"TAEYONG!!"
Jaehyun terbangun dari duduknya dengan nafas yang tersengal-sengal, keringat yang membanjiri wajahnya itu membuat ketakutannya semakin terjadi. Jaehyun memejamkan matanya erat, perlahan mata itu kembali terbuka. Jaehyun mengelilingi kamar ini-- ia terdiam ketika dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.
Bukankah semalam--
Flashback on
Brugh
"Bodoh!"
Jaehyun terjatuh ke bawah ketika seseorang memukulnya dari belakang, ia mendongakkan kepalanya dan melihat temannya itu menatapnya malas.
"Sedang seperti ini saja kau tergoda, dasar lemah."cibir Mingyu.
Yap, lelaki itu adalah Mingyu. Orang yang ditelfon oleh Jaehyun tadi, untungnya Mingyu tidak jauh dari tempat bar yang Jaehyun datangi. Hanya membutuhkan waktu 10 menit saja ia sudah sampai, namun ia terkejut ketika melihat Jaehyun yang bercumbu dengan seorang jalang.
Ohoo, tidak semudah itu melakukan sesuatu dengan Jaehyun. Dengan gerak cepat Mingyu memisahkan keduanya, tanpa banyak lama ia membawa Jaehyun keluar. Meninggalkan perempuan itu menggerutu kesal.
Dengan susah payah Mingyu membopong tubuh berat Jaehyun, dan mengantarkannya ke rumah. Dan kebetulan Lucas berada dirumah Jaehyun, katanya sedang menjaga Mark.
"Kakak mu sangat bebal, untung saja aku datang lebih cepat."ujar Mingyu, Lucas yang melihatnya langsung membantu membopongnya dan membawanya ke kamar.
Setelah itu, mereka berdua meninggalkan Jaehyun yang tertidur lelap.
Flashback off
Jaehyun menggelengkan kepalanya, untung saja ia ingat semalam. Oh tak lupa, Jaehyun harus berterimakasih pada Mingyu. Meski pun lelaki itu menyebalkan, tapi ia tetap harus berterimakasih.
Pikiran Jaehyun kembali melayang pada Taeyong, ia menghembuskan nafasnya pelan. Memundurkan tubuhnya hingga bersandar pada dashboard.
"Sebenarnya kau kenapa, Taeyong?"gumam Jaehyun.
"Kau pergi begitu saja tanpa alasan, dan ini adalah yang kedua kalinya."lirih Jaehyun.
Suara pintu terbuka berhasil membuat Jaehyun membuka matanya, disana ada Mark yang menutup pintu kembali. Si kecil berlari ke arahnya, tidak lupa dengan baju tidur semangkanya dan bye bye fever dikeningnya itu.
"Daddy..."rengek Mark.
Jaehyun yang mendengarnya tersenyum tipis, tidak apa. Setidaknya untuk sekarang ia mempunyai Mark, anaknya dengan Taeyong.
Jaehyun mengangkat tubuh Mark dan mendudukkannya dipangkuan. "Kenapa?"tanya Jaehyun.
Mark menatap Jaehyun dengan wajah lesu, matanya itu mulai berkaca-kaca dengan bibir yang menukik ke bawah. "M-mommy... Malkeu ingin mommy hiks..."
Pecah sudah tangisan Mark yang ia tahan sedari tadi, Jaehyun yang mendengarnya langsung terdiam. Namun tak lama kemudian ia tersenyum. "Mark merindukan mommy?"tanya Jaehyun, ibu jarinya itu terulur untuk menghapus air mata Mark yang turun deras mengalir dikedua pipinya.
"Sabar sebentar ya? Daddy sedang usaha menemukan mommy mu itu dengan adikmu, setelah Daddy menemukannya Daddy janji akan membawa pada Mark, okay jagoan?"ucap Jaehyun.
Mark yang mendengarnya mengangguk dengan bibir yang mencebik. "Daddy tidak boleh belbohong."isak Mark, ia menyandarkan kepalanya itu pada dada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk, ia memeluk tubuh kecil Mark. Mengusap punggung anaknya itu, setetes air mata jatuh mengenai kepala Mark. Sesak, itu yang dirasakan Jaehyun sekarang. Rasanya ia ingin mati sekarang juga, namun tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...