ayang, ini part sembilan belas

148 64 251
                                    

19. Tujuan dia apa sih?

Perlu ditanyakan, kenapa tiba-tiba mantan baik?

•••

Aku mau kasih pilihan pada Besttai-Besttaiku yang tersayang. Coba pilih seyuyur-yuyurnya dari lubuk hati paling terdalam, dan, jangan boong! Awas boong. Yang jujur... aku sumpahin kaya tujuh turunan. Seriusan!

Apa posisimu sekarang ini Besttai? Ingat, clue jawabannya tanpa usaha. Ngerti?

Jadi... inilah pilih-pilihannya;

1. Menunggu target peka,
2. Menunggu cinta bertepuk tangan bersama-sama,
3. Menunggu doi ngejemput kamu disaat mantan datang pas pulang kerja,
4. Menunggu diputusin,
5. Menunggu minta cepat-cepat dinikahin,
6. Menunggu masalah datang biar refresing mulut ke gebetan, atau...
7. Menunggu jadi sultan beneran?

30% pasti belum mengerti. Aku yakin-yakin aja nih, ¼ pasti pilih yang terakhir. Nga-ku! Udah aku bilangin, clue jawabannya, tanpa, usaha! Sengaja aku kasih opsi terakhir agak berbera dari opsi lainnya yang tentang, cinta.

Because.

Mikir nggak sih, kalo... ketauan banget boongnya? Disuruh milih jujur malah, nipu. Hey Besttai, pilihan ketujuh itu kamu tau nggak? Butuh usaha dulu, bukan ngehalu! Kalo kamu semua hanya sekedar menunggu tanpa bergerak. Sudahlah, lanjutin aja ngimpinya. Mau jadi sultan tapi kok keseharian mendep dikamar berjam-jam? Yakin, mau sukses tanpa ngubah sikap duluan?

Aku bener?

Balik lagi kepilihan. Dari opsi 1-6 kamu nggak perlu usaha. Emang sesuai judulnya ‘menunggu’ karena tergantung sikap crush kamu yang menanggapi opsi-opsi itu. Nggak percaya? Baca lagi coba.

Nah, ketauan, ‘kan tololnya dimana? Kamu sih, sekolah kok cuma jadi murid teladan. Iya, teladan—telat datang pulang duluan. Coba cari pengalaman, kek pacaran contohnya, biar hidup kamu-kamu semua berwarna, dan tau rasanya menanggapi sekaligus mencicipi kalimatku tadi. Bukan malah bermimpi, mana mimpinya jadi sultan nggak jadi kenyataan sampe sekarang. Bangun yuk, bangun. Nah lhooo, panjang aku curhat.

Next!

Eh btw, kamu semua nggak ada yang tanya aku gitu, mau pilih opsi yang mana tentang menunggu?

Nggak ada yah? Ah, pasti kamu semua malu bertanya? Aku maklumin. Biar seimbang, yang beri pertanyaan harus juga ngasi jawaban. Besttai, kamu semua nggak penasaran gitu sama jawaban aku? Daripada aku tunda-tunda dengan bercerita gaje yang mengejek kamu semua, mending langsung to the point aja yah, ‘kan? Ehehehem, emang pengertian banget aku jadi orang.

Skip!

Jadi... aku akan memilih, tarararam (udah kek Mashya and The Bear aja aku:)). Nomor tiga! Iya. Identik banget dengan kata ‘mantan’ bukan? Hoho, Dimas lagi ngapain sih, kok nggak nyampe-nyampe?

“Lo nunggu siapa By? Udah malem banget lho ini, mana nunggu sendirian di sini lagi? Kalo ada orang jahat gimana coba? Gue anterin pulang aja yah?”

Oke Besttai. Nggak perlu ditanggapi. Males!

Aku mengedarkan pandangan ke arah gerbang Green El Hotel. Ramai, tapi, nggak ada satupun orang yang bisa aku harapkan. Mataku yang cantik ini melihat jam tangan, pukul 22.53.

FriendgameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang