Part 9 (Prom Night)

3 1 0
                                    

Kenzya dan Kirana sudah memasuki acara,  yang diadakan di sekolah mereka.  Tempat yang dipakai adalah lapangan indoor yang berada di Nusa Bangsa.

Semua siswa yang mengikuti acara, pakaiannya begitu sangat memukau.  Membuat siapa saja terheran,  termasuk Kenzya malam ini yang biasa memakai pakaian casual,  tapi malam ini dia memakai dress yang terbuka sampai bahu.

"Ran, bagus banget ini dekornya." ucap Kenzya takjub dengan dekorasinya.

"Iya Zya,  mana cowoknya pada ganteng,  biasanya pada buluk,  haha." sembari terkekeh geli.

Kenzya mengangguk dan menyetujui ucapan Kirana. Mereka berdua duduk bersama mencari kursi kosong untuk mera tempati.

Gilang dan ketiga sahabatnya sudah berada di parkiran, mereka berempat menjadi pusat perhatian para gadis.  Siapa yang tidak mengenal empat most wanted di sekolah Nusa Bangsa.

Gilang yang memakai jas hitam,  di lehernya memakai dasi kupu-kupu,  sungguh malam ini mereka berempat tampan tak tertahankan.

"Gilang,  lamar gue dong! " ucap salah satu siswi satu angkatan dengannya.

"Evan,  Masyallah,  nikahin gue malam ini please. " salah satu temannya saling mengikuti memuja Gilang dan sahabatnya.

Mereka berempat acuh tidak memperdulikan pekikan memuja dari para gadis, mereka memasuki tempat acara, dilihatnya sudah banyak sekali pada berkumpul.

Gilang menatap Kenzya dari atas sampai bawah, yang sedang mengambil minuman.

"Gila, jodoh gue cantik banget." gumamnya, yang masih bisa di dengar oleh sahabatnya.

Evan, Kenzo dan Gavin melihat Gilang yang sedang menatap Kenzya tanpa berkedip.

Kenzo menyenggol lengan Gilang supaya dia tersadar dari lamunannya.

"Lo jadi mau nembak Kenzya?" ucap Gavin pada Gilang yang sudah duduk di bangku yang tak jauh dari Kenzya.

"Hmm, doain semoga lancar." jawabnya sembari terkekeh,  sangat percaya diri.

Acara akan segera dimulai,  sambutan demi sambutan sedang berlangsung,  para Guru, Ketua Osis, dan terakhir adalah Kepala Sekolah yang akan mengumumkan juara umum untuk siswa berprestasi tiap tahun.

Satu jam lebih sambutan dan acara inti sudah dilaksanakan, terakhir adalah acara perayaan kelulusan mereka,  mereka bebas melakukan apa pun,  namun satu mereka harus tertib dan tidak ada kerusuhan.

Mereka yang mempunyai pasangan berdansa dengan irama yang romantis membuat siapa saja iri.
Terutama Kenzya dan Kirana,  mereka masih berstatus jomblo dan mereka hanya bisa melihat keromantisan teman-temannya.

"Nasib banget kita yah, udah jomblo gak ada yang ajak dansa." Kirana bergumam dengan lesunya dan pasrah dengan keadaannya.

Kenzya hanya menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Kirana.
Tak lama ada sorotan lampu ke arah Kenzya, dan itu hanya ke arah dia saja.

Kenzya bingung ada apa ini? Dia melirik kesana kemari, bertanya ke kirana apa yang terjadi, Kirana pun mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Test,  test, oke semua minta perhatiannya, dan sorry kalau gue ganggu sebentar acara ini. Gak usah berlama, gadis manis dan cantik yang sedang berdiri di bawah lampu dansa, tolong maju ke depan."

Dia adalah Gilang Dirgantara, dia akan melancarkan aksinya malam ini.

Kenzya yang bingung mencoba untuk maju ke arah Gilang yang menyuruhnya untuk maju.

Gilang berlutut dengan sebelah kakinya dihadapan Kenzya,  dan berucap sangat manis menurut para remaja yang sedang jatuh Cinta.

"Gue mau ungkapin sesuatu sama Lo, dari lama gue udah jatuh Cinta sama Lo, pandangan pertama saat gue selalu ribut sama Lo, dan detik ini juga gue mau mengungkapkan secara langsung dihadapan semua siswa angkatan kita, dan para guru,  apakah kamu bersedia menjadi kekasihku? " sembari mengeluarkan bunga besar nan cantik ke arah Kenzya.

Hati Yang Dijaga TuhannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang