Taeyong menatap Jaehyun dengan mata bulatnya itu, belum lagi tangannya yang senantiasa sedari tadi mengayunkan tangan Jaehyun. Oh Tuhan, tolong kuatkan Jaehyun saat ini. Lelaki dihadapannya ini menguji kesabarannya sedari tadi, bagaimana tidak? Taeyong merajuk ingin berjalan-jalan ke pantai dan menginap diperhotelan, namun Jaehyun tolak dengan alasan ia masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan.
Jaehyun juga memberi pengertian pada Taeyong, mereka akan ke pantai dalam waktu dekat ini. Namun yang namanya Taeyong tetaplah Taeyong. Mata bulat yang berkaca-kaca itu dengan bibir yang mengerucut terus saja merajuk pada Jaehyun. Dengar, Jaehyun bisa saja mengiyakan ucapan Taeyong sekarang dan meng- handle semua pekerjaannya itu. Namun ini diluar dugaan Jaehyun, Taeyong hanya ingin berjalan-jalan berdua. Yap, only Jaehyun and Taeyong.
Gila bukan? Maka dari itu Jaehyun mengatakan jika ia masih ada pekerjaan, sebenarnya itu hanya alibi Jaehyun saja. Hey, ia bisa saja berangkat sekarang dan menginap di hotel. Tapikan-- ah sudahlah.
"Hyunie ish! Sedari tadi terus saja mendiamkan Yongie!"kesal Taeyong, ia menghempaskan tangan kekar itu dan menghentakkan kakinya berkali-kali.
"Taey-"
"Apa?! Bilang saja kau tidak mau jalan-jalan bersamaku! Dasar, semua lelaki brengsek!"maki Taeyong, namun dimata Jaehyun sangatlah menggemaskan.
Mark dan Jeno sudah Jaehyun suruh untuk masuk ke kamar, dan sekarang hanya tersisa dirinya dan Taeyong yang berada diruang tamu apartment Taeyong.
"Kau juga lelaki jika lupa."ucap Jaehyun santai, ia melanjutkan acara mengemilnya itu yang sempat terhenti.
"YAK! Jung brengsek Jaehyun! Aku memben-"
"Iya ayo, sekarang?"potong Jaehyun cepat, ia menunda cemilan itu dimeja Taeyong.
Taeyong yang mendengarnya sontak membulatkan matanya itu. "Seriously?!"pekik Taeyong, yang diangguki oleh Jaehyun.
Taeyong bertepuk tangan heboh, ia segera berlari ke arah kamarnya untuk membereskan beberapa baju. Jaehyun yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya itu, dan sekarang ia sedang memikirkan kemana ia harus menitipkan Mark dan Jeno.
Orang tuanya? Tidak, itu tidak bagus. Belakangan ini Jaehyun selalu dimarahi oleh kedua orangtuanya dengan alasan Mark yang kurang kasih sayang darinya hanya karna Jaehyun jarang meluangkan waktunya dengan Mark.
Ya memang benar sih, tapikan Jaehyun bekerja juga untuk Mark. Mana mungkin ia membiarkan anak tampannya itu tidak berkecukupan.
"Jaehyun!"
Jaehyun menghela nafasnya, ia berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah kamar Taeyong. Sebelumnya ia mengetuk terlebih dahulu sebelum suara dari dalam mengintruksi untuk masuk. Jaehyun masuk ke dalam kamar Taeyong, ia memasang wajah bingung ketika melihat Taeyong yang membawa baju pada koper.
"Kau mau berlibur ke pantai atau pindah Tae?"tanya Jaehyun.
"Kenapa? Kau tidak suka? Suka suka aku lah!"jawab Taeyong sewot, membuat Jaehyun sontak menutup mulutnya.
Galak sekali uke satu ini, batinnya.
"Jaehyun, bagus yang ini atau ini?"tanya Taeyong, ia memperlihatkan baju kemeja panjang yang berwarna putih dan merah.
Jaehyun memicing melihat kemeja itu, ia menunjuk kemeja putih melalui dagunya itu. "Tepat sekali, kau memang tau seleraku, Jung!"pekik Taeyong, tanpa lama ia memasukkan kemeja itu pada koper.
Setelah dirasa cukup, Taeyong menutup koper itu dan mengajak Jaehyun keluar. Jaehyun hampir saja menabrak Taeyong didepannya ketika lelaki itu berhenti mendadak dihadapannya, untungnya Jaehyun bisa menjaga keseimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME BACK [END]
Short Story[JAEYONG] [BXB] [MATURE] [FIKSI] [MPREG] Jung Jaehyun, laki laki yang berusia 25 tahun itu harus bisa membagi waktunya antara kerja dan mengurus sang anak. Iya, di umur ke 25 tahunnya itu ia sudah menjadi seorang ayah. Namun ia masih bertanya-tanya...