Kenzya memegang lengan Gilang yang sudah sangat dingin, dia mencoba menjelaskan sedetail mungkin karena memang antara keduanya tidak ada hubungan apapun.
Gilang menghempaskan lengan Kenzya dengan sangat kuat sampai Kenzya hampir tersungkur ke belakang jika Geovano tidak menahannya.
Gilang pergi dari hadapan mereka, dengan perasaan kesal dan jengkel. Kenzya yang sudah pucat pasi berlari menghampiri Gilang yang sudah menjauh. Tanpa memperdulikan Geovano di belakangnya.
"Tunggu Lang, dengerin dulu." Kenzya kembali menahan lengan Gilang.
"Apa? Apa yang mau kamu jelasin? Kamu malah enak-enakan duduk berdua, sedangkan aku cariin kamu kemana-mana, " ujar Gilang dengan menahan emosinya.
Kenzya menghela nafasnya "Iya, sorry, tapi aku sama dia enggak ada apa-apa, aku tadi pergi pas acara karena aku bosan, terus enggak sengaja ketemu sama Presma tadi, percaya sama aku, yah, sorry, " sahut Kenzya sembari memegang kedua lengan Gilang dengan membuat wajah selugu mungkin.
Gilang menatap kedua mata Kenzya, seketika dia luluh, ini adalah kali pertamanya mereka bertengkar hanya karena masalah yang belum tentu benar.
Gilang menganggukkan kepalanya masih dengan raut wajah tanpa tersenyum.
"Senyum dong Ayang Zya" perintah Kenzya menirukan suara lucunya sembari mencubit pipi Gilang dengan gemas.
Gilang menampilkan gigi rapi miliknya di hadapan Kenzya, Kenzya yang senang memeluk Gilang, kelar sudah perdebatan tidak berfaedah yang sedang mereka lakukan.
"Kita cariin, malah asyik-asyikan di mari, bagus banget kalian, " ucap Reza kepada Kenzya dan Gilang.
Kenzya terkekeh dengan raut wajah ketiga sahabatnya yang sudah menahan kesal karena mencari-cari dirinya.
"Iya sorry, habisnya Ayangnya Zya lagi ngambek, " jawab Kenzya sambil menagahkan kepalanya menatap Gilang dari bawah.
Gilang mengelus kepala Kenzya dengan lembut dan gemas, dia tidak bisa marah dan kesal kepada Kenzya berlama-lama.
**
Keesokkan harinya masih di tempat yang sama mereka mulai beraktifitas kembali, acara tadi malam sangat meriah, dan siapa sangka ternyata yang mendapatkan voucher dinner yaitu Gilang dan Shopia, Kenzya mendengar informasi tersebut kesal, namun dia tidak bisa berbuat apapun, dia tidak mau menjadi pasangan yang egois.
"Kenapa ngelamun aja hmm? " tanya Gilang.
Kenzya menatap Gilang dari samping kirinya dengan wajah sendu.
"Kamu mau pergi ke cafe itu? " selanya Kenzya.Gilang diam sesaat "Aku enggak akan pergi, enggak usah sedih gitu ah, " ujar Gilang mengelus lembut pipi Kenzya.
"Tapi, cewek itu gimana? Itu kan, ada haknya dia, " ucap Kenzya.
"Kalau boleh juga aku mau ngajak kamu, aku enggak mau sampai ada kesalahpahaman lagi sama hubungan kita, " jawab Gilang sembari tersenyum hangat.
Gilang dan Kenzya sedang bercengkrama dengan raut wajah bahagia, namun kebahagiaannya tidak lama karena Shopia datang menghampiri Gilang dan Kenzya.
"Sorry ganggu, gue mau tanya soal voucher emm, " ucap Shopia dengan gugup.
Kenzya dan Gilang saling bertatapan menanti kelanjutan ucapan Shopia. Namun, tidak ada respon kembali.
"Gue mau ajak cewek gue buat dinner, jadi kita makan bertiga, " ucap Gilang dengan tegas.
Shopia terkejut dan berucap " Tapi kan, vouchernya cuma buat dua orang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Dijaga Tuhannya
Teen FictionKisah Cinta anak remaja, yang tidak sengaja bertemu dengan merebutkan sebuah botol minum, dan kesan pertama yang mereka dapat adalah kesialan. Mereka akhirnya menjalin kasih selama beberapa tahun, hingga mereka selalu mendapatkan ujian menjelang p...