"Mommyyy!!"
Jeno berlari dengan tertawa menghampiri ke arah Taeyong yang sedang menonton tv diruangan tamu. Taeyong yang melihat itu hanya diam, namun ujung bibirnya terangkat menunjukkan sebuah senyuman manis ketika melihat sang anak bersusah payah naik ke atas sofa.
"Tidak bisa?"tanya Taeyong, matanya terus melihat Jeno yang berusaha sekuat tenaga untuk bisa sampai ke atas sofa. Tangan mungilnya menahan berat tubuhnya, sedangkan satu kakinya sudah berada diatas sofa satu.
"Huaaaa mommy...."teriak Jeno, membuat Taeyong sontak tertawa. Belum lagi melihat wajah Jeno yang sangat menggemaskan.
Taeyong mengangkat tubuh Jeno untuk didudukkan di sofa, tepatnya disamping dirinya. Kemudian Taeyong kembali memfokuskan dirinya pada tv didepan. Jeno yang melihatnya hanya bisa diam, sesekali ia melihat sang ibu yang sedang fokus menatap pemandangan didepannya.
Taeyong sadar, jika sang anak terus-terusan melihat ke arahnya lalu kemudian ke arah tv. Sampai akhirnya Taeyong tidak bisa menahan senyumnya lagi melihat kelakuan anaknya yang sangat menggemaskan.
"Ada apa Jeno-ya?"tanya Taeyong.
Jeno yang ditanya seperti itu hanya bisa menyengir, memperlihatkan deretan gigi mungilnya. "Mommy..."panggil Jeno, si kecil merangkak untuk duduk dipangkuan Taeyong.
Tangan mungilnya mengelus perut Taeyong. "Apakah dede bayi disana baik-baik saja?"tanya Jeno.
Taeyong terkekeh kemudian mengangguk. "Hm, tentu saja baik. Karena para hyungnya menjaga dengan baik."jawab Taeyong, ia mencubit gemas hidung Jeno.
Jeno tersenyum menggemaskan, membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. Taeyong yang melihatnya memicingkan matanya. "Hyung mu kemana?"tanya Taeyong.
"Malkeu hyung tidak ada."jawab Jeno, ia menggelengkan kepalanya ribut.
"Kemana?"tanya Taeyong.
"Tidak tau, tadi Nono melihat Malkeu hyung dan daddy kelual."jawab Jeno.
Taeyong mengerutkan keningnya. "Lalu Jeno tidak ikut?"tanya Taeyong lagi.
Jeno menggeleng. "Tidak mau, Nono ingin disini saja dengan mommy."jawab Jeno, yang kemudian dihadiahi kecupan ringan dipipi sang ibu.
Taeyong membulatkan matanya, tak lama kemudian ia tertawa. "Nono sudah makan?"tanya Taeyong, ia merapihkan rambut anaknya yang sedikit berantakan oleh keringat.
"Sudah mommy, tadi disuapi oleh daddy."jawab Jeno, dengan pelan ia menyenderkan kepalanya pada dada sang ibu.
Taeyong yang melihatnya hanya diam, ia mengelus punggung sikecil. Namun Taeyong bisa merasakan pergerakan Jeno yang tidak bisa diam. "Anak mommy, ada apa, hm?"tanya Taeyong.
Jeno menegakkan tubuhnya kembali, ia menatap wajah sang ibu.
"Nyenyen."
Taeyong mengkerutkan keningnya. "Nyenyen?"tanya Taeyong, yang diangguki oleh Jeno.
"Nyenyen mommy."
"Umur berapa emang?"tanya Taeyong.
"Lima."jawab Jeno dengan menunjukkan jari-jari kecilnya tiga.
Melihat itu Taeyong tertawa kecil, mulut dan tangan memang tidak bisa diajak kerja sama. "Kalo udah umur lima enggak boleh nenen, Jeno-ya."ucap Taeyong.
Jeno yang mendengarnya sontak mengerucut bibirnya sebal, bahkan si kecil memainkan ujung baju Taeyong.
"Kalo umur satu boleh nenen."ucap Taeyong, membuat Jeno mendongakkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...