Taeyong menatap wajah anaknya yang sedang tertidur pulas, tangannya terulur untuk menghapus keringat yang membanjiri wajahnya itu. Haechan baru saja dipindahkan ke kamar sebelah oleh Ten, dan sekarang diganti oleh dirinya yang berbaring disamping Jeno--anaknya.
Tangan mungilnya itu melingkar di pinggang Taeyong, mulut mungilnya bergerak pelan membuat Taeyong tersenyum gemas. "Maafkan mommy Jeno, karna sudah memisahkan mu dengan daddy dan juga hyung mu."ujar Taeyong.
Dengan pelan ia melepaskan tangan Jeno dari pinggangnya, menyelimuti dengan benar karna cuaca sedang dingin. Taeyong bangkit dengan pelan, mematikan lampu kamar Jeno dan keluar dari kamar anaknya itu.
Saat membalikkan tubuhnya, Taeyong terlonjak kaget melihat Ten yang berdiri dibelakangnya sambil membawa secangkir gelas. "Kau mengangetkan ku!"kesal Taeyong.
Ten menyengir, ia menyeruput teh hangat itu. Kemudian menyodorkannya ke Taeyong. "Mau?"tawarnya, dan dijawab gelengan oleh Taeyong.
"Tidak, kau minum saja sendiri."tolak Taeyong.
"Kau belum tertidur?"tanya Ten.
"Belum, aku tidak bisa tidur sama sekali."jawab Taeyong.
Ten membulatkan mulutnya itu. "Besok mau ikut tidak?"ajak Ten, menaik turunkan kedua alisnya itu.
"Kemana?"tanya Taeyong.
"Hanya makan siang bersama Johnny sih, kali saja kau ingin ikut."ujar Ten.
Taeyong yang mendengarnya memutar bola matanya. "Tidak, aku malas jika harus menjadi nyamuk diantara kalian."tolak Taeyong, ia berjalan ke arah sofa dan mendaratkan bokongnya itu, diikuti oleh Ten dari belakang.
"Aishh, ya sudah kalo begitu."ucap Ten, pandangannya beralih ke depan.
"Ah aku bosan..."keluh Taeyong, ia merebahkan tubuhnya itu disofa dengan kaki yang menindih kedua paha Ten. Membuat Ten melototkan matanya.
"Kau ingin aku tersedak?!"tanya Ten.
"Itu bagus."jawab Taeyong.
Ten berdecak kesal. "Taeyong."panggil Ten, yang dijawab dengan deheman oleh Taeyong.
"Aku penasaran padamu."ucap Ten tiba-tiba, membuat Taeyong mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Penasaran apa?"tanya Taeyong.
Ten mengulum senyumnya itu, ia menyimpan gelas itu dimeja depannya. Ten merubah posisinya menjadi menyamping. "Kau-- kapan terakhir kali melakukan hal itu?"tanya Ten, menaik turunkan kedua alisnya.
Taeyong menatap Ten bingung, ia tak mengerti apa ucapan Ten barusan. "Melakukan apa bodoh? Kau jika bicara tolong yang jelas."ujar Taeyong.
Ten memutar bola matanya malas. "Kau kapan terakhir kali melakukan hubungan badan dengan lelaki?"tanya Ten frontal, hal itu membuat Taeyong tersedak air liurnya sendiri.
"Yak! Pertanyaan mu sungguh tidak berguna."kesal Taeyong.
"Tinggal menjawabnya apa susah."cibir Ten.
Taeyong mengetuk jarinya didagu, seolah sedang berpikir. "Mungkin 4/5 tahun yang lalu?"tebak Taeyong.
Ten membulatkan mulutnya. "Hoy! Pasti lubangmu itu kembali mengecil, karna jarang dimasuki oleh lelaki."ujar Ten, Taeyong yang mendengarnya sontak melemparkan bantal sofa pada lelaki mungil itu.
"Bicaramu kotor sekali."desis Taeyong.
Ten tertawa renyah. "Dengan siapa?"tanya Ten, menaikkan satu alisnya itu penasaran.
"Jaehyun."
"Woah, really?"tanya Ten tak percaya, namun anggukan dari Taeyong semakin membuat Ten membulatkan mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...