Chapter 28 {Pangeran Kegelapan}

8K 989 35
                                    

'Akulah pengeran kegelapan, manusia menyebutku Iblis hanya karena aku berasal dari tempat dimana semua dosa manusia berada yaitu Neraka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Akulah pengeran kegelapan, manusia menyebutku Iblis hanya karena aku berasal dari tempat dimana semua dosa manusia berada yaitu Neraka. Aku menghasut manusia agar berhianat dari penciptaNya dan menyembah bangsaku lalu menjadi pengikut setia bangsaku seumur hidup mereka bahkan sampai mereka mati. Aku akan membawanya masuk kedalam neraka bersama para iblis yang kejam didalam sana yang akan menyiksa mereka.

Dibandingkan aku sang penunggu Neraka, iblis sesungguhnya masih berada didalam api neraka menantikan kebebasan, Bangsaku tidak akan membiarkan mereka keluar dan bebas dari dalam api neraka untuk berkuasa didunia kegelapan maupun dunia manusia'



.


'Calon Ratuku yang cantik akan berada diatas thata bersamaku dengan jubah merahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Calon Ratuku yang cantik akan berada diatas thata bersamaku dengan jubah merahnya. Semua makhluk kegelapan akan tunduk dan menyebah padanya.  Dia berasal dari manusia murni yang telah menderita selama berada didunia, dibuang dan ditinggalkan. Yang  pasrah ditumbalkan dan menjalani takdirnya menjadi pengantin pangeran iblis. Yang menerima pasangan hidupnya dengan apa adanya tanpa rasa takut. Ia akan menjadi kuat bersama anak-anaknya. Melindungi mereka dari kejamnya makhluk lain.

Dibandingkan aku, ia lebih mengerikan dalam bertindak.

Dia yang akan memutuskan manusia berdosa, masuk dalam nereka terdalam atau tidak, dia yang akan memutuskan berapa lama manusia itu akan tersiksa didalam sana. Itu adalah hukuman manusia yang tak percaya pada sang penciptaNya sendiri'


.

/Skip/


Waktu terus berlalu, Jungkook sekolah seperti biasa dan mengikuti ujian kelulusan tanpa tau keadaannya walau ia sendiri sebenarnya merasa aneh pada tubuhnya tetapi ia berusaha tak menghiraukannya. Saat ini ia bersama Seokjin diapartemen sedangkan Taehyung masih bekeja layaknya manusia seperti yang Jungkook inginkan. Setelah sebulan menunggu pengumuman kelulusan, Seokjin membuka halaman web sekolah mereka dan mencari namanya tentu saja ia lulus dengan nilai yang megangumkan dan Jungkookpun juga sama halnya. Ia sangat bahagia, dengan nilai sebagus itu ia akan masuk dalam universitas impiannya, berbeda dari Jungkook yang menatap nanar namanya yang tertera disana, pada hal nilainya lebih tinggi dari Seokjin.

"Kenapa ? Kau tak senang lulus ?" tanya Seokjin menyadari Jungkook malah sedih, sebenarnya Jungkook mulai memikirkan yang terjadi dalam dirinya yang mulai tak manusiawi dan tak masuk akal sama sekali
"Tidak apa-apa sih" senyum simpul Jungkook
"Kau pasti ada masalah" Seokjin batal bahagia melihat wajah sendu Jungkook
"Tidak ada kok, ayo merayakan kelulusan kita" senyum Jungkook menyingkirkan beban pikiran pribadinya, ia tak ingin merusak momen bahagia Seokjin
"Nah kebetulan nanti malam pasti anak-anak merayakannya, mereka sudah mengumumkannya digrup kelas loh, bahkan sudah memesan restoran khusus haha" tawa pelan Seokjin menandakan ia sangat bahagia, Jungkook turut senang.


.

Taehyung melihat Jungkook bersiap-siap malam ini membuatnya bingung
"Kau mau pergi kemana ?" tanya Taehyung
"Malam ini teman-temanku akan merayakan acara kelulusan, aku harus ikut juga" jawab Jungkook
"Apa ?"
"Kenapa ? Aku tak boleh tak pergi, nanti teman-temanku kecewa"
"Kenapa harus malam-malam sih ?"
"Karena malam adalah waktu yang terbaik berpesta" jawab Jungkook asal
"Tapi kau harus pulang sebelum menjelang jam 1 malam"
"Aku tak tau acaranya sampai jam berapa" Jungkook tak berani berjanji
"Aku akan menyeretmu dari sana bila tak kembali sebelum larut malam" ancam Taehyung serius
"Iya" cuek Jungkook dan menarik Taehyung yang sedang bersantai dan meminta mengantarnya saja.

