45. Drunk or Drinking milk?

6.4K 994 152
                                    

"ELLLL!"

El menoleh saat teriakan Dafa terdengar, aslinya terangkat, mendengus malas saat melihat Dafa yang bahkan belum sampai satu meter di dekatnya.

"Ell!"

El berdehem, fokus dengan ponselnya yang tengah menampilkan room chat grup keluarganya.

Brugh.

Tiba-tiba saja suara pintu terdengar keras di atas, mereka sontak mendongak lalu terkejut saat melihat Fian tiba-tiba terjerembab ke lantai. Meringis.

Di susul tiga gadis yang menatapnya sengit sambil berkecak pinggang. "MASIH BELUM NGAKU?!" geram Dinda.

"Gue gak ngintip kalian astagaa!"

"TERUS KALO BUKAN NGINTIP APA NAMANYA?!"

"Tidur! Gue mau TIDUR!"

Arga, Celo dan Dafa langsung menyemburkan tawanya ngakak. Mereka bisa melihat kemarahan tiga gadis itu yang berfikir Fian akan mesum pada mereka.

"Lo pikir kita cewek bego yang bisa lo bohongin? Hah?!" kesal Manda. Dia benar-benar tak habis pikir kemunculan Fian yang ada di kamar mereka.

"Gue gak tau anjir! Gue niat mau tidur, gak lebih!" bela Fian yang sudah berdiri.

Yuni berdecak sinis. "Kalo Lo Dewa sih gue ayo-ayo aja, lah ini?"

"El aja bukan!" timpal Dinda, sewot.

Sedangkan Manda melongo. "Orang tua gue aja bukan!" Manda ikut-ikutan.

Cowok-cowok yang di bawah terus menyaksikan drama mereka, Dafa sudah sakit perut karena tertawa terus, sedangkan Celo sudah menutup wajahnya tak kuat dan membiarkan permainannya tak selesai, sedangkan sisanya tertawa biasa.

"Terus gue harus gimana, gue gak sengaja anjir!"

Yuni mendesis. "Lo udah peluk-peluk gue yang baru tidur!" kesal Yuni, didengar mereka.

"Gue kira guling," Fian mengangkat tangan. "Oke gue salah, gue minta maaf."

Manda berdecak, walaupun dia tidak di apa-apain, dia cukup kesal karena sebelum tidur hanya menyisakan tanktop nya, dan Fian sempat melihat itu saat masih di dalam.

"Udah-udah, gue gak kuat," kekeh Dafa sambil menggelengkan kepalanya.

"Lagian bisa-bisanya si Fian yang jomblo langsung tancep tiga cewek," timpal Arga.

"Gak bakal Yun, dia masih kaku."

Mereka tertawa lagi.

Yuni akhirnya turun ke lantai pertama, diikuti Dinda dan Manda. Wajah mereka masih masam.

Lalu Fian hanya meringis memandang tiga cewek itu yang masih marah. Sungguh, kalau ingin tahu mereka seperti apa.

Seperti, singa betina ngamuk!

"Kampret, perut gue sempet di elus-elus! Gue kira mimpiin Dewa malah kecebong yang muncul."

Daf, Celo dan Arga sontak tertawa.

"Parah, Dewa jadi objek mimpi basahnya Yuni!" seru Arga.

Dewa diam, membiarkan Yuni duduk disebelahnya. "Wa, Lo gak mau hapus jejak temen lo?" tawar Yuni. Dia sudah biasa terlihat murah di depan Dewa.

"Gak."

"Awas nyesel."

Manda dan Dinda duduk bersebelahan, lalu mata Manda berkeliling ke sekitar, mencari sesuatu yang hilang. Dan pikirannya tiba-tiba membatu, seperti benar-benar ada yang hilang. Lalu seperkian detik dia tersadar.

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang