Malam harinya Kenzya diperintahkan untuk menggunakan dress berwarna putih oleh sang Mama, karena sebentar lagi tamu orang tuanya akan datang, dan diharuskan Kenzya ikut andil dalam acara tersebut.
"Sumpah yah, ribet banget punya Nyokap, dia yang punya acara gue yang harus ikutan, mana harus pake baju beginian lagi. " Kenzya terus menggerutu di depan cermin besar miliknya sembari memoleskan bedak di wajahnya dan liptint pada bibir mungilnya.
"Eh tapi gue cantik juga yah, kalo cantik kan, pasti My Ketos jatuh Cinta nih, sama gue, " dengan percaya dirinya Kenzya berucap sambil bergaya dan memutarkan tubuhnya.
Ketukan pintu terdengar dengan nyaring Kenzya menyudahi acara dandannya di depan cermin, dan membukakan pintu kamarnya dengan raut wajah malasnya.
"Lama banget, ayok turun! Senyum dong ah gimana sih," sang Mama menarik lengan Kenzya dengan lembut untuk turun menemui teman orangtuanya di bawah.
Kenzya pasrah dengan ajakan sang Mamah yang jelas sudah tidak bisa ditolak, pasti dia akan mendapatkan kekurangan uang jajan.
"Hallo semua, kenalin ini anak gadisku, " sang Mama mengenalkan Kenzya pada tamunya.
"Hallo Tante, Om, saya Kenzya Naura biasa dipanggil Zya, " salam nya sembari memperkenalkan diri.
"Duh, zeng, cantik sekali anakmu ini, " ucap teman Mamanya yang bernama Marisa.
"Iyalah turunan aku gitu," jawab Mamanya dengan percaya diri, Kenzya hanya memutar bola matanya malas.
"Anak mu mana Mahendra? " tanya sang Papa Kenzya pada Bram temannya.
Mereka celingukan mencari keberadaan anaknya, dan dia baru saja turun dari mobil dan memasuki rumah Kenzya.
"Assalamualaikum, " ucap salam seorang lelaki tinggi nan gagah dengan memakai kemeja berwarna putih, senada dengan Kenzya.
"Nah, itu anak ku, " ucap Marisa pada mereka semua.
Kenzya yang sejak dari tadi hanya bermain handphone, menegakkan kepalanya melihat siapa anak dari Tante Marisa tersebut.
Mereka saling pandang dan kaget bertemu secara langsung malam ini "Elo! " teriak mereka berdua, membuat orang tua mereka kaget dan terheran.
"Kalian sudah saling kenal ?" tanya Rendi sang Papa.
Kenzya mengangguk mengiyakan ucapan sang Papa.
Ternyata dia Gilang, Gilang Dirgantara yang ternyata adalah anak dari Mahendra dan Marisa Dirgantara."Oalah ternyata kalian sudah kenal, " senangnya Mama Miska, melihat Kenzya dan Gilang ternyata sudah kenal lebih dulu.
Mama Miska menyuruh mereka semua untuk makan malam terlebih dahulu.
Mereka duduk dengan santai, menuangkan nasi dan segala lauk pauknya.Kecuali Kenzya dan Gilang, mereka berdua masih sama-sama saling menatap , bukan menatap suka namun menatap kebencian yang ditunjukkan.
"Hey, kalian kok, malah liat-liatan sih, ayok makan. " ucap Marisa yang menangkap basah Gilang dan Kenzya.
Kenzya dan Gilang tersenyum kikuk, tanpa berucap mereka mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lainnya.
Mereka makan sembari melemparkan candaan, candaan yang membuat Kenzya dan Gilang tersedak.
"Eh, jeung, kayanya nak Zya sama Gilang cocok deh kalo dijodohkan, " ucap Tante Marisa tertawa dan disetujui oleh mereka semua.
Uhuk, uhuk, uhuk mereka berdua tersedak mendengar penuturan Marisa.
Kenzya hanya menampilkan wajah nyengirnya dan Gilang menampilkan wajah senangnya, senang dalam artian sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Dijaga Tuhannya
Teen FictionKisah Cinta anak remaja, yang tidak sengaja bertemu dengan merebutkan sebuah botol minum, dan kesan pertama yang mereka dapat adalah kesialan. Mereka akhirnya menjalin kasih selama beberapa tahun, hingga mereka selalu mendapatkan ujian menjelang p...