Lamunan keduanya buyar ketika suara bocil mengejek mereka, Lucas-- terutama Jaehyun menoleh ke asal suara. Dimana suara itu adalah suara Mark dan Jeno, mereka menjulurkan lidahnya dengan kedua tangan mungilnya yang disimpan dikedua telinganya masing-masing. Jaehyun mengernyit melihat kedua anaknya itu.
"Yaaaa, daddy kalah dari kami. Wleekkk..." Lidah si kecil kembali menjulur, membuat Jaehyun yang melihatnya mendadak kesal.
"Taeyong-- hamil?"gumam Jaehyun, sebelum akhirnya ia melototkan matanya. Buru-buru ia keluar dari ruangannya dan lari mengejar Taeyong.
Bahkan Jaehyun sampai berteriak, tak menghiraukan tatapan para karyawannya yang memberikan ekspresi berbeda-beda. Dari kejauhan, Jaehyun bisa melihat Taeyong yang berjalan.
"Taeyong!"teriak Jaehyun, membuat Taeyong yang sedang berjalan pun membalikkan badannya.
"Apa?!"sahut Taeyong galak ketika ia melihat Jaehyun sudah ada dihadapannya.
Tatapan yang Taeyong berikan pada Jaehyun membuat sang empu meringis. Kini keduanya menjadi pusat perhatian, bahkan para karyawan memperhatikan mereka.
"Kau hamil?"tanya Jaehyun, Taeyong yang mendengar itu memutar bola matanya malas.
"Tidak, perutku buncit karna aku sudah lama tidak buang air besar."jawab Taeyong malas.
"Aku serius."
Taeyong mendengus pelan. "Iya, aku hamil dan anak yang ada di perutku ini adalah hasil spermamu sialan!"ucap Taeyong kesal, entah kenapa melihat wajah Jaehyun saat ini tiba-tiba membuatnya kesal.
"Itu anakku?"tanya Jaehyun polos, ia menunjuk perut Taeyong yang kini mulai membuncit.
"Bukan, ini anak Harry Potter."jawab Taeyong santai.
Jaehyun tiba-tiba memasang wajah kesalnya itu. "Ck, kau bilang tadi jika itu adalah anakku, kenapa sekarang jadi anak Harry Potter? Kapan kau bertemu dengannya? Dan juga dimana kau melakukan hubungan it-" Ucapan Jaehyun terhenti ketika Taeyong menaruh telunjuknya didepan bibir Jaehyun.
"Cerewet sekali kau, tua."cibir Taeyong.
Jaehyun membulatkan matanya. "Aku tidak setua itu!"ucap Jaehyun tak terima.
Taeyong mencibir kembali sebelum akhirnya ia menatap Jaehyun dari atas hingga ke bawah, Jaehyun yang ditatap seperti itu pun mengernyitkan dahinya.
"Kenapa?"tanya Jaehyun.
Taeyong menggelengkan kepalanya sambil berdecak pelan. "Apakah benar jika lelaki dihadapanku sekarang ini adalah ayah dari anakku?"tanya Taeyong, ia memasang wajah dramatisnya itu. Membuat Jaehyun membulatkan matanya tak terima atas ucapan Taeyong barusan.
"Kau sudah ingat saat malam itu?"tanya Jaehyun.
"Apa?"
"Jadi hasil cinta satu malam kita berhasil?"tanya Jaehyun, ia menarik ujung bibirnya samar.
"Yak! Cinta satu malam bom nuklir meledak di rumahmu Jaehyun."kesal Taeyong, tapi jika dipikir-pikir perkataan Jaehyun ada benarnya.
Woah, Jaehyun hebat juga ya, batinnya. Dengan sekali tembak saja, spermanya berhasil berubah menjadi dua garis biru.
"Aku hebat kan? Dengan sekali tembakan saja, spermaku sudah berubah menjadi anak."ucap Jaehyun sombong, membuat Taeyong yang melihatnya memasang wajah ekspresi seperti ingin muntah.
"Kau kenapa? Apa anak kita mengganggu mu?"tanya Jaehyun repot, hal itu membuat Taeyong mengernyitkan dahinya.
"Apa maksudmu? Kau tidak mengerti jika aku sedang akting muntah?"tanya Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Storie brevi[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...