Jaehyun dan seorang pria kecil disampingnya itu berjalan menuruni tangga untuk menuju ke meja makan, sesekali ia menimpali ocehan anaknya itu yang terkesan absurd. Sesampainya dimeja makan, Jaehyun mengangkat tubuh anaknya untuk duduk dan diikuti oleh dirinya yang duduk disampingnya.
"Daddy, Malk hali ini akan pulang ke lumah glandma. Apa boleh?"tanya anaknya itu, Mark Jung.
Jaehyun yang akan menyuapkan nasi pun terhenti dan menoleh ke anaknya. "Mendadak seperti ini?"tanya balik Jaehyun, dan diangguki oleh Mark.
"Kata glandma, disana sedang banyak semangka. Malk mau dad, boleh ya ya?"pintanya dengan nada lucu. Aishh, Jaehyun yang melihatnya tak bisa menolak. Tanpa lama ia menganggukkan kepalanya.
"Berarti nanti daddy tidur sendiri?"tanya Jaehyun.
"Kan sudah Malk bilang, kenapa tidak mencali istli saja dad."jawab Mark, Jaehyun yang mendengarnya sontak tersedak.
"Mark, kau diajarkan oleh siapa?"tanya Jaehyun.
Mark yang mendengarnya terkikik kecil, ia mengetuk dagunya seolah sedang memikir. "Eungg, uncle Lucas!"jawabnya antusias, Jaehyun yang mendengarnya menaikkan satu alisnya.
"Uncle Lucas? Dia bilang apa saja padamu?"tanya Jaehyun.
"Uncle Lucas bilang, "Malk, suluh daddy mu itu untuk mencali istli sekaligus ibu buatmu." begitu dad."jawab Mark.
"Lucas sialan."umpat Jaehyun.
"Habiskan makananmu cepat, sudah siang."ujar Jaehyun tegas, dan diangguki oleh Mark.
•••
Jaehyun bertos ria dengan Mark didepan sekolahnya itu, banyak sepantaran Mark yang diantarkan oleh orang tua mereka. Termasuk dirinya. Jaehyun tersenyum tipis dan mengusap kepala anaknya itu, jika dilihat Mark memang sangat kekurangan kasih sayang seorang ibu.
Namun beberapa kali ia selalu menguatkan hatinya untuk mencari kekasihnya itu yang sekaligus ibu kandung Mark untuk mengajaknya kembali. Persetan jika ia tahu kekasihnya itu sudah menikah, ia akan merebutnya secara paksa.
"Mollkiiiii!!"
Mark dan Jaehyun menoleh ke asal suara, terlihat seorang anak kecil gembul berlarian menghampiri mereka.
"Echaniii!"teriak Mark.
Jaehyun berdiri dari jongkoknya, ia melihat bagaimana interaksi Mark dan bocah gembul yang bernama Haechan itu berpelukan. Jaehyun yang melihatnya terkekeh geli, anaknya itu terlihat sangat bucin pada Haechan. Dasar bocah.
"Jung."
Jaehyun menoleh ketika dipanggil, itu adalah Jonhnny. Ayah dari Haechan, dan disampingnya adalah Ten. Pasangan Johnny atau ibu Haechan.
"Hm."dehem Jaehyun.
"Selamat pagi, Jaehyun menyebalkan."sapa Ten, tersenyum mengejek.
Johnny yang melihatnya sudah tidak heran, Ten dan Jaehyun bagaimana kucing dan tikus. Tidak pernah akur, namun ia tau keduanya saling menyayangi bagaimana seorang kakak dan adik.
"Pagi, Ten cerewet."sapa balik Jaehyun.
Ten melototkan matanya tak terima, ia bersiap untuk mengeluarkan kata-kata namun Johnny mengusap punggung tangannya.
"Jika ingin beradu mulut, nanti saja ya dikantor."lerai Johnny, Ten yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya sebal.
"Oh iya, aku sudah menyiapkan data-data untuk pemilihan sekretaris baru untukmu."ujar Johnny, mengalihkan pandangannya pada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk cepat. "Kita bicara saja nanti dikantor."balas Jaehyun, tatapannya beralih pada Mark dan Haechan.
"Mark, daddy berangkat kerja dulu ya? Nanti pulang tunggu sampai grandma menjemputmu, okay?"ucap Jaehyun.
"Okay dad."
Johnny mengerutkan keningnya. "Mark akan ke rumah uncle Yunho?"tanya Johnny, dan diangguki oleh Jaehyun.
"Oh ya sudah, ayo kita ke kantor."ajak Johnny.
"Kantor matamu, antarkan aku ke butik terlebih dahulu tuan Seo."gerutu Ten.
Johnny terkekeh kecil dan mengangguk. "Jung, aku akan mengantarkan istriku terlebih dahulu ke butik. Nanti aku akan ke ruangan mu."ucap Johnny, dan diangguki oleh Jaehyun.
Kini Jaehyun menatap kepergian Johnny dan Ten, sesekali mereka berdua terlihat bercanda. Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan, ia memutari mobilnya dan masuk ke dalam.
"Aku harus mencarimu kemana lagi?"gumam Jaehyun.
"Pulanglah, aku dan Mark butuh dirimu. Aku mohon..."lirih Jaehyun.
•••
Brak
"Cari data calon sekretaris mu yang paling menarik dimatamu, Jae."
Jaehyun mendongakkan kepalanya menatap Johnny, ia mengambil beberapa map yang berisi data data calon sekretarisnya itu. Satu persatu ia membaca map itu, banyak yang melamar untuk menjadi sekretarisnya.
Baru akan membalikkan halaman, Jaehyun menghentikan kegiatannya itu. Matanya terfokus pada foto calon sekretarisnya, ia mengerutkan keningnya. Ia terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya beralih pandangan pada Johnny.
"Lee Taeyong."
Johnny yang sedang mengupas buah pun terhenti dan mengangkat satu alisnya. "Seperti tak asing-- Tunggu sebentar, Lee Taeyong? Bukankah itu?" Johnny menatap Jaehyun penuh pertanyaan.
Jaehyun menyeringai kecil, ia menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Ya, dia yang selama ini aku cari John."ujar Jaehyun.
"Lalu, rencanamu selanjutnya?"tanya Johnny.
"Panggil dia besok, dan segera lakukan interview."ujar Jaehyun.
"Secepat itu?"tanya Johnny.
Jaehyun terkekeh kecil. "Ingin melakukan sebuah permainan yang menarik?"tawar Jaehyun, menaikkan satu alisnya itu.
Johnny mengerutkan keningnya. "Apa itu?"tanya Johnny.
"Come here, i'll tell you."
•••
TBC
Tipis tipis aja dulu ya hehe.
Jangan lupa votmenya ya^^Next part :
"Mark, ayo pulang."ajak Jaehyun.
"Tidak mau. Kata uncle Lucas, Mark tidak boleh pulang sebelum daddy membawakan ku mommy."tolak Mark.
Jaehyun terdiam, didalam hatinya ia mengumpati Lucas, adik sialannya itu. Jaehyun berdiri dari jongkoknya, ia berjalan ke arah tangga.
"Jung Lucas, kemari kau!"teriak Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...