Taeyong menatap langit-langit kamarnya itu dengan kesunyian, lelehan air matanya sedari tadi turun mengalir ke samping. Untuk kesekian kalinya Taeyong menghapus air matanya itu, ia menutupi wajahnya dengan selimut. Tangisan itu kembali terdengar, sangat memilukan. Siapa pun yang mendengarnya, pasti akan prihatin dengan keadaan Taeyong sekarang.
Rambut yang acak-acakan, hidung memerah, wajah sembab, dan bibir yang ikut memerah juga serta membengkak sedikit. Taeyong terisak, ia mengusap air matanya itu. "Aku mohon jangan menangis, aku lelah hiks..."isaknya, mengingat kejadian tadi membuat Taeyong merasakan sakit lagi.
Flashback on
"Bagaimana? Enak?"tanya Jaehyun yang berjongkok didepan Taeyong, ia mengelus surai rambut Taeyong.
Sedangkan Taeyong yang duduk disofa menganggukkan kepalanya lucu, ia kembali menyuapkan es krim dengan toping ubi itu ke mulutnya. Rasa dingin menyegarkan mulut dalam Taeyong, keinginannya saat ini benar benar terkabul.
Taeyong yang mengambil sesendok es krim itu dan menyodorkannya pada Jaehyun, yang langsung diterima baik oleh lelaki dominan itu. Taeyong tersenyum lebar, ia kembali menyuapkan es krim itu.
"Sudah, aku tidak terlalu menyukai es krim."ucap Jaehyun, ia menahan tangan Taeyong yang kembali ingin menyuapkan es krim.
Taeyong menyuapkan es krim itu ke dalam mulutnya. "Lalu kau menyukai apa?"tanya Taeyong dengan tatapan polosnya itu.
"My first lover."jawab Jaehyun tersenyum, hingga dua lubang dipipinya itu terlihat.
Taeyong membulatkan mulutnya, ia mengangguk paham. "Kau sangat mencintainya ya?"tanya Taeyong, yang diangguki oleh Jaehyun.
"Hm, sangat. Bahkan aku rela mengorbankan nyawaku untuknya."kekeh Jaehyun, membuat Taeyong menghentikan acara menyuap es krimnya itu.
"Kenap-"
"Sebentar, Chaeyeon menelfonku."potong Jaehyun, ia melihat ponselnya yang bergetar menampilkan nama Chaeyeon disana.
Setelah sekian lama menghilang, perempuan itu akhirnya memberi kabar pada Jaehyun jika dirinya sedang berada di Australia. Taeyong samar samar mendengar percakapan keduanya, sangat asyik.
Taeyong mendongak ketika Jaehyun kembali. "Taeyong, aku harus menjemput Chaeyeon dibandara. Maafkan aku karna tidak bisa menemanimu lebih lama, kau ingin ikut?"tanya Jaehyun.
Taeyong menggeleng, ia menyimpan es krim nya itu dimeja. "Pergilah."usir Taeyong.
"Ya sudah, aku pergi dulu ya? Jaga dirimu baik-baik, jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku. Okay?"
"Ya."
Flashback off
Tangisan Taeyong mengeras ketika ia mengingat hal itu, menurutnya Jaehyun sangat jahat karna meninggalkannya demi wanita lain. Rasanya ia ingin mencakar wajah Jaehyun sekarang juga. Taeyong merubah posisinya menjadi menyamping, berkali-kali ia melantunkan ucapannya yang hanya bisa didengar sendiri. Sampai akhirnya mata itu tertutup, menandakan jika sang pemilik mata cantik itu tertidur karna kelelahan menangis.
16.27
Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mengucek matanya itu. Ia melirik ke samping, matanya membulat ketika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sore. Astaga! Ia melupakan Jeno, seharusnya ia menjemputnya tadi. Ya Tuhan, tolong lindungi anaknya.
Dengan cepat Taeyong keluar dari kamarnya, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara gelak tawa dari ruang tamu. Kakinya ia arahkan untuk ke ruang tamu itu, dari belakang Taeyong bisa melihat anaknya bersandar santai pada lelaki-- itu Jaehyun. Taeyong bisa mengenalinya, ah jangan lupakan si kecil Mark yang duduk dilantai bawah. Dialasi dengan karpet yang berbulu, membuat si kecil penyuka semangka itu terlihat nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...