisa mendengar teriakan banyak orang kesakitan, memaki, dan memohon ampun
"lihatlah kebawah" pintanya, membuat Jungkook memberanikan diri menunduk, jauh dibawah sana banyak sekali Roh manusia yang menjerit tersiksa dengan kobaran api disekitar mereka dan masing-masing iblis berada disekitar mereka
"Roh mereka tak akan musnah, mereka semua akan merasakan rasa sakit itu, sampai kami memutuskan untuk memakan Rohnya sampai habis, mereka adalah manusia-manusia yang menyembah bangsaku demi harta dan kedudukannya didunia, semakin banyak yang menyembah semakin banyak persedian makanan kami bukan ? itulah mengapa kami menghasut dan melakukan penawaran untuk mereka, akhir-akhir ini semakin banyak persediaan makanan yang tak ada habisnya" Jungkook menutup mulutnya saat pangeran tampan itu malah tersenyum kearahnya.

"dibawah sana itu neraka ? apakah kalian tak langsung memakan Rohnya saja ?" tanya Jungkook membuat pangeran tertawa
"sayangnya semakin lama mereka tersiksa dan terpangang disana, rasanya semakin enak, umm mungkin bagi manusia selama ribuan tahun"
"selama itu ?!"
"kenapa ? itu bayarannya" cuek pangeran menutup pintu itu lagi, ia malas mendengar suara berisik dari bawah neraka. Jungkook tak bergeming, ia kini merenungkan nasipnya.

'belum matipun, aku sungguh sudah berada didalam neraka'

"tenang saja, kau tak bisa masuk kedalam sana, baru masuk saja iblis penjaga akan menolakmu, kau tak pernah membunuh, menyiksa orang lain. yang ada kau yang disiksa bukan ?" tanya pangeran tau apa yang Jungkook pikirkan
"tapi aku malah jadi pendamping iblis, itu dosa yang lebih parah" gumam Jungkook
"itu karena tumbal dari ayahmu tak ada hubungannya dengan dosamu, lagian yang akan menerima sekuensinya adalah ayahmu"
"apakah ayahku akan berakhir jadi makanan kalian juga dan berakhir dibawah sana ?" tanya Jungkook sendu
"itu sudah pasti, dan kau tak bisa melakukan apa-apa. semua punya sebab dan akibatnya sesuai dengan perbuatanmu kepada sesamu sendiri" mendengar itu Jungkook tak bisa berkata apapun lagi, sedangkan dirinya saja tak bisa ia selamatkan.

"aku akan kembali kekamar saja" ucap Jungkook dengan murung, pangeran menatap punggung Jungkook yang sudah lebih dulu berjalan
"kenapa dia sedih pada orang yang sudah menumbalkannya" gumam sang pangeran tak mengerti, tapi bagi manusia seorang ayah tetaplah ayah bagi mereka.

"jungkook" namja imut berhenti saat pangeran memanggil namanya, sebenarnya ia ingin menghibur manusia itu tapi ia tak tau caranya
"apa ? aku akan kembali kekamar, tak ada hal yang indah bisa dilihat disini" jawab Jungkook
"aku akan menunjukkanmu sesuatu" ucap pangeran mendekat, ia tak tau ini akan berhasil atau tidak, tapi ya usahakan saja dulu. Jungkook membulatkan mata indahnya saat sebuah sayap besar berwarna hitam pekat terbuka tepat dibelakang punggung pangeran kegelapan itu.

Jungkook berdiri kagum saat sayap besar itu melingkarinya seolah memeluknya hingga ia bisa berada ditengah-tengah sayap hitam namun terlihat sangat indah, jemari putihnya menyentuh helai demi helai sayap itu, sangat halus
"kau punya sayap yang indah sekali" kagum Jungkook menatap wajah pangeran yang juga menatapnya, ia sudah duga manusia hanya suka melihat hal-hal yang menarik, Jungkook memejamkan matanya saat pangeran kembali mencium bibirnya, ciuman yang ia sembunyikan dibalik sayap besarnya.

.

.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