15. There are many thinks

14.7K 1.1K 71
                                    

"Kalian daddy pindahkan."

Revan dan Marvel sontak berseru heboh, sedangkan El hanya mengangguk, ia juga menyetujui keputusan itu.

Dimana dia dan Syasha pindah kesekolah milik keluarganya sendiri, yang di bawah pimpinan Azka, ayah kandung Marvel.

"Bisa ketemu adek gue terus!" seru Revan.

"Murid yang lain gimana?" sahut Marvel penasaran.

"Libur, tunggu renovasi dulu," jawab Raka seadanya. "El, sudah bilang pihak sekolah?"

"Hari ini dad, El langsung tanggungjawab kesekolah, mau lihat orang-orang suruhan El juga disana."

Raka mengangguk puas atas rasa tanggungjawab putranya. "Nanti malam ke markas utama, orang itu sudah daddy tangkap."

"Baik dad," jawab mereka bersamaan.

Raka akhirnya mengakhiri percakapannya dengan beranjak pergi dari ruang keluarga, meninggalkan putra-putranya yang sejak pagi tadi berkumpulberkumpul untuk menemui Syasha.

Saat Raka sudah pergi hingga tak terlihat, mereka di kejutkan dengan suara yang berasal dari belakang mereka. "Daddy dimana?"

Mereka menoleh singkat, sebelum kembali sibuk sendiri-sendiri, berbeda dengan Marvel yang langsung menjawab. "Baru pergi dari sini, mungkin ke kamar."

King diam sejenak, sebelum memutuskan duduk di samping Marvel lalu menyantap buah di meja.

"Lo abis kemana?" balik Marvel setelah tak ada jawaban lagi.

"Markas."

Marvel, El dan Revan sontak menoleh ke arah King.

"Ngapain?" tanya El sedikit penasaran.

King menghabiskan buahnya yang ada di mulut sebelum menjawab. "Lihat musuh lo."

"Terus?"

"Gak menarik."

El mengangkat alis sejenak, sebelum mengambil hpnya kembali dan bersikap tak peduli.

"Karena cewek ya?" tebak Revan.

King hanya angkat bahu, dia malas menjelaskan lebih panjang. Biar saja mereka tahu sendiri setelah melihat langsung.

"Ck, bikin penasaran aja anjir!"

***

"Jadi ini tante Bela," ujar Beby memperkenalkan.

Perempuan yang di beri panggilan 'tante Bela' hanya tersenyum geli melihat Syasha yang terus menerus bersembunyi di balik tubuh mommynya.

"Tante gak gigit kok, tante pengen lihat wajah kamu," ujarnya dengan nada sedih.

"Kamu belum tahu wajahnya?" tanya Mommynya terkejut membuat Syasha semakin ketar-ketir.

Bela menggeleng. "Dia ngasih kue coklatnya ke satpam."

"HAH?" Beby melotot tak percaya setelah mendengar pernyataan itu. "B-bukannya dia ngasih ke kamu langsung?"

"Nggak tuh," jawab tante Bela ikut bingung.

Beby sontak membalikkan tubuhnya agar bisa berhadap-hadapan dengan Syasha langsung. "Syasha, apa maksud ini? Kata kamu, kamu yang ngasih langsung?"

"Maaf mom," sesal Syasha yang masih menundukkan kepala.

"Mommy gak pernah ngajarin buat bohong loh," ucap Beby dengan nada yang lembut namun tegas.

"M-maaf."

Bela yang melihat itu merasa prihatin dengan Syasha. "Udah Beb, gak papa kok, lagian saat dia kesini kebetulan emang gak ada orang di rumah."

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang