Satu hari telah dilalui Kenzya, dia tidak mau melakukan kesalahan yang sama, dia tidak mau berhubungan lagi dengan Presma yang membuat namanya malu.
Kenzya selalu misuh-misuh sendiri jika dia mengingat Presma mengganti namanya dengan Tukiyem.
"Ahh, shit! Kenapa harus Tukiyem sih, di depan banyak orang lagi, muka cantik gue sudah tercoreng jelas! " hardik Kenzya membayangkan betapa malunya dia saat dihukum.
Kirana yang sedang bersiap-siap berangkat berucap santai kepada Kenzya "Yaudah sih, terima aja , lagian salah Lo sendiri kan, dihukum."
Kenzya mengolong-ngolok Kirana, itu juga salah dia sudah meninggalkan Kenzya di Kosan sendiri.
Mereka sedang berjalan keluar dari gerbang kosannya, mencari angkutan umum untuk mereka naiki.
"Zya, Ayang Lo kaga jemput? " tanya Kirana sembari celingukan mencari angkot.
Kenzya menggelengkan kepalanya "Enggak, dia udah sampai lebih dulu di kampus, emang jahat itu orang! " sembari cemberut kesal.
Kirana menghela nafas jengah " So soan kemarin belain di depan semua orang, tapi pacar sendiri aja ditinggal, "
Kenzya hanya acuh tak acuh menanggapi ucapan Kirana, angkot yang mereka tunggu telah tiba dan berangkatlah mereka menuju kampus.
Sesampainya di kampus, mereka datang tepat waktu, para senior sudah berada di depan gerbang menunggu para Mahasiswa baru berdatangan.
"Akhirnya kita enggak kesiangan," ucap Kenzya.
Mereka berdua pergi menuju lapangan di mana semua mahasiswa sudah berkumpul.
"Aduh, gue kebelet nih, " ucap Kenzya pada Kirana.
"Yaudah sana, ke toilet ngapain masih di sini? " jawab santai Kirana.
Tanpa banyak berbicara Kenzya melipir ke toilet di saat dia sudah meminta ijin terlebih dahulu kepada panita ospek.
Setelah tugasnya selesai Kenzya keluar dari toilet, samar-samar terdengar suara seseorang tidak asing di Indra pendengaran Kenzya.
Kenzya menghampiri suara tersebut, ternyata Gilang bersama seorang perempuan terlihat tidak asing di mata Kenzya.
"Gue mau ajakin Lo jalan, mau enggak? " ucap wanita yang belum diketahui namanya itu.
Gilang menggaruk tengkuknya tidak gatal dan berucap "Sorry, gue udah punya cewek," Lalu Gilang meninggalkan wanita tersebut menjauh.
Kenzya mendengar semua percakapan mereka, Kenzya sedang merasakan kesal dan cemburu. Tapi dia lega karena Gilang masih sadar dengan statusnya.
"Tenang, baru satu kali ditolak, gue enggak akan nyerah. " finalnya menjauh dan kembali bergabung dengan mahasiswi lain.
"Tenang Kenzya, Gilang Setia orangnya, enggak mungkin dia khianati Lo, " Kenzya bermonolog dan berbalik menuju lapangan, saat berbalik dia menabrak dada bidang tegap dilihatnya dia adalah Presma musuh Kenzya.
"Ngapain di sini? Pergi ke lapangan Tukiyem! " ucap Presma dengan menekankan nama Tukiyem pada Kenzya.
Kenzya menatap nyalang Presma tersebut
Sembari menganggukkan kepalanya dan berlalu begitu saja."Kalo bukan Presma, udah gue jitak kepalanya sampai botak." di perjalanan menuju lapangan Kenzya tidak ada habisnya menggerutu.
**
Ospek hari ini selesai, dan besoknya mahasiswa terakhir akan mengikuti kegiatan kamping, dan lusanya sudah siap memasuki kelasnya dengan jurusan masing-masing."Alhamdulilah akhirnya selesai juga ospek yang melelahkan dan menyebalkan ini, " ujar Kenzya sambil merentangkan lengannya.
Kirana memukul bahu Kenzya dengan buku " Lebay Lo! Inget besok kita mau kamping dan pasti ada jurit malam di sana," sahut Kirana.
Kenzya menghela nafasnya malas dan acuh berlalu dari lapangan menuju parkiran, karena dia dan Gilang janjian di parkiran kampus.
"Hay Baby," sapa Gilang pada Kenzya yang baru datang.
"Hemm, " sahut Kenzya dengan wajah ditekuk.
Gilang heran dengan sikap Kenzya "Kamu kenapa? " tanya Gilang.
"Aku capek, pengen tidur, tapi besok kamping, " sela Kenzya sambil menyenderkan kepalnya dia bahu Gilang.
"Nanti aku bantu buat siapin semuanya yah, " ucap Gilang.
Kenzya hanya berdehem menanggapi ucapan Gilang, karena dia sudah benar-benar lelah.Gilang mengelus lembut rambut Kenzya yang lurus dan hitam lebat "Pacar Gilang capek? Mau makan dulu atau langsung pulang?" tanya Gilang pada Kenzya.
Kenzya diam, hanya sahabatnya yang menjawab pertanyaan Gilang dengan serempak.
"Makan dong, laper kita!" sahut mereka bertiga termasuk Kirana.
Kenzya dan Gilang saling pandang dengan ucapan mereka.
"Yaudah kasih makan dulu anak cebong, baru pulang." jawab Kenzya santai sambil memasuki mobil Gilang, dan diikuti mereka bertiga yang tiada hentinya menghardik Kenzya.
Mereka masih mencari cafe yang rekomen untuk para remaja, dapatlah dan akhirnya mereka sampai dengan hati senang dan riang.
"Kuy kita masuk! " ajak Bagaskara pada mereka semua.
Reza yang satu frekuensi langsung masuk dan disusul dengan Kirana untuk mencari tempat yang pas untuk mereka berlima.
Kenzya dan Gilang hanya mengikuti mereka para kecebong yang kelaparan."Sabar ya Baby, nanti kita makan malam berdua, kita dinner, " ucap Gilang sambil menaik turunkan alisnya menggoda Kenzya.
Kenzya mengangguk setuju " Bener nanti kita dinner? " tanyanya memastikan.
Gilang memberikan dua jempolnya dan Kenzya tersenyum dengan ajakan Gilang.
"Kalian mau pesen apa? Buruan kali jalannya, jalan red karpet aja bukan, sosoan anggun banget , " ucap Kirana berteriak ke arah Gilang dan Kenzya yang masih berada di luar ruangan.
Kenzya datang menghampiri dan menimpuk bahu Kirana dengan sarkasnya "Enggak usah teriak, norak banget Lo bocil! " hardik Kenzya pada Kirana.
"Udah ribut mulu kalian, buruan pesan laper nih, kita, " ucap Reza menengahi perdebatan Kenzya dan Kirana.
Setelah perdebatan, dan pesanan yang lama mereka akhirnya makan dengan khidmat tidak lupa melempar candaan dan mengobrol ringan kegiatan mereka yang akan mendatang menjadi mahasiswa dan siswi baru.
Pukul delapan malam mereka semua sudah keluar dari cafe tersebut, menghabiskan waktu selama dua jam tidak membuat mereka bosan.
"Besok Aku jemput, kita berangkat bareng," ucap Gilang ke arah Kenzya yang sudah duduk di depan.
"Hmm, tapi bantu beresin dulu buat kamping besok, " jawab Kenzya dengan manja.
Gilang mengangguk mengerti dengan ucapan Kenzya, di perjalanan hanya ada keheningan, dilihatnya ternyata anak tiga kecebong sudah tidur pulas, mungkin memang terlalu capek dengan kegiatan ospek mereka.
Gilang sudah mengantarkan Kenzya dan Kirana, sebelum pulang Gilang membantu Kenzya terlebih dahulu mempersiapkan acara camping untuk besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Dijaga Tuhannya
Teen FictionKisah Cinta anak remaja, yang tidak sengaja bertemu dengan merebutkan sebuah botol minum, dan kesan pertama yang mereka dapat adalah kesialan. Mereka akhirnya menjalin kasih selama beberapa tahun, hingga mereka selalu mendapatkan ujian menjelang p...