Part 22 (Nonton Bioskop)

7 1 0
                                    

Kejadian pada saat sebelumnya, Shopia berbicara pada Gilang membuat Kenzya diam dengan nafas memburu menahan kesal terhadap Shopia.

"Silahkan lanjutkan diskusinya,  gue sama Kirana balik duluan, " ucap Kenzya sembari berdiri dengan nada kesal.

Gilang berdiri menahan lengan Kenzya, dengan memasang wajah bersalah.

"Kayanya gue duluan deh,  sama Kenzya. Emmm.. Dan tugasnga, Za sama Lo Gas, sekarang Lo bantuin dulu Shopia,  nanti sisanya gue kerjain di apart. " tunjuk Gilang pada kedua sahabatnya.

Mereka mengerti dan mengangguk dengan antusiasnya,  tidak lupa memberikan dua jempol pada Gilang.

"Tap...," ucap Shopia terpotong karena Gilang,  Kenzya dan Kirana sudah pergi menjauh dari kantin.

Tanpa sadar shopia mengepalkan lengannya kuat-kuat menahan kesal.
Gagal sudah rencananya untuk menahan Gilang tidak pergi.

Dalam batinnya Shopia hanya bisa berucap.  "Masih ada hari esok,  gue masih bisa bertemu dengan Gilang. "

**
Di sebuah mall yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka,  Gilang dan Kenzya berencana untuk menonton sebuah film bergenre romantis.
Gilang memesan tempat dan tidak lupa memesan makan dan minumnya.

"Senang hmm?" tanya Gilang.

Kenzya mengangguk senang,  tidak disangka Gilang akan memilih dirinya ketimbang ucapan Shopia,  itu yang membuat Kenzya bahagia.

"Yuk!  Masuk. " ajak Gilang,  karena studio satu yang akan mereka masuki telah dibuka.

Selama tayangan berlangsung mereka terlihat sangat fokus, tidak lupa saling melirik satu sama lain sembari tersenyum hangat,  senyuman tulus yang mereka berikan.

Dua jam berlalu mereka sekarang sedang berada di tempat makan ala korea, sembari mengobrol ringan dengan penuh canda tawa seperti pasangan pada umumnya.

"Enak? " tanya Gilang.

"Enak banget, nanti habis ini kita ke time zone mau? " ajak Kenzya.

Gilang mengangguk menyetujui "Dengan senang hati tuan Putri, Gilang akan mengantarkan kemanapun tuan Putri pergi, " timpal Gilang sembari mengelus bibir mungil kenzya yang belepotan.

Kenzya memberikan senyumannya tidak lupa terlihat giginya yang rapi dan bersih.

"Gemesin banget sih, Ayang Gilang. " Gilang mencubit pipi Kenzya.

"Ih,  sakit." Kenzya mengelus pipinya,  dan Gilang merasa gemas dibuatnya.

Disela mereka sedang mengobrol, Kenzya memanggil Gilang dan mengucapkan sesuatu membuat gilang terdiam dan mencerna ucapan Kenzya.

"Hmm.. Lang, " panggil Kenzya degan ragu.  Membuat Gilang menatap Kenzya dengan lekat.

"Zya bukan enggak bolehin Shopia gabung sama kita,  tapi apa kamu enggak ngerasain, kalau Shopia mau ada di tengah-tengah hubungan kita? Zya cuma mau ngingetin dan coba hati-hati aja, " ujar Kenzya pada Gilang.

Gilang pun tersenyum.  "Kan,  Gilang udah bilang enggak usah khawatir,  dia keliatannya lugu dan baik mau temenan sama kita,  dia bilang,  dia dimanfaatin sama temen-temennya,  pas lihat kita jadi dia pengen ikutan gabung, " sahut Gilang.

"Iyah terserah aja deh. Tapi inget, Zya enggak mau ada kebohongan apapun lagi." Kenzya mencoba untuk berdoa supaya hubungan mereka baik-baik saja.

"Iya Sayang. Habiskan makanannya, " ujar Gilang.

Kenzya mengangguk dan setelah menghabiskan makanannya mereka melanjutkan kegiatannya dipusat permainan time zone,  di mana tempat para anak muda ataupun anak-anak bermain.

Hati Yang Dijaga TuhannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang