ayang, ini part sembilan

151 85 118
                                    

9. Resepsionis mode setan

Wait! Nggak ada bau busuk yang nikmat selain... duit. Aku bener?

•••

Mau cerita sedikit, Besttai.

Bener nggak, kalo manusia emang mudah berkata sebelum mencicipi kalimat yang dia keluarkannya? Bener! Good job. Terus, manusia emang menganggap semua... aktivitas orang disekitarnya terlihat mudah, tanpa tau bagaimana kalo berada di posisi si ‘dia’? Enggak seratus persen salah, itu bener delapan puluh persen Besttai, ygy? Lalu, manusia emang sering banget bilang ‘halah gitu aja ngeluh’ otak kau ngeluh! Padahal cuma nonton doang tanpa melihat dari segi perjuangan. Bacot! Aku mau ngumpulin manusia-manusia yang sering bilang, jadi resepsionis itu enak? Duduk-duduk doang, hanya ngedata orang, wajar... pasang raut ceria terus, orang pekerjaannya aja bisa dilakukan sambil goleran. Hei, sini! Baku hantam sama aku sekarang yok? Monyongmu kalo ngomong nggak ada beban!

“Bi, pesanan kamar 165 atas nama Kavi Admaja di cancel.”

“Yah... udah di chek-in padahal Na. Gue... ck, gue udah nurutin kehendak mas-nya untuk kamar best view, kehendaknya mau yang pool side disiapin, terus minta handuk murni hello kity limited edition dibikinin, katanya mau long stay berhari-hari. Ah! Capek gue Na di ghosting mulu sama customer. Coba tanya lagi sama Mas Kavi mungkin, nggak jadi cancel chek-in?

“Beneran lho ini, dia ngebatalin.”

“Yah... ” Nah, ‘kan? Enak kata kamu semua jadi resepsionis hotel? Aku baru pertama kali cari pengalaman yang kek gini, yang... nauzubillah! Remuk tulang aku. Aku mendesah pelan, selain pasrah yah, mau gimana lagi, perjuangan aku chekin kamar 165 sia-sia. Inilah yang namanya berusaha tapi... layaknya bubur yang basi yang nggak layak lagi, masa dimakan dengan senang hati? Malahan emosi Besttai! “Ngebatalin kepaksa! Tuh orang pasti berantem sama bokingan dia.” bisikku pelan yang langsung dicubit oleh... temen baru Besttai.

“Keselnya dipending, haram Bi.” katanya. Dia... Zelina Kejora, lebih tepatnya partner job. Orangnya mudah berbaur Besttai dipadukan sama aku yang kek setan begini, nggak menutup kemungkin kalo nanti jadi teman sefrekuensi. Sifatnya hampir sama dengan Ghea, keras kepala dan tentunya, attitudenya kalo ditempat kerja hanyalah berpura-pura. Nanti kalian tau saat jam istirahat tiba, gimana sikap Zelina. Cukup dengan tiga hari, aku mempu mengenali-mendekatkan diri dengan dia yang mengopen segala tindakanku yang kayak jin ini. Tenang Besttai, aku sadar diri kok. Nggak kayak kamu semua yang nggak sadar diri, udah dikode buat stop nggak ngejar lagi, eh malah lari hahaha.

Next! Aku sibuk sekarang, nggak ada waktu untuk ajak bercanda haha-hihi, nanti aja setelah pulang kerja, kalo inget... aku mau ajak kalian main tebak-tebakan tentang... tai mungkin, yang agak anti maenstrem dikit. Stop, kok panjang ceritanya? Sekarang, aku lagi disibukan sama layar komputer didepan, chek seluruh pelangan maupun mantan pelangan yang udah ketahuan. Anjir. Kenapa aku bisa ngomong kayak begitu? Ayolah, Besttai, ini dunia perhotelan selain khusus untuk bidang pariwisatawan, masa cowok modelan buaya, biawak, kucing muka dua nggak boleh nginep di sini... apalagi, you knowlah sama kata ‘muasin nafsu’ pasti gercep semua otaknya, yah, ‘kan? Masa, mau diajak ke sawah, bawah sawit, atas kelapa? Kan, nggak mungkin gitu. Kalo ada hotel bintang kelas lima ngapain enak-enakannya dipadang serangga ha? Pada ketawa nih, yakin aku.

Dan, untuk kesempatan tiga hari bekerja di Green El Hotel dari cabang perusahaan properti Gemma Vers yang dipimpin oleh papinya-ayang alias Dimas Margantara, banyak hal-hal negatif yang aku temuin di sini. Contohnya nih; jangan anggap yang punya suggar dady masih perwan! Big no Besttai! Emang sih tampang suggar dady itu bau-bau duit, jadi... yah tergantung para suggar baby nya sih, masa nolak dilempar duit segemplok sih? Aku yakin, itu tiap boking pasti nggak kurang dari sepuluh juta, mana gonta-ganti body montok betina. Hus! Gibah mulu perasaaan. Fokus Bi, fokus!

FriendgameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang