Chapter 24 {Kebohongan yang berlanjut}

7.8K 996 46
                                    

Jk: Kamu ? Naksir suami aku ? Idihhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jk: Kamu ? Naksir suami aku ? Idihhhhh.

.
.

Happy reading ❤️.

.
.

Jungkook cemberut sesekali ia melihat Seokjin yang saling membalas pesan chatt dengan Taehyung, mana Taehyung terus membalasnya lagi membuat Seokjin senyum-senyum sendiri dikelas
'aku menyesal mengajarinya mengunakan handphone', batin Jungkook mengingat Taehyung
"Kyaaaaaa!" Teriak Seokjin tiba-tiba membuat Jungkook menatapnya heran
"Ada apa ?" tanya Jungkook
"Taehyung! Dia mau kencan denganku sore ini!" Senang Seokjin membuat Jungkook menatapnya tak percaya
"Mana..mana ?" Jungkook merampas handphone Seokjin dan membaca pesannya, dimana Taehyung setuju untuk kencan dengan Seokjin.

"Ya ampun! Aku tak menyangka, Taehyung semanis ini" ucap Seokjin kembali mengambil handphonenya, saking senangnya ia tak menyadari Jungkook yang memasang wajah kecewa dan kesal sendiri hingga matanya kini berlahan berubah menjadi merah, itu tak bertahan lama, saat ia bisa kembali mengendalikan rasa kesalnya, matanya kembali normal seperti biasa.

Yoongi yang duduk di bangkunya menyadari perubahan Jungkook itu beserta aura Jungkook yang juga berubah, membuat Yoongi tersenyum menyeringai.

.
.

Taehyung heran melihat Jungkook yang menunggunya pulang memasang wajah kesal dan melipat tangan didadanya, tetapi wajah kesal Jungkook sangat mengemaskan dimata Taehyung
"Kau kenapa ?" Taehyung pura-pura bertanya
"Kau sengajakan ? Kau memanfaatkan situasi ini untuk kencan dengan Seokjin ?"
"Loh ? Bukannya kau meminta aku tak membuatnya kecewa ? Kalau aku menolak berarti aku mengecewakannya" ucap Taehyung
"Tapi itu berlebihan!" kesal Jungkook, untuk pertama kalinya Taehyung bisa melihat rasa amarah dalam diri Jungkook, hingga mata namja imut itu memerah seperti matanya kala ia berwujud iblis
"Kau akan segera menjadi iblis terimut, jadi iblispun kau sangat cantik" gumam Taehyung tersenyum lucu, karena ia yakin Jungkook belum menyadari bahwa ia kini bisa saja berubah wujud
"Iblis katamu ? Huh! Aku tak mungkin jadi seperti itu"
"Terserahlah, jadi apa aku perlu membatalkan kencan dengan Seokjin ?" tanya Taehyung mulai mengeluarkan handphonenya
"Tidak usah, semua sudah terlanjur, nanti dia bakal sangat kecewa, dia tadi sudah sangat senang" sendu Jungkook hingga warna matanya kembali normal.

"Baiklah, aku harus pergi kalau begitu" ucap Taehyung melewati bahu Jungkook, ia akan berganti pakaian agar lebih santai, setelahnya Taehyung berlalu pergi keluar dari apartemen, Jungkook terduduk kesal ditempat tidur, karena awal kebohongannya, kini sahabatnya kencan dengan suaminya sendiri.

.
.

"Jauh-jauh dariku!" Yoongi mendorong Jimin yang seenak jidat memutuskan tinggal dengannya"Malam-malam begini enaknya buat hal menarik" usul Jimin"Aku tau isi kepala cabulmu itu""Ayo kita buat anak yang banyak" hasut Jimin"Memang ya, iblis sepertim...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jauh-jauh dariku!" Yoongi mendorong Jimin yang seenak jidat memutuskan tinggal dengannya
"Malam-malam begini enaknya buat hal menarik" usul Jimin
"Aku tau isi kepala cabulmu itu"
"Ayo kita buat anak yang banyak" hasut Jimin
"Memang ya, iblis sepertimu hanya tau berkembang biak saja, lagian sejak kapan kita jadi pasangan ?" heran Yoongi
"Dih, pasangan ? eh Yoon, didunia kita tak ada namanya pacaran ala manusia, yang ada langsung nikah"
"Nikah sana sama Lucifer"
"Amit-amit!"

"Yoon, kalau kita umpamanya nikah nih, upacara pernikahannya harus sesuai upacara dikerajaan kegelapan, lagian nikah pakai upacara bangsa Dhampir sudah terlalu kolot" usul Jimin membuat Yoongi menatapnya sinis. Sedang asik berdebat dengan Yoongi, tiba-tiba dalam kamar Dhampir manis itu bertiup kencang hingga membuat benda-benda yang ada didalam sana berjatuhan dan dalam sekejap menjadi sangat berentakan. Yoongi bingung sedangkan Jimin sudah tau bahwa ibunya yang datang dengan wajah yang sangat penuh dengan amarah padanya.

Yoongi menatap kaget sosok makhluk seperti Jimin berdiri didepannya, bertanduk dan bertaring tajam, Jimin menarik Yoongi kebelakang tubuhnya dan menghadapi ibunya yang saat ini sedang murka
"Aku menyuruhmu mencari penggantin manusia seperti pengantin Pangeran kegelapan! Kenapa kau malah bersama makhluk ini! Apa kau berfikir ibu tak tau kelakuanmu didunia manusia ini ?!"
"Apa sih Bu, sekarang jaman modern. Mencari manusia suci sudah terlalu kolot" bantah Jimin
"Kau mulai membangkang denganku ? Kau juga menjadi sekutu pengeran kegelapan untuk melawan Ifrit  yang akan bangkit dari neraka ?"
"Aku tak berminat jadi pangeran kerajaan itu, aku suka didunia manusia, yang berambisi dengan tahta itu hanyalah ibu. Lebih baik aku membantunya dari pada aku harus tunduk pada perintah iblis menjijikan seperti Ifrit, aku akan mengunakan semua kekuatan yang aku punya untuk memusnahkan iblis jelek itu juga dengannya!" Jimin menatap ibunya dengan tegas.

"Berlama-lama didunia manusia memang tak baik untukmu! Harusnya ibu tak pernah mengizinkanmu kedunia ini" sang ibu kecewa, lalu menghilang dari sana
"Tuh ibumu marah, pulang sana" ucap Yoongi
"Biarkan saja" santai Jimin mengerakkan tangannya memakai sedikit kekuatan agar barang-barang Yoongi yang jatuh kembali tersusun rapi.

.
.

Jungkook menunggu Taehyung dengan gelisah, jam sudah menunjukkan hampir jam 10 malam tapi kenapa Taehyung belum kembali juga, dia dan Seokjin kan perginya sejak sore
"Dia kemana saja sih ? mereka kencan dimana ya ? Mereka tak mungkin melakukan hal aneh-aneh" Ia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri dan sangat gelisah, sampai akhirnya Taehyung pulang dan masuk kedalam kamar memergokinya sedang gelisah
"Kenapa kau lama sekali ? Kau buat apa saja ?" tanya Jungkook
"Jalan-jalan, ya yang dilakukan orang berkencan" jawab Taehyung membuat Jungkook cemberut cemburu dan tanpa banyak tanya lagi ia berbaring memunggungi Taehyung.

Entahlah, ia sangat cemburu hingga hatinya sangat sesak. Taehyung naik keatas tempat tidur
"Kalau kau tak suka, harusnya kau jujur pada Seokjin, dia manusia yang baik juga, semakin lama kau berbohong padanya, lalu nanti saat ia tau kenyataan yang sebenarnya, maka ia akan sangat terluka karena kebohonganmu sendiri. Pada akhirnya kalian akan saling melukai" jelas Taehyung, ia tau Jungkook menangis dalam diam saat memunggunginya
"Setiap kebohongan ada dampaknya, kau harus berani jujur bila kau benar-benar menyayangi sahabatmu itu, berhenti menyakitinya. Lagian-lagian lama-lama dengannya aku bisa menjadikan istri keduaku sungguhan, toh dia juga manusia yang baik yang sangat tidak mungkin untuk dimakan" santai Taehyung membuat Jungkook makin sakit hati dan menangis, kalimat terakhir tentu saja Taehyung tak serius, ia hanya ingin Jungkook berkata jujur pada Seokjin.

"Berhenti menangis, aku hanya bercanda, kenapa kau cegeng sekali sih. Aku juga tak melakukan apapun pada Seokjin" jelas Taehyung memeluk Jungkook yang memunggunginya. Jungkook menghapus air matanya dan berbalik membalas pelukan Taehyung. Ya ia harus berani berkata Jujur sebelum semuanya semakin rumit.



.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Prince Of Darkness {Tae_Kook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang