Marvel dan Samuel sampai di rumah sakit, mereka baru saja akan melangkahkan kaki ke lobi rumah sakit namun siapa sangka, mobil sedan hitam tiba-tiba melaju cepat dan berhenti dengan decitan keras mengakibatkan mereka nyaris terserempet.
"Anjing!" umpat Samuel kasar.
Marvel pun tak kalah terkejut saat tubuhnya terhuyung kedepan. Mereka sangat tahu siapa pemilik mobil tersebut.
"Keluar anjing!" Marvel memukul keras kaca mobil itu.
Tidak kira-kira, saat orang didalam membuka pintu pun sangat cepat dan Marvel tak dapat menghindar saat kepalanya terpentuk kaca mobil.
"REVAN BANGSAT!"
"LO YANG BANGSAT, ANJING!" teriak Revan yang tiba-tiba murka.
Marvel langsung menonjok Revan keras, tak ingin kalah, Revan yang emosi pun langsung membalasnya tak kalah keras, kejadian itu dilihat segelintir orang didekat mereka. Para bodyguard sontak mendekati dan memisahkan mereka.
"Lo bisa nyetir gak sih?! Kita hampir ketabrak mobil lo!" Marvel sangat geram dengan Revan.
Nafas Revan memburu, matanya memerah seakan dia akan meledak sebentar lagi. Bodyguard sudah melepaskan mereka dengan memberi jarak di antara keduanya.
"Kenapa gak ada yang ngasih tau gue kalo Syasha sakit!"
Marvel tertawa sinis. "Orang kalo ngomong tuh dengerin! Gue udah sempet ngasih tau lo di mansion tadi."
"Lo segala sok modus ke kamarnya, padahal semua orang lagi pada sibuk di rumah sakit." Samuel menambahkan dengan seringai kecil.
"Sialan!" umpat Revan yang sangat menyesal.
"Tuan muda, jangan berantem di lobi. Nanti tuan Raka tahu bisa marah," lerai bodyguard yang tadi memisahkan antara persaudaraan tersebut. Mereka akhirnya menurut walau Marvel masih kesal dengan Revan, daddynya kalau sudah marah tak main-main dengan hukuman.
Kini mereka bertiga sampai didepan ICU, Revan melihat bagaimana El dan King terduduk lesu dengan pandangan kosong.
Revan segera berjalan cepat kearah pintu. Ia melihat bundanya yang memegang alat berat yang biasa dipakai untuk menormalkan alat jantung. Revan tak tahu pasti namanya, tapi ia yakin. Jika bundanya memakai alat itu, kemungkinan adiknya memang sedikit parah.
"Gue kira udah selesai," gumam Marvel sangat lemas. Dia duduk di samping El.
"Padahal kita telat dateng," sambung Samuel.
King mendongak, menatap satu persatu saudaranya dengan mata yang merah.
"Kalian udah bilang ke mereka?" tanya King.
Samuel mengangguk. "Kakek, besok datengnya."
King diam sejenak, lalu tangannya mengambil ponsel dan mencari nama mommynya.
Drrrtt...
"Hallo sayang? Ada apa? Mommy masih dijalan, princess udah siuman kan?"
Bahkan bunda belum keluar dari ruangan, batinnya kelu.
"Mommy besok aja ke sininya, tidur di mansion dulu, udah malam, disini biar kita aja nungguin Syasha." Pasalnya kini sudah jam sebelas malam, tiga jam mereka menunggu Syasha yang tengah didalam ICU.
Raka pun sudah bulak-balik untuk mengecek putri dan istrinya yang tengah di keadaan tak baik.
Suara mommy disebrang sana tiba-tiba bergetar. King menghela nafas berat saat tak sengaja mendengar isakan sang mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syasha (Sudah Terbit)
Non-Fiction(Follow because private) Saran, mumpung masih lengkap, mending baca. Sebelum di hapus untuk terbit. *** Syakila Ratu Anderson, seorang gadis yang terlalu indah untuk menjadi manusia. Dia mempunyai 1 abang kandung dan 4 abang sepupu laki-laki yang b...