Prolog

21.9K 1.2K 66
                                    

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jaehyun

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taeyong

Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Jung

•••

"Kau kembali?"tanya Jaehyun, menatap lelaki dihadapannya yang sedari tadi menunduk.

"J-jae, maafkan aku..."

"Semudah itu kau meminta maaf?"tanya Jaehyun.

"Dimana hati nurani mu saat kau meninggalkan Mark didepan pintu rumahku? Bagaimana perasaan mu ketika kau meninggalkan ku begitu saja? Padahal aku bisa saja bertanggung jawab atas perlakuan ku pada mu."ujar Jaehyun, mata elang itu menatap tajam lelaki dihadapannya.

Tubuh lekaki itu bergetar, menahan isakannya. "Tidak bisa kah kau beri kesempatan untuk menjelaskan semuanya?"lirih Taeyong.

Jaehyun berdecak kecil, ia berdiri dari duduknya dan mendekati Taeyong. "Memberimu kesempatan untuk menjelaskan kepergian mu dengan lelaki sialan itu?"tanya Jaehyun.

Jaehyun terkekeh kecil, namun kemudian raut wajahnya kembali berubah menjadi dingin. "Kau, ibu macam apa yang meninggalkan anakmu demi lelaki lain Lee?"tanya Jaehyun.

"Jaehyun, aku pergi bukan karna Jong-"

"Jangan menyebut namanya saat sedang bersamaku, Lee!"bentak Jaehyun.

Taeyong tersentak, bahkan ia mundur beberapa langkah karna terkejut. "Maaf..."lirih Taeyong.

Rahang Jaehyun mengeras, kedua tangannya mencengkram bahu Taeyong. Hingga terdengar suara ringisan dari lelaki cantik itu.

"Kau mempunyai otak yang cukup pintar, tapi kenapa hanya gara gara lelaki itu otakmu menjadi bodoh seperti itu?"tanya Jaehyun penuh penekanan.

"Kau, kau tidak tahu jika Mark selalu menangis disetiap malam hanya karna ia menginginkan seorang ibu. Ia harus selalu tersenyum kala teman teman disekolahnya memamerkan kemesraan antara seorang anak dan ibu. Dan kau, kau tidak tau betapa perihnya Mark kala ia dibully hanya karna tidak mempunya ibu."jelas Jaehyun, cengkraman itu semakin kuat membuat Taeyong memegang tangan Jaehyun.

"Sakit Jae.."

"SAKITMU TIDAK SEBANDING DENGAN RASA SAKIT MARK SIALAN!"bentak Jaehyun, tanpa sengaja ia mendorong Taeyong hingga lelaki itu terjatuh.

"KU TANYA SEKALI LAGI, DIMANA HATI NURANI MU KETIKA KAU MELAKUKAN ITU?! APA KAU TIDAK MEMIKIRKAN KONSEKUENSI SELANJUTNYA?! BERI TAHU AKU, APA YANG SUDAH LELAKI SIALAN ITU BERIKAN PADA MU, HINGGA KAU BERANINYA MENINGGALKAN AKU DAN MARK!!"teriak Jaehyun, tangannya itu membanting vas bunga yang berada dimeja. Hingga pecahan kaca tercecer dimana-mana.

"Jawab aku sialan!"bentak Jaehyun.

Taeyong yang mendengar bentakan Jaehyun pun memejamkan matanya, ditemani air mata yang turun deras mengalir di kedua pipinya. Bahunya bergetar hebat, bahkan ia tak berani mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Jaehyun.

"Jae...aku tau jika aku adalah ibu yang buruk untuk Mark. Tapi mau bagaimana pun Mark adalah anakku, darah dagingku juga, beri aku kesempatan untuk menebus semua dosaku padamu dan juga Mark."lirih Taeyong, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah Jaehyun.

Jaehyun memalingkan wajahnya kala Taeyong mendongakkan kepalanya, ia tak kuat melihat wajah Taeyong yang sembab. Namun bagaimana lagi? Ia terlalu emosi mengingat kejadian itu, dimana Taeyong meninggalkannya tanpa alasan.

"Benar, kau memang harus menebus dosamu pada ku dan Mark. Bagaimana jika aku membunuh mu?"tanya Jaehyun, ia berjongkok dan memegang dagu Taeyong.

Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali, ia menundukkan kepalanya.

"Mark, aku memang ibu yang buruk bagimu. Apa masih pantas jika kau memanggilku dengan sebutan mommy? Bahkan aku tidak ada disampingmu saat teman-temanmu itu membullymu."batin Taeyong.

Taeyong mendongakkan kepalanya, bibirnya tersenyum tipis. "Lakukan jika itu bisa memaafkan ku."lirih Taeyong.

"Bunuh aku, Jae."Isak Taeyong.

"Jika perlu, bunuh aku dihadapan Mark sekarang juga."lanjutnya.

Jaehyun mengepalkan tangannya kuat mendengar ucapan Taeyong. "Memang, aku akan membunuhmu dihadapan Mark. Agar ia tahu, ibunya yang buruk ini pantas untuk mati."desis Jaehyun.

Taeyong memejamkan matanya erat, tangannya bergetar hebat. Dengan berani ia menatap wajah Jaehyun, Taeyong merindukan wajah damai Jaehyun. Bukan seperti ini, terlihat sangat dikuasai oleh iblis kemarahan.

Tubuh Jaehyun menegang kala Taeyong memeluknya secara erat, lelaki cantik itu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jaehyun. Tangannya mengalung dileher Jaehyun, memeluknya sangat erat. Seolah-olah jika itu adalah pelukan terakhir mereka.

"Aku tau aku salah, maafkan semua kesalahan ku Jae. Aku akan menebus dosaku pada kalian, sekali pun itu adalah nyawaku sendiri. Lakukan jika membunuh ku bisa membuat kalian memaafkan ku, aku rela itu."ucap Taeyong diiringi tangisannya itu.

Jaehyun memejamkan matanya, setetes air mata jatuh mengenai baju Taeyong. Tangannya dengan perlahan membalas pelukan itu, sama halnya dengan Taeyong, Jaehyun menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Taeyong.

"Aku mencintaimu."lirih Taeyong.

"Jika saja ada kesempatan kedua untuk memperbaiki ini semua, akan ku pastikan jika aku tak akan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Aku benar benar menyesal Jae..."Isak Taeyong.

"Sebelum kau membunuhku, satu hal yang harus kau tau. Aku meninggalkan kalian bukan karna lelaki itu, tapi aku terpaksa karna aku ingin mencapai cita citaku. Masalah Jongin, ia hanya membantuku, bagaimana mungkin aku menjalin hubungan dengan suami orang, Jaehyun?"lirih Taeyong.

Jaehyun melepaskan pelukan itu, ia menatap Taeyong dengan tatapan yang susah diartikan. "Apa maksu-"

"Mommy, Daddy!"

•••

LOVE ME BACK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang