"Mommy! Daddy!"
Keduanya menoleh ke asal suara, terlihat Mark dan Jeno berdiri didepan pintu dengan Lucas yang berada dibelakangnya. Lelaki tinggi itu menatap aneh kekacauan yang terjadi diruangan hyungnya itu, ia memberi kode pada Jaehyun seolah bertanya ada apa. Sedangkan Taeyong, buru-buru ia menghapus air matanya dan berdiri. Melihat itu, Jaehyun langsung ikut berdiri.
"Mark, Jeno..."
Senyuman keduanya luntur ketika melihat wajah sang ibu yang sembab dikarenakan habis menangis, keduanya itu langsung berlari dan memeluk kaki Taeyong masing-masing. Taeyong menunduk dan tersenyum, ia berjongkok kembali mensejajarkan tingginya dengan Mark dan Jeno.
"Mommy habis menangis ya?"tanya Mark, sedangkan Jeno ia menghapus lelehan air mata yang mengalir dikedua pipi Taeyong.
"Tidak, mommy tadi menguap dan mengeluarkan air mata."jawab Taeyong, ia terkekeh kecil.
Melihat itu, keduanya menatap Taeyong tak percaya. Mereka langsung menoleh ke Jaehyun, keduanya menatap tajam sang ayah.
"Daddy!"
Jaehyun tersentak mendengar teriakan kedua anaknya itu, belum lagi wajah mereka yang terlihat galak namun lucu bagi Jaehyun itu menatap dirinya dengan cara memicingkan matanya.
"Y-ya?"
"Apa yang sudah daddy lakukan pada mommy?! Kenapa mommy sampai menangis, huh?"tanya Mark, setelah mengatakan itu ia kembali menoleh Taeyong. Mengusap kepala sang ibu dan tangan mungilnya itu menepuk bahu Taeyong pelan.
Sedangkan Jeno, ia langsung pindah posisi. Ia berdiri menghalangi Mark dan Taeyong dibelakang. Si kecil berkacak pinggang sambil menggelengkan kepalanya, membuat Taeyong yang melihatnya melongo sendirian. Sedangkan Lucas, ia hanya bisa terdiam sesekali mengerjapkan matanya melihat pertunjukan gratis didepannya ini.
"Daddy tidak melakukan ap-"
"Lalu kenapa mommy dengan daddy sampai telduduk dilantai?"potong Jeno cepat.
"I-itu karna daddy-- karna daddy berma-"
Jeno mengulurkan tangannya itu, memberi tanda stop pada sang ayah untuk berhenti berbicara. Jeno menggelengkan kepalanya kembali, ia menatap Jaehyun datar. Tangan mungilnya bergerak memberi kode pada Jaehyun untuk mendekat, melihat itu Jaehyun langsung merendahkan tubuhnya sebelum--
"Ya Tuhan Jeno! Lepaskan daddy mu itu!" Taeyong melototkan matanya ketika Jeno menjewer telinga Jaehyun, bahkan Jaehyun sempat meringis kecil karena jeweran anaknya itu tidak main-main meski masih kecil.
Jeno berdecak malas. "Diam mommy! Daddy sudah membuat mommy menangis, maka daddy pantas mendapatkan hukumannya."ucap Jeno.
Mark yang melihat itu tertawa puas hingga gigi kecilnya itu terlihat, ia bertepuk tangan heboh. "Nono ayo menyelah jangan semangat!"teriak Mark antusias, membuat Lucas yang sedang memvideokan kejadian barusan pun mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Mark.
"Terbalik Mark. Harusnya ayo semangat jangan menyerah." Lucas menggelengkan kepalanya itu, membuat Mark menoleh dan tertawa renyah.
Pandangannya kembali pada sang adik yang masih senantiasa menjewer telinga sang ayah, sedangkan sang ibu berusaha melepaskan jeweran itu.
"NONO AYO GUNAKAN OTOTMU ITU NONO!"teriak Mark heboh, bahkan si kecil sampai meloncat-loncat kegirangan. Hal itu membuat Jeno yang mendengarnya semakin semangat.
"Daddy! Lasakan kekuatan otot Nono ini!"teriak Jeno, si kecil langsung memutar jeweran itu membuat Jaehyun meringis keras.
"Arghh! Sayang anakmu!"teriak Jaehyun frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Historia Corta[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...