Part 7 ( Kejadian Tak Terduga)

3 1 0
                                    

Kenzya langsung membenarkan poni dan rambutnya dengan rapi.
Tak lupa menampilkan senyuman manis karena yang datang adalah Crushnya.

"Eh My Ketos, ini lagi nyobain jidat ke tembok keras gak kalo dijedotin, hehe gitu." ucapnya dengan terkekeh geli, bisa-bisanya dia berucap tidak masuk akal seperti itu.

"Jangan kasian nanti jidatnya makin lebar." ucapnya terkekeh sembari berlalu dari Kenzya yang sedang melongo dengan ucapan Kenan.

"Bentar barusan itu dia bilang semacam kasian atau ngeledek?" gumamnya dengan bingung dengan ucapan Kenan yang menurutnya tidak ada lucunya sama sekali.

**
"Zya,  gue balik duluan yah," ucap Kirana terburu-buru.

"Alah gue tahu,  mau ketemuan kan,  Lo sama anak Taruna, " ucapnya dengan nada sensi.

Kirana hanya terkekeh dan berlalu dari Kenzya menuju tempat parkir. Kenzya sudah paham dengan sikap Kirana dan dia tidak mempermasalahkan itu.

Kenzya pun melangkah menjauh dari kelas menuju halte, karena dia akan mencari angkutan umum atau taxi.

Saat berjalan sendiri di koridor,  Kenzya melihat Kenan membonceng seorang gadis yang dilihatnya anak cheers yang tak kalah cantik dengannya.

"Itukan Kenan, hah!  sama si Tiara? Woy gue aja belum mulai buat deketin dia,  bisa-bisanya itu cewek ngambil duluan. " Kenzya menggerutu sepanjang koridor sampai gerbang sekolah,  sampai Kenan dan Tiara sudah tidak terlihat olehnya.

Gilang mendengar gerutuan Kenzya dari belakang,  karena memang sedari tadi Gilang,  Reza,  dan Bagaskara baru keluar dan berpapasan dengan Kenzya yang berada di depan mereka.

"Hahah kasihan,  My Ketosnya boncengan sama cewek lain, " Gilang meledek Kenzya sampai puas.

Kenzya hanya memberikan tatapan sinis pada Gilang.
Gilang dan yang lainnya pergi dengan mengendarai motor masing-masing.

"Sialan tuh,  bocah." Kenzya benar-benar kesal dengan Gilang yang selalu meledeknya.

**
Di waktu malam hari Kenzya berjalan seorang diri,  dia akan mencari martabak di depan komplek rumahnya yang tidak jauh namun,  di sepanjang jalan terasa sepi dan sunyi membuat Kenzya bergedik ngeri.

"Dih,  sepi banget ini jalan tumben. " Kenzya mencoba untuk mempercepat jalannya,  karena dilihatnya di depan dia akan melewati para remaja yang sedang nongkrong.

Sebar-barnya Kenzya jika dia bertemu dengan sekumpulan para remaja yang membuatnya takut, dia takut jika dia dilecehkan atau hal lainnya.

"Permisi." ucap Kenzya yang terus berjalan menunduk.

Para remaja itu saling menyenggol memberi kode kepada para temannya.

"Sikat gak?" ucap salah satu pria tesebut.

Mereka mengucapkan kata sikat dengan serempak, arti sikat yang mereka maksud adalah, mereka mendapatkan mangsa malam ini yaitu Kenzya, entah apa yang akan mereka lakukan pada Kenzya.

Di perjalanan yang sangat ramai Gilang dan sahabatnya sedang merencanakan untuk pergi ke cafe,  mereka membawa datu mobil dengan diisi okeh tiga orang,  mobil Bagaskara tentunya.

Bagaskara menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang,  mereka sedang bernyanyi ria di dalam mobil dengan asyik.
Sampai  saat tak sengaja Bagaskara melihat sekumpulan para remaja yang sedang merebutkan seorang gadis.  Bagaskara menyipitkan matanya dan berhenti sejenak.

"Lah,  onta ngapain berhenti? " tanya Reza yang berada di belakang Gilang.

"Noh,  liat ada cewek yang dikerumunin sama laki-laki, kayanya dia minta tolong deh." ujarnya sembari menunjuk arah para sekumpulan remaja itu.

Mereka menyipitkan matanya, meneliti siapa gadis itu karena memamng mereka merasa tidak asing dengan postur tubuhnya.

"Woy, itu Kenzya," ucap Reza yang menepuk- nepuk bahu gilang dan bagaskara.

Mereka kaget, dan langsung turun dari mobil mencoba menghampiri Kenzya.

#Flashback On

"Nona manis mau kemana?" tanyanya dengan mencolek dagu Kenzya.

"Gak usah pegang-pegang! " sentaknya pada lengan pria itu.

"Wih,  galak nyo, " ucapnya lagi sambil mereka saling mentertawakan.

Tidak butuh waktu lama,  mereka menarik lengan Kenzya dengan secara paksa. Kenzya mencoba melepaskan lengan pria itu dan meronta meminta tolong,  namun tidak ada orang lain yang lewat jalan tersebut.

Plakkk...
Tamparan dilayangkan ke wajah cantik Kenzya,  karena Kenzya menendang tulang kering milik pria tersebut.

Sampai Gilang dan sahabatnya datang untuk menolong Kenzya.

#Flashback off

"Woy lepasin cewek itu. " Gilang berteriak sampai para remaja itu berbalik menatap Gilang.

"Gilang. " gumamnya memanggil nama Gilang,  dia sangat beruntung bertemu Gilang disaat keadaan dirinya tidak baik-baik saja.

Gilang mengahajar para remaja yang seumuran dengannya,  Gilang dan yang lain sudah biasa saling menghajar karena mereka memang mengikuti taekwondo.

Semua remaja itu tumbang dan mereka terbirit pergi dari hadapan Gilang dan yang lainnya.

Gilang menghampiri Kenzya yang masih ketakutan,  Gilang mencoba untuk memeluk Kenzya dengan lembut.

"Lo aman,  tenang yah, " ucapnya sambil mengelus lembut punggung Kenzya.

Kenzya dibawa ke dalam mobil Bagaskara  dan diberikannya minuman untuk merilekskan Kenzya.

"Udah baikan?" tanyanya.

Kenzya mengangguk, dan tersenyum tak lupa mengucapkan terima kasih pada mereka bertiga.

Kenzya diantarkan pulang oleh Gilang dan kawannya sampai rumah,  martabak yang Kenzya inginkan sudah tidak terpikirkan lagi,  yang dia mau pulang dengan aman.

Sampailah mereka di rumah kenzya, Gilang mengetuk rumah Kenzya dan keluarlah Mama Miska dan menatap Kenzya dengan terkejut.

"Loh,  ini kenapa Zya?" tanyanya khawatir karena Kenzya langsung berhamburan ke pelukan sang Mama.

Gilang dan yang lainnya masuk ke dalam rumah Kenzya,  dan mereka menceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Kenzya.

Kenzya masih merasa ketakutan membayangkan kejadian yang sudah menimpanya tadi.

Gilang dan kawannya pergi dari rumah Kenzya,  mereka berpamitan dan tak lupa Mama Miska mengucapkan beribu terima kasih kepada mereka semua.

"Sekarang kamu masuk kamar istirahat,  semoga gak akan ada kejadian ini lagi." ucapnya sambil terus memeluk anak gadisnya itu.

Kenzya mengangguk dan berlalu ke kamarnya,  dia mengunci pintu kamar, lalu menuju tempat tidur king sizenya,  sembari menatap langit-langit kamarnya yang masih terbayang para remaja yang sudah menarik lengannya dan mencolek dagu Kenzya,  dan tak lama dia tertidur.

Hati Yang Dijaga TuhannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang