Bel istirahat sudah berbunyi, Kenzya yang sedang dihukum duduk lemas di lantai lapangan, lima menit dia beristirahat Kenzya berlari menuju kantin karena perutnya sudah minta diisi.
Gilang dan Kenan menatap kepergian Kenzya, menggelengkan kepalanya heran dengan sikap Kenzya yang tidak ada kalem-kalemnya seperti para gadis pada umumnya.
Kenzya menatap sekeliling mencari keberadaan sahabatnya, ternyata sahabatnya sedang makan bakso dengan ditemani jus segar.
Kenzya menggebrak meja Kirana hingga tersedak bakso pedas yang sedang dia makan.
"Uhuk, uhuk, anjir kalem woy!" Kirana kesal dengan gebrakan meja yang tiba-tiba dilihatnya ternyata Kenzya yang melakukan itu.
"Lo jahat sumpah, gue dihukum bukannya samperin kasih gue minum kek, malah makan sendiri dengan nikmat, bagus sekali Anda hey!" Kenzya mengambil bakso Kirana dia memakannya dengan lahap, sang empu meringis melihat Kenzya seperti tidak makan selama setahun.
"Punya gue itu ish, mending Lo pesen lagi sana ah, ganggu aja!" ucap Kirana kesal pada sahabatnya itu.
Setelah hukumannya berakhir Gilang dan kedua sahabatnya meluncur ke arah tempat makanan dan ke tempat duduk yang sudah diklaim milik mereka.
"Buruan pesen, gue jus jeruk sama mie ayam." ujar Gilang pada Bagaskara.
"Gue seblak yang pedes sama es teh manis." ucap Reza ikut memesan.
Bagaskara tidak terima dengan Reza yang ikut memesan, dia menarik kerah belakang baju Reza untuk memesan bareng dengannya.
Gilang menatap sekeliling, dan bola matanya melihat Kenzya yang sedang makan dengan sangat lahap, terlintas di otak Gilang dia akan mengerjai Kenzya.
Gilang mengendap-endap perlahan menuju tempat makan Kenzya.
Dorrrr....
Uhuk, uhuk, uhuk...Gilang mengagetkan Kenzya sampai tersedak kuah bakso yang pedas, dilihatnya wajah Kenzya yang merah, menatap Gilang yang sedang tertawa terbahak.
Oke Gilang sudah membangunkan singa yang sedang tertidur.
Diambilnya jus yang sedang dia pegang, dilemparnya ke wajah Gilang yang menurut kenzya menyebalkan.Byuurrrr....
"Rasain, mampus Lo, suruh siapa ganggu gue lagi makan!" ucap Kenzya yang bercak pinggang.
Gilang kaget dengan semburan yang dilayangkan untuknya.
"Sialan Lo!" hardiknya pada Kenzya.
"Lo yang sialan, pergi sana, eneuk gue liat Lo!" usirnya pada Gilang.
Mereka berdua saling memberikan tatapan permusuhan, sepertinya mereka tidak akan pernah akur.
Kirana menatap mereka berdua dengan wajah polosnya, Kirana bingung mengapa Kenzya dan Gilang tidak pernah akur.
Reza dan Bagaskara melihat Gilang yang sedang beradu tatap dengan Kenzya.
Mereka menghampiri Gilang, yang sudah ditatap oleh semua siswi di kantin."Lang, ayok! Lo gak malu dilihat anak-anak." ucap Reza berbisik tepat di telinga Gilang.
Gilang yang sudah ditatap sedari tadi pergi menuju tempat mereka biasa untuk makan, masih menatap Kenzya dengan mata permusuhan.
"Udah kali natapnya, nanti jatuh Cinta rasain Lo. " ujar Reza pada Gilang yang masih belum bisa memutuskan tatapannya.
"Dih, gila aja gue jatuh Cinta sama manusia kaya dia. " tunjuknya dengan dagu.
"Awas hati-hati, sekarang bilang ogah, nanti beda lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Dijaga Tuhannya
Teen FictionKisah Cinta anak remaja, yang tidak sengaja bertemu dengan merebutkan sebuah botol minum, dan kesan pertama yang mereka dapat adalah kesialan. Mereka akhirnya menjalin kasih selama beberapa tahun, hingga mereka selalu mendapatkan ujian menjelang p...