.

Taehyung hanya mengantar Jungkook dan ia tak ikut, ia tak suka keramaian diantara manusia. Jungkook bergabung dengan teman-teman yang menyambutnya dan Seokjin. Semua hidangan telah disiapkan dari makanan dan minuman enak yang banyak. Jungkook menatapnya senang begitupun yang lain. Mereka mengobrol membicarakan kisah sekolah mereka yang telah berakhir. Jungkook mengambil beberapa makanan dipiringnya, ia sedikit ragu karena belakangan ini ia kesulitan makan. Tetapi ia harus mencoba, mungkin kalau makanan enak bisa dimakan lagi. Tetapi tidak bisa, ia pamit ketoilet dan memuntahkan makanan yang ia makan, entah sejak kapan makanan favoritnya terasa tak enak dilidahnya itu.

Ia tak bisa makan, ia tak bisa minum. Semua rasanya hambar dan perutnya menolak. Ia menatap wajahnya dicermin wastafel. Ia takut pada dirinya sendiri. Sudah sebulan lebih ia tak makan tapi ia tak merasa lapar maupun haus, ia terus merasa kenyang. Ini tak masuk akal sama sekali bagi manusia sepertinya. Tangannya bergetar pelan membasuh jemarinya dan mulutnya.

"Koo, kau baik-baik saja ?" tanya Seokjin yang menyusulnya, ia khawatir melihat Jungkook menutup mulut seolah menahan muntah lari ketoilet tadi
"Ah aku baik-baik saja, aku tak sengaja memakan sambal yang pedas, dan aku berusaha memuntahkannya" dusta Jungkook tertawa pelan
"Kau sih ada-ada saja" khawatir Seokjin lalu keluar bersama Jungkook dari sana.

Semua teman-temannya masih berkumpul dimeja panjang dengan hidangan lengkap, Jimin duduk disebelah Yoongi dan merangkulnya, sedangkan Yoongi menatap Jungkook yang kembali bersama Seokjin.

Waktu terus berlalu, dan Jungkook menghindari makanan dan minuman, ia tak mau harus memuntahkannya lagi. Ia hanya bercerita bersama teman-temannya menghilangkan kegaduhan hatinya.

.

Taehyung duduk diatas gedung tinggi melihat langit gelap terhias bintang, sebenarnya ia menunggu Jungkook didalam restoran dibawah sana. Ini mulai larut malam dan Jungkook tak ada tanda-tanda akan pulang. Taehyung khawatir, tak lucu bila Jungkook berubah wujud diantara teman-temannya dan memakan mereka. Itu lebih gawat dan merusak hukum yang ada didunia manusia. Bila seperti ini, ia akan benar-benar menyeret Jungkook.

.

"Loh, Taehyung" Seokjin menyikut pelan Jungkook agar melihat Taehyung yang masuk kedalam restoran
"Eh ?!" Taehyung benar-benar datang menyeretnya membuat teman-temanya bingung
"Aku pulang duluan ya...bye...." Pamit Jungkook tak enak hati, tapi siapa yang bisa menghentikan Taehyung.

Taehyung menariknya ditempat sepi nan gelap, lalu mengeluarkan sayap gelap pekatnya menutupi Jungkook hingga menghilang dari sana. Dalam sekejap mereka kembali kedalam kamar apartemen
"Tae, jangan memakai kekuatanmu dibumi" kesal Jungkook
"Kau bahkan hampir terlambat" balas Taehyung. Baru saja Jungkook akan membalas Taehyung, kepalanya terasa amat menyakitkan hingga ia tak sadarkan diri membuat Taehyung harus memeluknya erat karena kesakitan, dan saat matanya kembali terbuka, kini iris mata itu memerah, dan sorot mata lembut itu berubah menjadi sorotan tajam.


.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Prince Of Darkness {Tae_Kook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang